Jokowi: Sanksi untuk Rusia Bukan Solusi Terbaik

20 November 2022 19:17 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberi sambutan di rangkaian acara KTT G20 yang digelar di Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberi sambutan di rangkaian acara KTT G20 yang digelar di Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi ke Rusia terkait serangan ke Ukraina. Presiden Joko Widodo berpandangan sanksi bukan solusi terbaik. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara dengan The Economist.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, pentingnya duduk bersama para pihak untuk menyelesaikan masalah. Terkait sanksi yang diberikan, lanjut dia, bisa saja akan menambah masalah baru.
Seorang warga berjalan di dekat rumahnya yang dihancurkan oleh tembakan Rusia, di Siversk, wilayah Donetsk, Ukraina, Minggu (6/11/222. Foto: Oleksandr Ratushniak/Reuters
"Yang paling penting bisa duduk bersama, menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah. Menambah ketegangan. Sanksi bukan solusi terbaik," kata Jokowi dikutip dari laman Instagramnya, Minggu (20/11).
Jokowi mengatakan, tentu saja dalam hal ini yang akan menjadi korban adalah rakyat. Menurutnya, sesulit apa pun masalahnya bisa selesai apabila saling berbicara satu sama lain.
"Karena nanti warga rakyat yang akan jadi korban. Sesulit apa pun masalahnya akan bisa diselesaikan apabila kita mau saling bicara, duduk bersama, dialog, cari solusi win-win. Itu," jelasnya.
"Menurut saya ya [Sanksi bukan solusi]," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Apakah Putih mau berdialog terkait Ukraina?
"Kita belum tahu, tapi ruang dialog itu diperlukan, tukar pikiran. Kalau tidak ada ruang dialog, tidak bertemu, sangat sulit mendapatkan solusi yang baik bagi kawasan, dunia, utamanya dalam atasi krisis pangan, energi, finansial, biaya hidup," jawab Jokowi.