Jokowi soal Bintang Jasa Fadli-Fahri: Beda dalam Politik Bukan Berarti Musuhan

13 Agustus 2020 10:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat terbatas perdana Presiden Joko Widodo bersama menteri kabinet Indonesia Maju menggunakan pembatas dari kaca akrilik di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/8).  Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
zoom-in-whitePerbesar
Rapat terbatas perdana Presiden Joko Widodo bersama menteri kabinet Indonesia Maju menggunakan pembatas dari kaca akrilik di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/8). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi angkat bicara soal pemberian tanda jasa Bintang Mahaputra Nararya kepada dua eks pimpinan DPR, Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Jokowi menegaskan, pemberian penghargaan sudah melalui proses yang matang.
ADVERTISEMENT
"Penghargaan ini diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa bagi bangsa dan negara ini. Lewat pertimbangan yang matang oleh Dewan Tanda Gelar dan Jasa. Jadi pertimbangan sudah matang," ujar Jokowi usai pemberian bintang jasa di Istana Negara, Kamis (13/8).
Jokowi kemudian menjawab pertanyaan publik soal mengapa Fadli Zon dan Fahri tetap diganjar penghargaan padahal sering mengkritik pemerintahannya. Menurut dia, meski berbeda dalam politik, bukan berarti ia bermusuhan dengan Fadli dan Fahri Hamzah.
"Misal ada pertanyaan, Pak Fahri Hamzah dan Pak Fadli Zon berlawanan dalam politik. Berbeda dalam politik bukan berarti bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara," jelas Jokowi.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kiri) dan Fadli Zon. Foto: Antara/Putra Haryo Kurniawan
"Ini demokrasi, saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan Pak Fadli Zon. Inilah Indonesia," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Pemberian bintang jasa kepada Fadli dan Fahri diberikan hari ini di Istana Negara. Selain keduanya, ada beberapa pimpinan DPD/MPR /DPR periode 2014-2019 yang menerima bintang jasa.
Misalnya ada Ketua DPD 2014-2019 Oesman Sapta Odang. Kemudian ada pula pimpinan DPR periode lalu Utut Adianto hingga pimpinan MPR periode lalu Mahyudin.