Jokowi soal KKIR-KIB Bahas Koalisi Besar: Saya Hanya Mendengarkan, Cocok

2 April 2023 14:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Jakarta, Indonesia, 1 Februari 2023.  Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Jakarta, Indonesia, 1 Februari 2023. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menggelar pertemuan khusus dengan sejumlah ketua umum parpol di Silaturahmi Ramadhan, DPP PAN, siang ini. Dalam pertemuan tersebut disinggung kans koalisi besar.
ADVERTISEMENT
Koalisi ini merupakan gabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibentuk PKB-Gerindra dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP.
Pertemuan dihadiri Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Mardiono.
Usai pertemuan, Jokowi menyatakan gabungan KKIR dan KIB tampak cocok.
"Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai," kata Jokowi usai pertemuan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4).
"Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa, untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik. [Nama capres tanyakan] ke ketua-ketua partai," imbuh dia.
Meski, Jokowi menegaskan tak ikut dalam pengambilan keputusan ketum-ketum parpol siang ini. Ia menekankan tak ikut campur apa pun keputusan para ketum partai dalam membentuk koalisi.
ADVERTISEMENT
"Ya saya senang para ketua partai bisa bertemu, bisa silaturahmi dan ini atas undangan dari Ketua Pan Pak Zulkifli Hasan terhadap semua partai di pemerintah, dalam rangka membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan komitmen kebersamaan dan juga keberlanjutan pembangunan ke depan. Arahnya ke sana," ujar dia.
"Nanti [koalisi besar] ditanyakan urusan itu kepada ketua partai atau gabungan partai yang sudah ada. Jangan ditanyakan kepada saya. Yang berbicara itu ketua-ketua partai. Saya bagian mendengarkan saja," jelasnya.
Sementara itu, PDIP dan NasDem menjadi parpol pendukung pemerintah yang absen dalam pertemuan ini. Menurut Jokowi, kedua parpol ini turut diundang, namun berhalangan hadir.
"Oh diundang. Yang mengundang sekali lagi ya, yang mengundang adalah Ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Zulhas lalu menjelaskan bahwa Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum NasDem Surya Paloh tak dapat hadir karena sedang berada di luar negeri.
"Memang ini forum Ketua Umum, NasDem dan PDIP sedang ke luar negeri," tandas Jokowi.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat melempar kode usulan koalisi besar. Ia menyebut 'Koalisi Kebangsaan' yang dikomando Jokowi jelang 2024 bisa menjadi koalisi yang kokoh untuk meneruskan pemerintahan saat ini.
"Kalau konsolidasi batin, spiritual, komitmen kita siap memasuki tahun politik ini, maka akan menghadirkan 'koalisi kebangsaan' yang kokoh dan kuat untuk melanjutkan meneruskan apa yang sudah dikerjakan," kata Zulhas.
"Yang di sini kan ini Pak yang hebat-hebat ini kan, [ada] Bapak Menko Perekonomian, Pak Prabowo Menteri Pertahanan. Cak Imin. Macem-macem. Ngerti betul meneruskan yang sudah bagus dan belum. Jadi silaturahim kita, kita harap ada cahaya perkuat komitmen di bawah komando Pak Jokowi," imbuh dia.
ADVERTISEMENT