Jokowi soal Minta Sultan HB X Fasilitasi Bertemu Mega: Silaturahmi Sangat Baik

15 Februari 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menunjukan jarinya yang sudah dicelup tinta usai menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Gambir, kompleks Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menunjukan jarinya yang sudah dicelup tinta usai menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Kelurahan Gambir, kompleks Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengaku diminta untuk memfasilitasi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hubungan Jokowi dan Megawati disebut renggang karena Gibran Rakabuming Raka memutuskan maju cawapres bersama Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Terkait itu, Jokowi hanya menjawab diplomatis. Ia mengatakan, silaturahmi dengan tokoh bangsa baik dilakukan.
"Yang namanya silaturahmi dengan semua tokoh-tokoh bangsa sangat baik. Untuk negara ini sangat baik," kata Jokowi usai menghadiri hadiri Peresmian Pembukaan Pameran Otomotif Indonesia International Motor Show Tahun 2024 di JIExpo, Jakarta, Kamis (15/2).
Sebelumnya, Sultan HB X membenarkan dirinya diminta untuk menjembatani pertemuan Jokowi dan Megawati.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama keluarga menggunakan hak suaranya di TPS 12, Panembahan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Humas Pemda DIY
"Betul (diminta menjembatani) tapi kan saya kan nunggu Presiden, saya akan menjembatani, terserah Presiden itu saja (selanjutnya)" kata Sultan kepada wartawan di Kepatihan Pemda DIY, Senin (12/2).
Sultan mengatakan, apabila Presiden memerlukan bantuannya, maka dirinya bersedia menjembatani. Namun, jika tidak pun tak mengapa.
"Ya, nunggu kalau memang Presiden memerlukan, saya bersedia kan hanya itu, kalau enggak, ya nggak papa," bebernya.
ADVERTISEMENT