Jokowi soal Omicron Menggila di Negara Lain: Imun Kita Kuat

30 Desember 2022 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi mengumumkan pencabutan PPKM di Istana, Jumat (30/12/2022). Foto: Dok. YouTube Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi mengumumkan pencabutan PPKM di Istana, Jumat (30/12/2022). Foto: Dok. YouTube Setpres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) per Jumat (30/12) hari ini. Saat ditanya terkait kasus Omicron yang menggila di beberapa negara seperti China dan Jepang, ia berulang kali percaya diri menjawab bahwa tingkat imunitas masyarakat Indonesia tinggi.
ADVERTISEMENT
"Sudah saya sampaikan angka-angkanya bahwa imunitas kita dari survei itu berada di angka 98 persen di Juli. Angka itu yang kita pakai pegangan bahwa kekebalan komunitas kita sudah sangat baik sehingga tidak perlu seperti negara-negara lain," ujar Jokowi saat konferensi pers di Istana Negara, Jumat (30/12).
Jokowi menyebut bahwa Indonesia sudah pernah mengalami puncak varian Omicron, dan mengeklaim berhasil mengendalikannya.
"Kita termasuk dari sedikit dari negara dunia yang tidak mengalami gelombang pandemi dalam 10 sampai 11 bulan berturut-turut. Artinya pencabutan PPKM tidak asal cabut tapi dari kajian-kajian sains termasuk pendapat epidemiolog tentang imunitas masyarakat," ujarnya.
Sebuah bajaj melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan cakupan vaksinasi di Indonesia juga sangat tinggi. Tercatat lebih dari 400 juta dosis telah disuntikkan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Vaksinasi sampai hari ini berada di angka 448.525.478 dosis, ini juga sebuah angka yang tidak sedikit saya rasa itu tambahannya," kata Jokowi.
Dalam konferensi pers di Istana Negara itu, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.