Jokowi soal Propaganda: Bukan Tentang Negara Rusia

5 Februari 2019 22:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden RI Joko Widodo. Foto: Wahyu Putro A./ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Joko Widodo. Foto: Wahyu Putro A./ANTARA
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta angkat bicara soal istilah 'propaganda Rusia' yang diungkap Presiden Joko Widodo. Pemerintah Rusia menegaskan tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa apa yang disampaikannya tidak merujuk kepada Rusia sebagai sebuah negara.
"Iya ini kita tidak bicara mengenai negara, bukan negara Rusia tapi terminologi dari artikel di RAND Corporation," kata Jokowi usai menghadiri perayaan HUT HMI ke-72 di kediaman Akbar Tandjung, Jakarta Selatan, Selasa (5/2). "Sehingga ya memang tulisannya seperti itu, bahwa yang namanya semburan kebohongan, semburan dusta, semburan hoaks itu bisa mempengaruhi dan membuat ragu dan membuat ketidakpastian," lanjutnya. Baginya, kebohongan yang dituduhkan padanya melebar tanpa disertai bukti-bukti. Sehingga memberikan dampak negatif pada masyarakat. Hal ini mirip dengan penjelasan soal propaganda tersebut. "Dan itu biasanya di negara-negara lain, tanpa didukung oleh data-data yang konkret ya memang seperti itu," ujarnya. "Sekali lagi ini bukan urusan negara kita, Indonesia dan Rusia, bukan. Saya dengan Presiden Putin sangat-sangat baik hubungannya," tandasnya. Diketahui, istilah 'propaganda Rusia' itu disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan pengusaha kayu dan mebel di Pabrik Gula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2). Jokowi menyebut ada yang menggunakan cara propaganda Rusia soal tuduhan dia antiulama. "Teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat, masyarakat menjadi ragu," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Istilah propaganda Rusia populer setelah RAND Corporation menerbitkan artikel "The Russian 'Firehose of Falsehood' Propaganda Model" pada 2016. Menurut artikel tersebut, propaganda Firehose of Falsehood atau semburan kebohongan ini digunakan dalam pemilu di Brazil, Mexico, dan Venezuela.