Jokowi Soroti Corona di Jatim, Khofifah Harus Sering Koordinasi ke Kepala Daerah

27 Juli 2020 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers update virus corona di Jawa Timur. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers update virus corona di Jawa Timur. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Provinsi Jawa Timur masuk dalam delapan provinsi yang mendapat atensi khusus Presiden Jokowi terkait kasus corona yang masih tinggi. Jatim dan 7 provinsi lainnya menyumbang 74 persen kasus corona di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Anggota DPR Dapil Jatim Nurhadi berpandangan penanganan corona di Jatim memerlukan lebih banyak sinergi antara Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan para kepala daerah.
"Peran gubernur sangat vital di sini, Gubernur harus sesering mungkin koordinasi dengan kepala daerah. Rapat virtual dengan bupati dan wali kota se-Jatim tidak hanya dilakukan sekali dua kali, kalau bisa seminggu sekali rutin," kata Nurhadi saat dimintai tanggapan, Senin (27/7).
"Di situlah menjadi media komunikasi antara kepala daerah untuk meningkatkan kerja sama, bahu membahu, gotong royong saling menghadapi COVID-19," tambah Nurhadi.
Nantinya, dalam koordinasi rutin itu, kepala daerah di Jawa Timur yang berhasil menurunkan angka kasus corona bisa memberikan tips agar dicontoh oleh kepala daerah lainnya.
"Kepala daerah yang sudah berhasil pun juga bisa memberikan tips sukses bagi kepala daerah yang masih berzona hitam dan merah," papar Nurhadi.
Anggota Komisi VIII DPR F-NasDem, Nurhadi. Foto: Istimewa
Selain itu, Nurhadi menekankan pentingnya menambah jumlah tes corona. Menurut dia, pemprov Jatim harus proaktif mendekati masyarakat dan mendorong masyarakat agar mau melakukan tes COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Jemput bola untuk penanganan COVID-19 ini sangat efektif untuk pencegahan sekaligus memberi pemahaman bagi masyarakat bahwa sangat penting menjaga kesehatan, sekaligus menerapkan protokol kesehatan," sebut anggota DPR Fraksi NasDem itu.
Lebih lanjut, Nurhadi berpendapat, masyarakat juga harus melakukan pengawasan secara mandiri terhadap diri mereka sendiri. Hal itu bertujuan agar ketika bersosialisasi, mereka bisa memilah dan memilih tempat aman dan nyaman.
"Juga tanpa segan-segan menjauhi kerumunan atau tempat berkumpul massa yang sangat potensi dalam hal penularan virus corona," tandas Anggota Komisi VIII DPR itu.
Hingga 26 Juli 2020, kasus kumulatif positif corona di Jatim mencapai 20.539 orang, yang sembuh 12.318, dan yang meninggal sebanyak 1589.