Jokowi: Tanpa Terprediksi Varian Delta Muncul, Kasus COVID-19 Naik Drastis

30 Juli 2021 9:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pengarahan Presiden Joko Widodo kepada Kepala Daerah Se Indonesia Tahun 2021, secara virtual, Senin (19/7). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Pengarahan Presiden Joko Widodo kepada Kepala Daerah Se Indonesia Tahun 2021, secara virtual, Senin (19/7). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengutarakan keyakinannya kasus COVID-19 di Indonesia akan semakin turun di pertengahan tahun ini. Namun, kondisi yang tidak terprediksi justru terjadi, yakni munculnya varian Delta yang membuat penyebaran corona semakin cepat.
ADVERTISEMENT
"Dulu di Januari, Februari, Maret, April, Mei kondisi dari COVID-nya, coronanya sudah mulai turun-turun. Kalau corona turun ekonomi pasti naik-naik, sudah kelihatan itu sebetulnya. Tetapi tanpa terprediksi muncul yang namanya varian Delta," ujar Jokowi saat pemberian Banpres Produktif Usaha Mikro 2021 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/7).
Jokowi menuturkan, kehadiran varian Delta ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Bahkan, sejumlah negara ikut mengalami lonjakan kasus COVID-19 secara drastis.
"Varian jenis baru dari corona, dia muncul di seluruh negara, di dunia. Sehingga ekonomi global pun juga kita juga sama, virus [varian] Delta ini muncul juga langsung kasus positif menjadi naik secara drastis," ungkap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi penyebaran varian COVID-19 yang baru itu, ia mengerahkan jajarannya untuk memberlakukan pengetatan. Yakni dengan menerapkan PPKM Darurat --atau yang kini disebut PPKM Level 4-- khususnya di Pulau Jawa dan Bali.
Dari penerapan PPKM Darurat itulah, Jokowi bersyukur karena penyebaran COVID-19 pelan-pelan bisa dikendalikan.
"Tidak ada jalan lain saat itu. Di Pulau Jawa dan Bali kita lihat titik-titik semua merah, tidak ada yang kuning. Sehingga keputusan yang sangat berat dengan PPKM Darurat karena tidak ada cara yang lain secara itu, melompat kasusnya," jelas dia.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait penerapan PPKM di Istana Merdeka. Foto: ANTARA FOTO/Biro Pers - Setpres
"Dan alhamdulillah, paling tidak bisa kita rem [kasus corona], pelan-pelan tapi paling tidak bisa kita rem," tutup Jokowi.
Jokowi sebelumnya memutuskan untuk memperpanjang pemberlakukan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021. Keputusan ini diambil untuk tetap mewaspadai varian Delta yang lebih menular, meski sudah terjadi tren perbaikan dalam penanganan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Mulai dari laju kenaikan kasus, BOR, dan positivity rate di beberapa provinsi di Pulau Jawa sudah mulai menurun. Di sisi lain, kini di Indonesia sudah mendeteksi tiga kasus COVID-19 dengan varian Delta Plus yang dinilai lebih ganas lagi.