Jokowi Tinjau Waduk Muara Nusa Dua, Bali

14 Juni 2019 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi memantau waduk muara Nusa Dua, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi memantau waduk muara Nusa Dua, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengunjungi waduk Muara Nusa Dua, Denpasar, Bali, Jumat (14/6). Waduk ini nantinya akan disulap oleh Pemprov Bali menjadi salah satu tujuan destinasi wisata baru.
ADVERTISEMENT
Jokowi tiba pukul 16.00 WITA. Jokowi didampingi oleh Iriana Jokowi, Sekretaris Kabinet Pramono Agung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Bali I Wayan Koster dan Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Nusa Penida Kementerian PUPR Airlangga Mardjono.
Jokowi mengatakan, waduk ini merupakan sumber air untuk Kota Denpasar, Teluk Benoa, Nusa Dua (Kabupaten Badung), dan Bandara I Gusti Ngurah Rai (Kabupaten Badung).
"Ini menjadi sumber air baku untuk Denpasar, Benoa, Nusa Dua, sekitar airport, ini sangat penting sekali. Tapi ini belum selesai, baru 80 persen dan diselesaikan nanti akhir tahun ini. Saya melihat ya dari sisi pengerjaan rapi," kata dia usai mengelilingi waduk tersebut.
Sebagai salah satu destinasi wisata baru, bendungan ini akan dijadikan tempat wisata dayung air, lokasi memancing dan pusat kuliner. Di kesempatan yang sama, Menteri Basuki mengatakan, sebenarnya waduk ini telah dibangun sejak tahun 1996 silam untuk penyediaan air baku.
Jokowi memantau waduk muara Nusa Dua, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Namun, tak pernah ada upaya perbaikan sementara kebutuhan air baku di Bali terus meningkat.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah punya empat bendungan, yang satu sudah jadi, yang dua lagi sedang dibangun, semuanya untuk air baku. Di pulau Bali karena ini pula kecil Ini dari tahun 1996 sampai tahun lalu belum pernah direhab sama sekali sehingga kapasitasnya berkurang," kata dia.
Waduk ini memiliki luas 35 ha dengan kapasitas 700 ribu meter kubik. Saat ini suplai air Waduk Muara hanya 300 ribu meter kubik. Setelah diperbaiki dengan target penyelesaian akhir Desember ini, suplai air dari waduk ini pun diharapkan naik menjadi 500 ribu liter meter kubik.
Meski tak menyebut angka, Basuki menilai Bali tengah mengalami defisit air.
"Total biayanya sekitar Rp 205 miliar untuk rehabilitasinya dan mudah-mudahan tahun ini bisa selesai," ujar dia.
ADVERTISEMENT