Jonan Kembali Terlibat di Perundingan dengan Freeport

6 Oktober 2017 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ignasius Jonan saat konpers soal tarif listrik (Foto:  ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Ignasius Jonan saat konpers soal tarif listrik (Foto: ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
ADVERTISEMENT
CEO Freeport McMoRan Inc Richard C Adkerson hari ini menyambangi Menteri ESDM Ignasius Jonan di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Adkerson datang bersama Executive Vice President PT Freeport Indonesia, Tony Wenas. Pertemuan berlangsung pada pukul 10.45 hingga 12.00 WIB.
Jonan didampingi Sekjen Kementerian ESDM Teguh Pamudji, Kabiro Hukum Kementerian ESDM Hufron Asrofi, dan Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Komunikasi Hadi M Djuraid.
Kepada Jonan, Adkerson menyampaikan bahwa pihaknya masih berkomitmen pada kerangka kesepakatan yang sudah diumumkan pada 29 Agustus 2017.
Seperti yang sudah diumumkan pemerintah, kesepakatan yang sudah dicapai adalah divestasi 51% saham Freeport, pembangunan smelter Freeport dalam 5 tahun, dan peningkatan penerimaan negara dari kegiatan pertambangan Freeport.
Freeport sudah setuju akan melepas 51% sahamnya. Surat keberatan yang dikirimkan Freeport ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya terkait skema divestasi, bukan menolak divestasi 51% saham.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan ini, Jonan menyampaikan bahwa pihaknya akan kembali berperan aktif dalam perundingan dengan Freeport, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, dalam sebulan terakhir pembahasan soal teknis divestasi saham dan jaminan stabilitas investasi diserahkan kepada Kementerian BUMN dan Kemenkeu.
"Sesuai arahan Presiden, Pak Menteri menyatakan akan kembali terlibat dalam perundingan bersama-sama Kemenkeu dan Kementerian BUMN," kata Hadi Djuraid kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (7/10).
Jonan kembali terlibat jauh agar negosiasi dengan Freeport dapat segera menghasilkan kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak. "Sifatnya membantu supaya segera diperoleh kesepakatan," pungkas Hadi.
Seperti diketahui, perundingan dengan Freeport dijadwalkan berlangsung selama 8 bulan sejak 10 Februari 2017 sampai 10 Oktober 2017. Ada 4 isu yang harus diselesaikan pemerintah dan Freeport, yaitu stabilitas investasi, kelanjutan operasi Freeport di Tambang Grasberg pasca 2021, pembangunan smelter, dan divestasi saham.
ADVERTISEMENT