Jubir Putin Respons Kasus Prancis: Rusia Tak Izinkan Keberadaan Media Anti-Islam

30 Oktober 2020 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov. Foto: Sergei Karpukhin/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov. Foto: Sergei Karpukhin/Reuters
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menegaskan, negaranya tidak akan memberikan ruang untuk media yang anti dengan islam.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu dilontarkan setelah situasi memanas antara umat Islam dunia dengan Prancis, karena beredarnya majalah Charlie Hebdo yang menerbitkan kartun tentang Nabi Muhammad dan melukai hati umat muslim.
"Keberadaan media semacam itu di negara kita sama sekali tidak mungkin, termasuk dari segi peraturan legislasi saat ini," ujar Peskov, seperti yang dilansir Anadolu Agency.
Menurutnya, sebagian negara Rusia berpenduduk muslim, meskipun Kristen merupakan agama mayoritas warga Rusia.
Malam Putih di St. Petersburg, Rusia. Foto: Michael Hoffmann via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0)
"Terdapat hingga 20 juta umat Muslim di Rusia. Meskipun mayoritas adalah Kristen. Keunikan negara kami justru pada sifat multi etnik dan multi agama, dan semua agama hidup dengan saling menghormati," imbuhnya.
Publikasi kartun tentang agama Islam di Prancis tersebut telah memicu kemarahan dan protes di seluruh dunia. Salah satunya dengan gerakan di media sosial untuk memboikot produk Prancis.
ADVERTISEMENT
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.