Jubir Wapres soal Survei Kinerja Ma'ruf Amin di Bawah Jokowi: Namanya Ban Serep

12 April 2021 16:33 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Dok. Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Dok. Setwapres
ADVERTISEMENT
Jubir Wapres Masduki Baidlowi merespons hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) terkait kinerja dalam penanganan COVID-19. Presiden Jokowi meraih tingkat kepuasan masyarakat 56 persen, sementara Wapres Ma'ruf Amin sebesar 36 persen.
ADVERTISEMENT
Masduki mengatakan, hasil survei tersebut lumrah karena Ma'ruf merupakan pembantu Jokowi. Ia mengibaratkan Ma'ruf seperti ban serep yang kehadirannya kadang dibutuhkan dan kadang tidak dibutuhkan oleh presiden.
"Saya kira kalau surveinya justru wapres di atas Pak Jokowi malah bingung kita. Karena wapres di bawah presiden, ya, biasa, namanya ban serep kadang dipakai, kadang-kadang tidak dipakai namanya ban serep," ujar Masduki dalam diskusi virtual bersama awak media, Senin (12/4).
Walaupun perannya diragukan sejumlah pihak, Masduki memastikan kinerja Ma'ruf selalu maksimal, terutama dalam menunjang kinerja presiden. Hal itu nampak dari sejumlah kunjungan kerja yang rutin dihadiri keduanya di seluruh daerah.
Juru bicara Wakil Presiden RI, Masduki Baidlowi, di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Meski jarang terlibat kunjungan kerja bersama, Masduki memastikan seluruh agenda kerja telah dibagi secara rata oleh presiden.
ADVERTISEMENT
"Yang terpenting itu wapres sampai saat ini, mulai dari yang pertama sampai saat ini selalu menunjukkan secara maksimal bahwa beliau membantu secara serius terhadap kinerja presiden. Artinya apa? Artinya selalu berbagi antara presiden dan wapres," jelasnya.
Menurut Masduki, apa pun posisi Ma'ruf tidak masalah. Sebab Ma'ruf telah dan akan terus bekerja untuk memaksimalkan seluruh kerja dan target presiden.
"Artinya yang kita ingin gambarkan bahwa wapres selalu maksimal membantu presiden dan tentu saja kapasitasnya sebagai ban serep tidak mungkin jadi kesatu," kata Masduki.
"Jadi jangan terlalu serius dengan survei yang memang diagendakan dengan agenda tertentu, untuk pencitraan tertentu oleh penyelenggaranya, dan kalau wapres posisinya seperti itu saya kira wajar, ya," tutupnya.
ADVERTISEMENT