Jumlah Kasus Positif Virus Corona di Argentina Capai 989 Ribu Orang

20 Oktober 2020 2:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis memeriksa suhu tubuh seorang warga di Altos de San Lorenzo, La Plata, Argentina. Foto: AFP/ALEJANDRO PAGNI
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis memeriksa suhu tubuh seorang warga di Altos de San Lorenzo, La Plata, Argentina. Foto: AFP/ALEJANDRO PAGNI
ADVERTISEMENT
Argentina berada di jalur menjadi negara kelima dengan jumlah kasus corona melampaui satu juta orang.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, terdapat sebanyak lebih dari 989 ribu kasus virus corona di negara Amerika Selatan pada Minggu (18/10) malam, menurut data dari Kementerian Kesehatan. Dengan rata-rata angka kasus harian lebih dari 13 ribu kasus, angka tersebut diperkirakan akan melampaui satu juta pada Senin (19/10).
Dengan demikian, Argentina akan bersanding dengan Amerika Serikat, India, Brasil, dan Rusia sebagai negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia.
Selain jumlah kasus yang tinggi, Argentina juga bergulat dengan tingkat pengujian yang rendah. Namun bagi mereka yang sudah diuji, lebih dari 60 persen dari tes terbaru kembali dinyatakan positif, menjadikan Argentina sebagai salah satu negara dengan positivity rate tertinggi di dunia.
Petugas medis membawa pasien dengan gejala terinfeksi virus corona ke rumah sakit di Buenos Aires, Argentina. Foto: AFP/RONALDO SCHEMIDT
Lonjakan kasus juga membuat rumah sakit dan tenaga medis kewalahan, dengan 64 persen jumlah tempat tidur di ICU di negara itu terisi. Di sejumlah provinsi, sistem pelayanan kesehatan mulai kewalahan.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap (pandemi) berakhir sekarang. Saya tidak bisa lanjut bekerja dalam kondisi seperti ini," kata Cynthia Jiménez, dokter IGD yang bekerja di Rumah Sakit Posadas di Provinsi Buenos Aires, wilayah yang terdampak parah pandemi corona di negara itu.
"Sangat melelahkan melihat orang-orang datang sakit dengan gagal napas dan anda harus menyelamatkan mereka," tuturnya. "Dan anda tahu jika anda mengintubasi mereka, itu akan berakhir buruk bagi banyak orang. Sangat menyakitkan".
Argentina memberlakukan karantina ketat pada 20 Maret tidak lama setelah kasus positif pertama di negara itu dikonfirmasi. Kebijakan itu memang membantu memperlambat penyebaran virus, namun pemerintah setempat kemudian melonggarkan pembatasan di berbagai sektor untuk membantu pemulihan ekonomi.
Keputusan itu menyebabkan meningkatnya angka infeksi. Lebih dari 26 ribu orang meninggal dunia, dengan rata-rata kematian COVID-19 sekitar 2,7 persen menurut data Kementerian Kesehatan.
ADVERTISEMENT
Perbatasan Argentina masih ditutup untuk turis, meski penerbangan domestik telah kembali beroperasi untuk masyarakat dengan persetujuan dari pemerintah untuk berpergian untuk tujuan medis, keluarga, atau pekerjaan.