Jumlah Letusan Menurun, Kondisi Gunung Agung Masih Fluktuatif

8 Juli 2018 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erupsi Gunung Agung (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Agung (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Gunung Agung kembali meletus dua kali sejak Minggu (8/7) dini hari tadi. Letusan pertama terjadi pada pukul 05.22 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang dari 1.500 meter di atas puncak. Erupsi pertama terjadi dengan amplitudo maksimum 24 mm dan selama 2 menit 38 detik.
ADVERTISEMENT
Letusan kedua terjadi pada pukul 10.00 WITA dengan tinggi kolom abu 500 di atas puncak Gunung Agung. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan selama 2 menit 30 detik.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana menyampaikan bahwa dalam letusan pertama dini hari tadi ada lontaran, namun memang jaraknya kecil masih di sekitaran kawah.
"Ya ada letusan strombolian. Tapi stromblolian kecil, jaraknya masih dominan di sekitar kawah," ujar Devy ketika dikonfirmasi, Minggu (8/7).
Jika dibandingkan pada periode 2 Juli hingga 5 Juli 2018, frekuensi erupsi terus terjadi bahkan dalam sehari, rata-rata di atas 5 kali letusan per hari. Dalam beberapa hari terakhir ini memang frekunsi terjadinya letusan lebih sedikit. Bahkan pada tanggal 6 Juli terjadi letusan dua kali dan pada tanggal 7 Juli tidak terjadi letusan sama sekali hanya hembusan dan vulkanik dangkal.
ADVERTISEMENT
Erupsi Gunung Agung (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Agung (Foto: Dok. Istimewa)
"Sekarang masih labil. Semakin banyak erupsi kan semakin banyak energi yang keluar. Kalau kemunculan erupsinya sedikit ya wajar karena energinya berkurang," katanya.
"Masih fluktuatif, energinya belum habis. Dia butuh waktu kayak kemarin butuh waktu lebih dari satu hari hingga terjadi letusan lagi. Nanti akan kita lihat lagi apakah letusan masih jarang atau seperti apa," papar Devy.
Sementara itu, hingga saat ini volume lava dalam kawah belum terjadi perubahan signifikan. Sebelumnya diketahui jumlah volume saat ini sekitar 27 juta hingga 28 juta meter kubik dalam kawah yang memiliki kapasitas hingga 60 juta meter kubik.
"Belum ada perubahan signifikan tapi hotspot-nya masih ada. Masih di bawah 50 persen volume kawah," tambahnya.
Sementara hingga saat ini belum ada peningkatan status maupun perluasan radius terdampak bahaya erupsi Gunung Agung. Yakni masih pada level III atau SIAGA dan radius zona bahaya 4 km.
ADVERTISEMENT