Jumlah Muslim Pemegang Hak Suara di Pemilu AS Meroket

2 Juli 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imam Omar Niass memimpin salat magrib bersama sebagian besar pendatang asal Senegal, sebelum berbuka puasa Ramadhan dan menyajikan jamuan makan malam berbuka puasa di Masjid Ansaru-Deen Bronx, New York Jumat (15/3/2024). Foto: Bebeto Matthews/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Imam Omar Niass memimpin salat magrib bersama sebagian besar pendatang asal Senegal, sebelum berbuka puasa Ramadhan dan menyajikan jamuan makan malam berbuka puasa di Masjid Ansaru-Deen Bronx, New York Jumat (15/3/2024). Foto: Bebeto Matthews/AP Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah pemilih pemeluk Islam atau berlatar muslim di Amerika Serikat mengalami peningkatan. Pemilu untuk menentukan presiden baru di AS akan digelar pada awal November 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Menurut perhitungan Council on American–Islamic Relations (CAIR), pada Februari 2024 terdapat kenaikan angka pemilik tradisional muslim di AS dari 1.785.755 ke 2.204984 pemilih.
CAIR merupakan organisasi advokasi dan hak sipil muslim terbesar di AS. Mereka menyebut, kenaikan pemilih muslim di AS terjadi di Connecticut, Colorado, dan Virginia.
Masjid Al Hikmah New York Foto: Andreas Gerry/kumparan
Riset perihal kenaikan angka pemilih dilakukan CAIR bersama lembaga riset data pemilu, Aristotle. Perhitungan untuk mengidentifikasi pemeluk muslim pemegang hak suara, yaitu dengan melihat nama depan atau belakang berserta informasi geografis dan kewarganegaraan.
CAIR juga mengidentifikasi ada pula pemilih muslim yang berasal dari kelompok Afrika-Amerika, kulit putih, dan Amerika Latin. Data ini didapat lewat metodologi konvensional.
Sementara itu, negara bagian dengan pemilih muslim terbanyak di AS yaitu: California, New York, Virginia, Texas, Michigan, New Jersey, Florida, Illinois, Maryland, Georgia, dan Ohio.
Warga menyaksikan kembang api kemenangan Joe Biden di Pemilu AS, di Wilmington, Delaware, AS (7/11). Foto: Mark Makela/REUTERS
Dengan adanya peningkatan pemilih dari kelompok muslim, Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad meminta agar mereka bersatu. Itu ditujukan agar ada tekanan terhadap pemerintah atau calon pemimpin AS mengenai sikap negara terhadap perang Gaza.
ADVERTISEMENT