Junta Militer Mali Gagalkan Kudeta yang Diduga Didukung Barat

17 Mei 2022 9:16 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendukung oposisi bereaksi terhadap berita kemungkinan pemberontakan tentara di pangkalan militer di Kati, Mali. Foto: Rey Byhre/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pendukung oposisi bereaksi terhadap berita kemungkinan pemberontakan tentara di pangkalan militer di Kati, Mali. Foto: Rey Byhre/Reuters
ADVERTISEMENT
Pemerintah junta Militer Mali mengeklaim berhasil menggagalkan kudeta yang didukung Barat. Mereka tidak memberikan detail mengenai tuduhan keterlibatan Barat.
ADVERTISEMENT
Pemerintah interim Mali hanya menyatakan, upaya kudeta berlangsung pada 11 hingga 12 Mei lalu.
Lewat pernyataan yang dirilis pada Minggu (16/5/2022), pemerintah interim meningkatkan pengamanan di sejumlah titik, termasuk pos pemeriksaan dan gerbang masuk ibu kota Bamako. Pengetatan keamanan bertujuan untuk mengindentifikasi kaki tangan pelaku kudeta gagal.
Militer Mali Foto: Reuters TV/Reuters
"Investigasi sudah dimulai dan yang ditangkap akan menghadapi konsekuensi hukum," ucap Pemerintah Mali seperti dikutip dari Reuters.
Pemerintah junta di Negara Afrika Barat terbentuk pada Agustus 2020. Kelompok militer berkuasa usai melakukan kudeta terhadap Presiden Ibrahim Boubacar Keïta dari sipil
Setelah rezim militer berkuasa, mereka berseteru dengan Barat. Dulunya Barat adalah sekutu Mali melawan pemberontak Muslim.
Perseteruan Mali vs Barat dipicu kegagalan militer menepati janji menggelar pemilu dan mengembalikan kekuasaan ke sipil. Barat juga menuduh Mali bekerja sama dengan tentara bayaran Rusia.
ADVERTISEMENT