Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Wacana menteri muda dan menteri milenial mengemuka di tengah proses penggodokan menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi mengatakan ingin menterinya memiliki kemampuan eksekutor yang baik serta bisa bekerja cepat dan berintegritas.
ADVERTISEMENT
Pun, ia akan memberikan kesempatan bagi menteri muda dan milenial karena tantangan yang dihadapi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf akan makin besar. Wapres Jusuf Kalla menanggapi wacana menteri muda ini.
Menurut dia, boleh-boleh saja ada menteri muda di kabinet. Namun, kompetensi menjalankan tugas tetaplah yang utama.
"Yang paling penting juga sekali lagi, kemampuan menjalankan tugas. Bukan hanya soal muda tapi juga kemampuan menjalankan tugas yang dibebankan kepada dia," ujar Jusuf Kalla saat menerima kumparan di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).
Kemampuan yang dimaksud mantan Ketum Golkar ini, bukan hanya kemampuan akademis. Kemampuan memimpin serta pengalaman mutlak dibutuhkan oleh para menteri muda.
"Kemampuan manajerial, memimpin banyak orang, ya kemampuan kepada sektornya," tutur Jusuf Kalla .
ADVERTISEMENT
Sejumlah nama pengusaha muda sempat disebut sebagai calon menteri muda Jokowi. Sebut saja Erick Thohir yang juga sempat menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Lalu ada nama bos Gojek Nadiem Makarim. Hingga Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia.
Nama yang terakhir, sempat disebut Jokowi sebagai sosok yang cocok menjadi menteri. Soal pengusaha muda yang menjadi kandidat menteri, Jusuf Kalla menilai, harusnya mereka fokus di dunia bisnis.
Apalagi, dunia bisnis masih membutuhkan banyak pengusaha muda. Ia kemudian mencontohkan di masa lalu, ia baru terjun ke dunia pemerintahan setelah berkiprah 35 tahun sebagai pebisnis.
"Ya generasi muda yang menurut saya aktif atau mengelola bisnis yang besar, kita kan kekurangan entrepreneur. Jadi jangan dialihkan," ujar Jusuf Kall a.
ADVERTISEMENT
"Anda punya profesi dari entrepreneur ke birokrat. Seperti saya, saya kan bisnis 35 tahun dulu baru masuk ke pemerintahan," lanjut dia.
Simak wawancara lengkap Wapres Jusuf Kalla dalam story berikut.