Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kiprah Wapres Jusuf Kalla dalam mendamaikan pihak-pihak yang berkonflik memang tidak perlu diragukan. Dengan latar belakang bisnis dan pengalaman politik yang panjang, kemampuan Jusuf Kalla dalam hal melakukan lobi-lobi sudah terasah nan terbukti.
ADVERTISEMENT
Sebut saja, konflik GAM dengan pemerintah pusat yang saat itu sudah terjadi selama 30 tahun. Jusuf Kalla, yang saat itu menjabat sebagai Menko Kesra di era Megawati Soekarnoputri, justru berhasil membuat nota kesepahaman antara pemerintah RI dengan GAM pada 2005 silam.
Belum lagi soal keahliannya mendamaikan konflik SARA di Poso (2001) dan Ambon (2002), serta rentetan konflik internal yang mendera partainya, Golkar, sejak 2015 silam.
Atas kepiawaiannya menjadi juru lobi konflik, tak heran Jusuf Kalla didaulat sebagai Tokoh Perdamaian Dunia dari World Assembly of Youth pada 2011 lalu.
Tak sampai di situ, Jusuf Kalla juga ikut andil dalam mencairkan situasi pascapilpres yang sempat memanas pada Mei 2019 lalu. Saat itu, aksi damai yang dilakukan massa pendukung capres Prabowo Subianto berujung kerusuhan pada 21 dan 23 Mei 2019. Akibatnya, kericuhan terjadi selama tiga hari berturut dan menimbulkan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla pun berinisiatif turun tangan dan menghubungi Wakil Ketua Partai Gerindra Arief Poyuono untuk mengatur pertemuan dengan Prabowo untuk mencairkan suasana. Saat bertemu Prabowo, Jusuf Kalla meminta agar ia menarik "orang-orangnya" dari lapangan. Permintaan ini diiyakan oleh Prabowo.
"Itu tugas saya juga, tugas pemerintah untuk menstabilkan keamanan. Karena salah satu pihak lagi terbelah, ya, mau itu 01, mau 02," kata Jusuf Kalla soal perannya dalam rekonsiliasi pascapilpres saat bertemu kumparan di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (2/8).
"Saya cari jalan untuk hubungi Pak Prabowo agar kita selesaikan konflik-konflik politik itu sesuai dengan konstitusi, di MK. Dan beliau memang menuju ke situ, oleh karena itu kita sepaham. Selesai semua masalah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla berbagai tips, bagaimana ia bisa menjadi juru lobi dan mendamaikan berbagai konflik, mulai dari konflik GAM, Poso, hingga konflik pascapilpres. Bagi Jusuf Kalla, menjadi juru lobi tidaklah sulit.
"Kuncinya, pertama mengetuk persoalan, mengkaji persoalan. Kedua mencari hubungan pihak-pihak yang berkonflik. Itu harus punya hubungan, saling percaya. Harus ada trust di antara kita, ada jaringan," ujar dia.
Simak wawancara lengkap Wapres Jusuf Kalla dalam story berikut.