Kabaharkam Polri: Biasakan Tradisi Baru, Mudik Digital Itu Keren

5 Mei 2021 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengarahkan calon pemudik yang terjaring razia penyekatan di Pintu Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengarahkan calon pemudik yang terjaring razia penyekatan di Pintu Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Penyekatan mudik 2021 akan dimulai serentak di wilayah Indonesia pada 6 Mei besok hingga 17 Mei.
ADVERTISEMENT
Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto meminta masyarakat untuk membiasakan mudik secara virtual atau digital selam masa pandemi COVID-19 ini.
"Mari kita biasakan tradisi baru bahwa mudik digital itu keren cukup di rumah aja," kata Arief dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat secara virtual, Rabu (5/5).
Arief menambahkan, mudik virtual atau digital dapat dilakukan dengan beberapa keuntungan. Seperti tak mengeluarkan biaya lebih besar dan bisa menjaga keselamatan dari penularan virus corona.
Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto. Foto: Dok. Lemdikpol
"Banyak sekali keuntungannya kita tidak perlu mengeluarkan biaya lebih besar kita bisa menjaga keselamatan di jalan dan menjaga keselamatan dari COVID-19," ujarnya.
Lebih lanjut jenderal bintang tiga ini mengatakan, pihak Kepolisian juga berharap masyarakat tak usah kucing-kucingan dengan petugas. Penyekatan ini dilakukan agar masyarakat paham dan sadar jika pandemi virus corona ini belum selesai.
ADVERTISEMENT
"Yang ingin kita pesankan kepada warga masyarakat kesadaran untuk tidak mudik karena untuk menjaga kesehatan dan keselamatan sendiri," jelasnya.
Sebelumnya, sebagai upaya antisipasi, petugas gabungan yang terdiri dari TNI-Polri serta instansi terkait lainnya menerjunkan personelnya untuk pengamanan.
Petugas Kepolisian mengecek identitas mobil pribadi yang melintasi tol Jakarta-Cikampek di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/5). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Personel tersebut akan ditempatkan pada 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan akan melaksanakan mudik.
"Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2021 jumlah personel yang terlibat sebanyak 155.000 personel gabungan terdiri atas 90.502 personel Polri dan 11.533 personel TNI. Serta 52.880 personel instansi terkait lainnya seperti; Satpol PP, Dishub, Dinkes, Pramuka, Jasa Raharja dan lain-lain," ujar Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (5/5).