Kabar Baik Corona: 1 Juta Pasien RI Sembuh hingga Doni Monardo Negatif COVID-19

13 Februari 2021 6:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tenaga kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tenaga kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum sejumlah kabar baik corona pada Jumat (12/2). Mulai dari jumlah kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia mencapai 1 juta hingga Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo sembuh dari COVID-19.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum sejumlah kabar baik corona:
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Kasus Pasien COVID-19 Sembuh di Indonesia Tembus 1 Juta Orang

Kasus sembuh COVID-19 Indonesia terus bertambah dari hari ke hari. Beberapa hari ke belakang bahkan melebihi penambahan kasus positif harian.
Per Jumat (12/2), pasien COVID-19 yang sembuh tembus 1 juta orang. Tepatnya 1.004.117 kasus telah dinyatakan sembuh.
Kasus COVID-19 sembuh terbanyak hari ini terdapat di Jakarta, jumlahnya mencapai 5.636 orang, Lalu di posisi kedua ada Jawa Barat dengan tambahan pasien sembuh sebanyak 1.582 orang. Selanjutnya ada Jawa Timur, kasus positif harian tercatat 1.085 orang.
Sementara kasus konfirmasi totalnya berjumlah 1.201.859 orang dan kematian 32.656 orang. Sehingga total kasus aktif kini di angka 165.086 orang.
Penjual menunjukkan produk Batik Koja di Kios UMKM kawasan Taman Sumenep, Jakarta, Rabu (10/2). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

UMKM Boleh Daftar Vaksinasi Mandiri ke Kadin

Ketua Kadin Rosan P Roeslani menyebut antusiasme pengusaha menyambut rencana vaksinasi corona mandiri atau gotong royong sangat tinggi. Kadin menargetkan 20 juta perusahaan mendaftar.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya perusahaan besar. UMKM dengan pegawai sedikit pun boleh mengikuti program ini.
"Vaksinasi gotong royong ini saya cukup surprise yang ikut bukan hanya perusahaan-perusahaan besar atau menengah. UMKM pun banyak yang daftar," kata Rosan.
Asosiasi UMKM sudah menanyakan mekanismenya ke pihak Kadin. Tentu Kadin membuka diri dengan 2 syarat gampang.
"Asosiasi mengatakan kepada kita ini ternyata UMKM yang pegawainya 5, 10 orang, bisa daftar enggak. saya bilang boleh," tuturnya.
Syarat pertama harus berbadan hukum di Indonesia. Lalu, UMKM itu juga harus dijalankan oleh WNI.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock

Ibu Menyusui Bisa Divaksin COVID-19

Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid, dan Penyintas COVID-19 serta Sasaran Tunda.
ADVERTISEMENT
Dalam SE bernomor HK.02.02/I/ 368/202, disebutkan ibu menyusui dapat diberikan vaksin corona.
"Ibu menyusui dapat diberikan vaksinasi," tulis Kemenkes.
Berikut adalah penjelasan dari surat tersebut.
Pelaksanaan pemberian vaksinasi mengikuti petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi COVID-19, di antaranya:
a. Kelompok Lansia
Pemberian vaksinasi pada kelompok usia 60 tahun ke atas diberikan 2 (dua) dosis dengan interval pemberian 28 hari (0 dan 28).
b. Kelompok Komorbid
Hipertensi dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg, dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum meja skrining.
Diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut Penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin;
c. Penyintas COVID-19 dapat divaksinasi jika sudah lebih dari 3 bulan;
d. Ibu menyusui dapat diberikan vaksinasi
ADVERTISEMENT

Vaksinasi Corona Mandiri Selesai Pekan Depan, Pekerja Tetap Dapat Gratis

Vaksinasi corona mandiri ke perusahaan segera mendapatkan lampu hijau dari pemerintah. Rosan P Roeslani, mengungkapkan sejumlah informasi detail mengenai rencana tersebut.
Rosan menjelaskan, vaksinasi tetap baru bisa dimulai apabila aturan atau regulasi sudah terbit. Dalam hal ini berarti aturannya akan termuat dalam Permenkes.
Lalu kapan regulasinya terbit?
"Jadi kebetulan regulasinya ini berdasarkan pertemuan kami dengan pemerintah diharapkan selesai minggu ke-3 Februari, berarti minggu depan nih untuk vaksinasi mandiri atau gotong royong ini," kata Rosan.
Menurut Rosan, vaksinasi ini nantinya betul-betul diatur Kadin dengan perusahaan. Filosofi dan semangatnya, vaksinasi mandiri juga digelar gratis untuk pekerja atau karyawan.
"Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, vaksin mandiri ini mereknya harus berbeda dengan yang gratis. Tetapi spiritnya penerima vaksin itu harus gratis. Walaupun perusahaan yang membeli tapi karyawannya gratis," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Jadi filosofi vaksinasi gratis tetap berjalan," ujar dia.
Seorang penyintas COVID-19 mendonorkan plasma konvalesen di Unit Tranfusi Darah PMI Surabaya, Jawa Timur, Selasa (26/1). Foto: Zabur Karuru/Antara Foto

Donor Plasma Darah Penyintas COVID-19 di RI Naik 4 Kali Lipat

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa sejak dicanangkan, donor plasma konvalesen mengalami peningkatan 4 (empat) kali lipat.
Sementara berdasarkan laporan Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat Linda Lukitari, data PMI Pusat per-9 Februari 2020 mencatat jumlah pemenuhan kebutuhan plasma konvalesen sebanyak 15.738 kantong.
“Donasi plasma konvalesen secara nasional terus meningkat. Saya harap ini bisa menjadi faktor pengubah dan kita bisa menggerakkan semangat donor plasma konvalesen ini agar dapat menjadi faktor pembeda dari proses upaya kita untuk menangani Covid-19, di samping tentu saja vaksin dan 3T,” ujar Menko PMK dalam keterangannya.
Suasana saat donor plasma konvalesen di Unit Tranfusi Darah PMI Surabaya, Jawa Timur, Selasa (26/1). Foto: Zabur Karuru/Antara Foto
Ia pun kembali mengajak para penyintas COVID-19 agar mau menjadi pendonor. Sebagaimana diketahui, rata-rata rumah sakit (RS) yang menyelenggarakan donor plasma konvalesen mengaku masih terkendala sulitnya mencari pendonor plasma konvalesen, sementara jumlah pasien yang membutuhkan donor semakin banyak.
ADVERTISEMENT
dr. Shinta Vera Renata Hutajulu, Sp.An-KIC dari RS Mayapada mengungkap bahwa yang seringkali menjadi penyebab sulitnya mencari pendonor disebabkan calon pendonor tidak memenuhi kriteria.
Sementara itu, Ketua Konsil Kedokteran Indonesia Putu Moda mengungkapkan data sementara pada uji klinik yang dilakukan pada 50 orang pasien di RS. dr. Saeful Anwar Malang.
Katanya, orang yang diberikan terapi plasma konvalesen dibandingkan dengan yang diberikan plasebo (tidak diberikan) menunjukkan bahwa untuk pasien dengan gejala ringan yang mendapat terapi plasma sembuh 100 persen.
Doni Monardo bersyukur telah negatif COVID-19. Foto: Satgas COVID-19

Doni Monardo Kini Negatif COVID-19

ADVERTISEMENT
Setelah 20 hari menjalani isolasi mandiri, Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo dinyatakan negatif COVID-19. Hasil itu didapat melalui pemeriksaan PCR.
"Alhamdulillah tentu saya bersyukur kepada Allah SWT atas hasil negatif COVID ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, dokter di rumah sakit, tim dokter satgas dan BNPB atas segala dukungan dan perhatian yang telah diberikan. Termasuk doa kawan kawan, doa dari masyarakat demi kesembuhan saya," ujar Doni sebagaimana yang disampaikan Egy Massadiah, Tenaga Ahli BNPB - Satgas COVID-19.
ADVERTISEMENT
Doni Monardo kini resmi menyandang predikat ‘penyintas COVID-19'. Ia pun siap menyumbangkan plasma konvalesen.
Kepala BNPB Doni Monardo, Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Mamuju, Sulbar. Foto: Dok. Istimewa
Doni mengumumkan dirinya positif COVID-19 pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2021. Saat itu ia mengirimkan siaran pers resmi BNPB dan Satgas COVID-19.
“Dari hasil tes PCR tadi malam, pagi ini mendapatkan hasil positif COVID-19. Hari pertama saya tidak merasakan gejala apa apa,” tutur Doni, seperti tertulis di siaran pers saat itu.
Kata Egy Massadiah, Doni Monardo terpapar COVID-19 usai sepekan memimpin penanggulangan bencana gempa bumi Sulawesi Barat dan banjir besar di Kalimantan Selatan.
Doni tengah jogging, olahraga pagi rutin saat dikabarkan positif COVID-19. Saat itu ia tidak merasakan gejala.