Kabar Baik Corona: 9,1 Juta Orang Divaksin di 2020 hingga Kurva Mulai Mendatar

20 Oktober 2020 6:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8).  Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pandemi corona di Indonesia belum menunjukkan tren penurunan. Penambahan kasus positif tiap harinya masih berada di atas 3 ribu pasien.
ADVERTISEMENT
Seperti pada 19 Oktober, terdapat penambahan 3.373 kasus corona baru. Dengan penambahan ini, kini total kasus positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 365.240 pasien.
Sementara pasien positif corona yang meninggal bertambah 106 jiwa. Sehingga total pasien meninggal mencapai 12.617 orang.
Kabar baiknya, jumlah pasien positif corona yang sembuh semakin bertambah banyak. Pada 19 Oktober, dilaporkan 3.919 pasien sembuh dari corona, sehingga totalnya menjadi 289.243.
Kabar baik seputar corona bukan hanya soal pasien sembuh. Berikut kumparan rangkum kabar baik corona pada 19 Oktober:
Petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Pemkab Cirebon berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon mulai memproduksi plasma darah dari penyintas corona.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ada dua pasien yang tengah menjalani terapi plasma darah yakni pasien positif COVID-19 yang dirawat di RSUD Waled dan RS Mitra Plumbon.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan plasma darah diproduksi dari dua orang pendonor yang telah sembuh dari COVID-19.
"Dari dua pendonor tersebut, menghasilkan sekitar 1.200 cc plasma darah," katanya, Senin (19/10/2020).
Eni melanjutkan, terapi plasma darah hanya diberlakukan untuk pasien prioritas positif COVID-19 yakni yang masuk dalam skala berat hingga kritis.
Enny menyebut 2 pasien yang menjalani terapi plasma darah mengalami kemajuan kesehatan yang signifikan. Seperti sudah tidak menggunakan bantuan oksigen dan kondisi pernapasannya jauh lebih baik.
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan telah mendapatkan komitmen vaksin corona dari 3 perusahaan asal China yakni Sinovac, Sinopharm, dan CanSino.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto, merinci Sinovac akan mengirimkan 3 juta dosis vaksin yang bisa digunakan untuk 1,5 juta warga. Sebab vaksin Sinovac perlu disuntikkan 2 kali.
Sementara Sinopharm akan mengirim 15 juta dosis vaksin yang digunakan untuk 7,5 juta orang. Sama seperti Sinovac, vaksin Sinopharm perlu 2 kali injeksi.
Sedangkan CanSino akan mengirim 100 ribu dosis. Berbeda dengan 2 perusahaan tersebut, vaksin CanSino hanya perlu 1 kali penyuntikan.
Sehingga total sebanyak 9,1 juta orang akan divaksin pada tahun ini. Prioritas yang akan disuntik yakni tenaga kesehatan, kemudian petugas yang berhadapan langsung dengan publik seperti TNI/Polri.
Kementerian Sosial salurkan bantuan sosial (bansos) untuk lanjut usia (lansia) terdampak pandemi corona di 5 provinsi. Foto: Kemensos
ADVERTISEMENT
Plt. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Habib Ismail Bin Yahya merilis penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) beras bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan di 3 Kabupaten.
Bantuan yang berasal dari pemerintah pusat tersebut sebagai upaya mengurangi beban masyarakat miskin yang terdampak corona.
"Penyaluran bantuan Pemerintah Pusat bagi KPM Program Keluarga Harapan kali ini disalurkan ke 3 Kabupaten, yakni Kabupaten Katingan, Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Seruyan," ujarnya.
Mural tentang pandemi COVID-19 Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto
Penambahan kasus corona di Indonesia memang masih di atas 3 ribu pasien per hari. Meski demikian, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada pekan ke-33 atau periode 12-18 Oktober 2020, pertumbuhan kasus corona selama sepekan turun dibanding pekan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Pada pekan ke-33, kasus virus corona di Indonesia bertambah sebanyak 28.418. Pertumbuhan tersebut berkurang 1.533 kasus dari pekan sebelumnya yang berjumlah 29.951.
Dilihat dari gambaran kurva kasus positif pada 33 pekan sejak corona mewabah di Indonesia 2 Maret 2020 lalu, kasus corona 3 pekan ke belakang tidak melampaui rekor pada pekan ke-30 (21-27 September 2020).
Dengan begitu, kurva pertumbuhan kasus corona mingguan di Indonesia mulai menunjukkan garis mendatar meski masih fluktuatif.
Suasana saat warga melakukan senam aerobik di jalan perkampungan di Duri Pulo, Jakarta. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Pemprov DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB transisi sejak 12 Oktober. Kabar baiknya, meski pelonggaran dilakukan, penambahan kasus corona harian di Jakarta mulai menurun pada sepekan PSBB transisi.
Seperti pada 12 Oktober atau hari pertama PSBB transisi jilid dua, penambahan kasus harian mencapai 1.168 pasien. Angka kisaran seribu sehari itu masih terus konsisten hingga 16 Oktober, meski jumlahnya terus menurun.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dalam 2 hari terakhir, penambahan kasus berhasil ditekan di bawah seribu. Pada 17 Oktober ada penambahan 974 kasus harian, sedangkan pada 18 Oktober ada 917 kasus.
Tak hanya itu, tren positivity rate mingguan juga cenderung turun. Di awal masa transisi kedua, positivity rate Jakarta berada di angka 11,7 persen dan terus turun ke angka 10 persen.