Kabar Baik Corona: Kasus Aktif Turun 6,79% hingga Tes COVID-19 Capai 82,5%

23 Oktober 2020 6:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat warga melakukan senam aerobik di jalan perkampungan di Duri Pulo, Jakarta. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat warga melakukan senam aerobik di jalan perkampungan di Duri Pulo, Jakarta. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pandemi corona masih melanda Indonesia dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Nampak penambahan kasus corona masih di kisaran 3.000-4.000 pasien per hari.
ADVERTISEMENT
Terakhir, kasus positif bertambah 4.432 pasien pada 22 Oktober. Sehingga total pasien COVID-19 di RI mencapai 377.541.
Sementara pasien corona yang meninggal bertambah 102 jiwa. Dengan jumlah ini, total pasien meninggal mencapai 12.959 orang.
Kabar baiknya, jumlah pasien positif corona yang sembuh semakin bertambah banyak. Per 22 Oktober, ada penambahan 3.497 pasien sembuh, sehingga totalnya menjadi 301.006.
Kabar baik seputar corona bukan soal pasien sembuh saja. Berikut kumparan rangkum:
Seorang tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri lengkap dibantu petugas Linmas melakukan tes usap (swab test) COVID-19 pada anak berkebutuhan khusus (ABK) di kawasan Pasar Keputran, Surabaya, Jawa Timur. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo, menyatakan progres tes corona di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu.
Ia menyebut saat awal corona masuk ke Indonesia, kemampuan tes corona hanya belasan persen dari standar WHO. Kini tes corona di RI sudah melampaui angka 80% dari standar WHO, dengan rata-rata 33 ribu orang per hari.
ADVERTISEMENT
"Sekarang pada posisi 82,51 persen. Sebuah angka yang harus kita akui cukup membanggakan. Banyak pihak yang pesimis kita tidak mampu kurang serius melakukan testing, ternyata sekarang sudah bagus sekali," ujar Doni.
Ilustrasi Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters
Kabar gembira untuk pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di seluruh Indonesia. Facebook mengumumkan telah memperpanjang pendaftaran bantuan dana untuk UMKM hingga 2 November 2020.
Sebelumnya, Facebook hanya membuka pendaftaran bantuan dari tanggal 6 hingga 13 Oktober 2020. Kemudian, kini cakupan bantuan terbuka untuk seluruh UMKM di Indonesia, bukan hanya di wilayah Jakarta.
Facebook telah menyiapkan bantuan dengan total dana sebesar Rp 12,5 miliar untuk UMKM yang terdampak pandemi virus corona. Dana bantuan tersebut akan dibagikan kepada sekitar 400 UMKM yang terpilih dan memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT
Setiap UMKM akan diberikan bantuan bernilai Rp 31.017.300, yang terdiri dari Rp 19.385.800 dalam bentuk uang tunai dan Rp 11.631.500 dalam bentuk kredit iklan opsional untuk membantu pelaku usaha meningkatkan bisnis selama pandemi yang menyulitkan ini.
Pelaku UMKM tidak diwajibkan untuk memiliki akun di Facebook sebagai syarat pendaftaran. Meski begitu ada syarat tertentu yang harus dipenuhi.
Tenaga kesehatan memeriksa ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Rabu (16/9). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Kasus corona di Indonesia masih terus meningkat setiap harinya. Namun, jumlah kasus corona aktif (pasien yang masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri) dilaporkan semakin menurun dalam sebulan terakhir.
Doni Monardo mengungkapkan, terjadi penurunan kasus aktif dalam kurun 20 September hingga 21 Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Penurunan ini terjadi salah satunya usai DKI Jakarta memberlakukan PSBB ketat untuk kedua kalinya, untuk menekan laju penyebaran virus corona.
"Alhamdulillah setelah itu tanggal 20 September, kasus aktif pada persentase 23,6 persen. 21 Oktober jadi 16,81 persen, terjadi penurunan 6,79 persen," ucapnya.
Petugas kesehatan melakukan simulasi suntik vaksin COVID-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok mendapatkan tambahan kembali pemberian vaksin corona gelombang pertama. Sebelumnya, pemberian vaksin direncanakan untuk 290 ribu orang.
Penjabat Sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi, mengatakan berdasarkan hasil rapat terakhir, jumlah pemberian vaksin bertambah menjadi 392 ribu orang.
Dedi menjelaskan, pemberian vaksin akan diutamakan untuk tenaga medis, TNI, Polri, kelurahan, pengurus lingkungan, hingga pelaku ekonomi.
ADVERTISEMENT