Kabar Baik Corona: Plasma Darah Berpotensi Mengobati hingga BLT Dana Desa

9 Mei 2020 8:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara motor melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara motor melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
ADVERTISEMENT
Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia mencapai angka 13.112 orang, sebanyak 2.494 di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 943 pasien meninggal.
ADVERTISEMENT
Meski kasus virus corona di Indonesia terus bertambah, tapi ada secercah harapan terkait kabar baik penanganan pandemi ini sepanjang Jumat (8/5) kemarin.
Seorang supir angkot melintasi mural ajakan melawan COVID-19 di Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Kabar baik itu mulai dari pengembangan plasma darah untuk pengobatan, uji spesimen mendekati angka 10 ribu per hari, hingga BLT Dana Desa yang sudah dibagikan ke masyarakat.
Berikut kumparan merangkumnya:

Ventilator UI, ITB Selesai Uji Klinis dalam Beberapa Hari

Tim peneliti Universitas Indonesia bikin ventilator untuk bantu pernapasan pasien virus corona. Foto: Universitas Indonesia
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan ada empat ventilator buatan dalam negeri yang digunakan untuk membantu pasien virus corona sedang diuji klinis.
Pengujian dan pengembangan ventilator ini juga turut diikuti sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Selain itu, tengah dikembangkan pula ventilator untuk memenuhi kebutuhan CPAP (continuous positive airway pressure) atau alat untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran pernapasan neonatus selama pernapasan spontan.
ADVERTISEMENT

Plasma Darah Sedang Diperbanyak untuk Obati Pasien Positif Corona

com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
Pengembangan metode penyembuhan untuk virus corona atau pengidap COVID-19 terus dikembangkan, termasuk vaksin dan obatnya. Menristek Bambang Brodjonegoro menyebut untuk sementara ini yang paling potensial untuk mengobati adalah plasma darah.
Plasma daerah ini dikembangkan dari pasien yang telah sembuh dari virus corona. Plasma darah ini tengah dikembangkan di sejumlah daerah.
Selain itu, masih dilakukan penelitian terkait obat pendamping, termasuk penelitian pil kina (obat malaria). Sebab hingga saat ini memang belum ada obat pasti terkait virus corona.

Uji Spesimen Corona di RI Hampir Mencapai Target 10 Ribu per Hari

Swab test di Stasiun Bogor. Foto: Dok PT KCI
Pemeriksaan spesimen virus corona secara PCR atau swab test mengalami peningkatan. Per Jumat (8/5), jumlah spesimen yang diperiksa bertambah 9.630, total menjadi 143.781 dari yang sebelumnya 134.151 spesimen.
ADVERTISEMENT
Penambahan ini mendekati target pemerintah memeriksa 10 ribu spesimen setiap hari. Bahkan, penambahan ini juga tertinggi sejak sejak virus corona di Indonesia diumumkan pada 2 Maret lalu.
Bertambahnya pemeriksaan spesimen ini berkat kedatangan reagen (pereaksi kimia) PCR dan aktivasi laboratorium yang semakin meningkat.
Kemudian didukung pemeriksaan dengan metode TB-TCM. Pemerintah telah memodifikasi alat untuk pemeriksaan tuberkulosis ini (TCM) agar bisa mendeteksi virus corona via dahak sehingga memiliki keakuratan setara PCR.

Pemkot Surabaya Bebaskan Denda Pajak PBB

Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/1). Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Pandemi virus corona telah membuat kondisi sosial dan ekonomi masyarakat terpuruk. Agar tak memperparah kondisi, Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) Kota Surabaya memutuskan membebaskan denda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
ADVERTISEMENT
Penghapusan denda atau sanksi ini berlaku mulai pembayaran 1 April sampai 30 Juni 2020.
Kepala BPKPD Kota Surabaya Yusron Sumartono mengatakan, di tengah pandemi virus corona, banyak pihak yang mengajukan permohonan penundaan pembayaran pajak. Bahkan, banyak perusahaan meminta pembebasan pajak karena tidak beroperasi selama pandemi ini.

BLT Dana Desa Sudah Dibagi ke 24 Ribu Desa

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar di Gedung BNPB, Jakarta, Minggu (19/4). Foto: Dok. Kemendes
Bantuan terhadap masyarakat yang terdampak virus corona terus diberikan pemerintah. Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar memastikan, sudah 24.309 desa yang diguyur bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa.
Setiap KK terdampak mendapatkan Rp 600.000 setiap bulannya selama 3 bulan ke depan.
Agar bantuan tepat sasaran dan mempercepat penyaluran, kepala daerah diminta mempercepat sinkronisasi data dengan pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
--------------------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.