Kabar Baik Corona: Tes Swab Gratis di Aceh hingga Ojol Beroperasi Lagi di Bekasi

11 Juni 2020 6:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas saat tes swab COVID-19 di salah satu pusat perbelanjaan modern di Kota Semarang, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas saat tes swab COVID-19 di salah satu pusat perbelanjaan modern di Kota Semarang, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
ADVERTISEMENT
Di tengah kabar jumlah kasus positif corona terus melonjak hingga di angka 1.000-an, ternyata ada beberapa kabar baik. Sejumlah kabar baik terkait corona terjadi selama Rabu (10/6).
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan merangkum kabar baik tersebut:
Warga mengikuti test swab COVID-19 menggunakan mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (28/5). Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banda Aceh menggelar tes swab atau polymerase chain reaction (PCR) secara gratis kepada warga di Banda Aceh.
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh, Nuraihan, mengatakan sejak pertama kali di launching pada Kamis (4/6), baru 34 warga yang mengikuti tes PCR itu.
“Alhamdulilah semua peserta test swab hasilnya negatif,” kata Nuraihan saat dikonfirmasi, Rabu (10/6).
Program tes swab massal gratis ini bekerjasama dengan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. Nuraihan menuturkan dalam pelaksanaannya, petugas sedikit kesulitan saat mengumpulkan data di lapangan.
Selain itu, kesadaran warga untuk memeriksakan diri masih rendah. Hal itu kemudian diperburuk dengan berkembangnya berita bohong yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya yang saat ini merebak di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Dalam mengumpulkan target sasaran itu yang menyulitkan, namun harapan kita semua target sasaran pemeriksaan swab dapat kita selesaikan di bulan ini,” sebutnya.
Nuraihan menuturkan, tes swab gratis ini diprioritaskan bagi warga memiliki KTP Kota Banda Aceh, dan memiliki risiko tinggi penularan virus corona. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan warga ber-KTP luar Banda Aceh juga di-swab apabila berpotensi menularkan virus.
“Adapun yang menjadi prioritas kita yaitu tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan ODP,PDP, warga dengan comorbid (penyakit penyerta seperti : DM, hipertensi, dll), para pedagang serta warga lainnya yang berisiko tinggi terhadap penularan covid-19 ini,” pungkasnya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Foto: Ricad Saka/kumparan
Pemprov Sumatera Barat akan menggratiskan tes swab atau polymerase chain reaction kepada seluruh wisatawan saat tiba di bandara. Bahkan kebijakan ini akan terus diterapkan hingga pandemi COVID-19 berakhir.
ADVERTISEMENT
"Tidak mungkin dibatasi, kan wisatawannya datang terus. Sampai COVID-19 ini benar-benar habis, baru kita stop tes swab gratis di bandara," kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dikutip dari Antara, Rabu (10/6).
Irwan menegaskan, pemeriksaan gratis kepada wisatawan di bandara ini merupakan ikhtiar Pemprov Sumbar dalam melindungi warganya dari risiko penularan COVID-19 dari luar daerah.
Pemprov Sumbar sudah siap menerapkan kebijakan itu karena kapasitas laboratorium pemeriksaan hasil swab sudah cukup memadai. Ada dua laboratorium yakni di Fakultas Kedokteran Unand dan laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi yang bisa menguji 1.500 hingga 2.000 sampel spesimen per harinya.
"Jika nantinya (menurut) hasil tes wisatawan dinyatakan positif COVID-19, maka akan langsung diisolasi. Fasilitasnya bisa masuk dalam paket wisata yang disediakan biro perjalanan," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait dengan masalah biaya dan penyediaan alat reagen untuk pemeriksaan swab, hingga saat ini masih terus diupayakan agar tetap terpenuhi.
Irwan menambahkan, pihaknya juga akan memberikan insentif dan fasilitas pendukung kegiatan pariwisata dalam upaya mendorong roda perekonomian yang sempat lesu akibat pandemi.
"Dengan bergeraknya pariwisata, maka seluruh usaha yang berkaitan seperti tempat oleh-oleh, kuliner, hingga hotel kembali beroperasi. Dengan demikian perekonomian diharapkan juga bisa membaik dan mulai ada pemasukan untuk daerah," tutur dia.
Selain itu, Irwan tetap meminta agar bahwa protokol COVID-19 tetap dijalankan baik dalam kegiatan pariwisata maupun usaha pendukung lainnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Novrial, mengatakan pihaknya sudah mensosialisasikan dan mensimulasikan penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan usaha pariwisata.
ADVERTISEMENT
Penumpang berada di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Antrean penumpang KRL di Stasiun Bogor, Jawa Barat masih terjadi. Namun, pada Rabu (10/6) atau hari keenam masa PSBB transisi, antrean tak sepadat Senin (8/6).
Salah satu penumpang KRL dari Stasiun Bogor, Stephanie, menyebut, antrean penumpang dilakukan agar tak ada penumpukan di peron stasiun. Hal ini upaya penerapan protokol kesehatan.
"Antreannya juga memang dibutuhkan agar penumpang tidak menumpuk di peron. Antreannya terlihat panjang karena diatur jaraknya sekitar 1 meter," kata Stephanie saat dihubungi, Rabu (10/6).
Meski begitu, lanjut dia, antrean penumpang di Stasiun Bogor tidak membeludak hingga ke luar.
"Enggak sampai keluar-keluar kok, Stasiun Bogor kan besar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan resmi PT KCI, pada Rabu pagi (10/6) situasi di seluruh stasiun terpantau kondusif.
"Pada Rabu pagi (10/6) ini situasi di seluruh stasiun terpantau tetap kondusif. Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik dari para pengguna KRL,” ungkap Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti.
Pedagang menunjukkan masker N95 yang dijual di Pasar Pramuka. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Pemerintah menunjukkan kemandiriannya dalam menangani COVID-19. Hal ini terbukti dengan pengadaan alat-alat kesehatan produksi dalam negeri untuk menangani pandemi virus corona di Indonesia.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Bakti Adisasmito mengungkapkan, alat pelindung diri (APD) kini dapat diproduksi dalam negeri. Produksi dapat dilaksanakan atas kerja sama dengan berbagai sektor.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah contoh bahwa dalam waktu beberapa minggu, akhirnya setelah diskusi dengan multisektor, akhirnya kita bisa menemukan bahan baku asli Indonesia. Produksi dalam negeri untuk produksi APD coverall dan gown," kata Wiku saat memberikan pemaparan di hadapan Presiden Jokowi di Kantor Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Jakarta, Rabu (10/6).
Wiku juga meminta izin kepada Jokowi untuk memberi nama produk buatan dalam negeri tersebut. Produk yang akhirnya dinamai INA United itu, kata dia, bahkan sudah diakui oleh WHO.
"Kita izin memberi nama INA United karena ini menunjukkan kesatuan bangsa kita untuk memproduksi ini dan kemampuannya jutaan APD dalam sebulan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan internasional. Semuanya sudah sesuai standar Internasional yang diakui WHO," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, pemerintah akan membuat masker N95 produksi dalam negeri. Selama ini, pemerintah selalu mengimpor masker N95 sehingga dengan produksi ini akan mengurangi impor masker.
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di kawasan Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Pengemudi ojek online (ojol) di Kota Bekasi, Jabar, sudah diperbolehkan untuk mengangkut penumpang. Hal tersebut ditegaskan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Ia menambahkan, baik pengemudi maupun penumpang wajib melakukan protokol kesehatan. Yakni, mulai dari menggunakan masker, sarung tangan, membawa hand sanitizer, serta tetap menjaga jarak.
Kebijakan itu disambut gembira oleh Ketua Korwil Ojol Bekasi Omay Supriatman. Akhirnya, pengemudi ojol baik di Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi bisa mengangkut penumpang kembali.
"Informasi sudah diperbolehkan tapi Pemerintah Kota Bekasi masih menunggu izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," katanya.
ADVERTISEMENT
Omay berharap semua pengemudi ojek online bisa secepatnya mendapat izin resmi kembali mengangkut penumpang sekaligus mengedepankan protokol kesehatan.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim, meminta pemerintah segera mengeluarkan kebijakan membawa penumpang bagi ojek online.
"Ojol ini juga sebagai pelayan masyarakat seharusnya diperbolehkan, jangan jenis usaha lainya saja yang diperbolehkan," pungkasnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.