Kabar Baik Corona: Uji Klinis Vaksin Sinovac Lancar hingga Rekor Pasien Sembuh

19 Oktober 2020 6:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah bajaj melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah bajaj melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
ADVERTISEMENT
Virus corona masih menjadi masalah yang belum bisa ditangani di dunia, termasuk di Indonesia. Hingga Minggu (18/10) saja, tercatat sudah ada 361.867 kasus COVID-19 yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah itu, 12.511 orang meninggal dunia. Sedangkan 285.324 pasien lainnya berhasil sembuh.
Meski demikian, masih banyak kabar baik seputar corona yang terjadi di Indonesia selama Minggu (18/10). Apa saja? Simak di bawah ini:

Uji Klinis Vaksin Sinovac Lancar

Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
1.620 relawan di Bandung telah tuntas mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China. Hal ini merupakan bagian dari uji klinis III yang dilakukan FK Unpad bekerja sama dengan Bio Farma.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pengadaan vaksin COVID-19 untuk Indonesia, telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu 170 juta jiwa atau sekitar 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Dengan kata lain, katanya, Indonesia memerlukan vaksin COVID-19 sebanyak 340 juta dosis dalam waktu setahun.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja hal ini, merupakan program besar, sehingga harus dikelola dengan baik, sejak awal dari mulai uji klinis fase tiga, produksi hingga distribusi dari Bio Farma, Mulai tingkat provinsi sampai dengan tingkat puskesmas, termasuk tenaga kesehatan yang memberikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat," kata Honesti dalam keterangan tertulis, Minggu (18/10).

Bio Farma Dipercaya CEPI

Melihat proses produksi vaksin corona di Gedung 43 Bio Farma Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Induk perusahaan Holding BUMN Farmasi, Bio Farma, dinyatakan telah terpilih sebagai salah satu Potential Drug Manufacturer CEPI for COVID-19. Hal tersebut merupakan kelanjutan dari hasil due diligence, pada tanggal 15 September 2020.
Yaitu, memberikan penilaian pada aspek sistem produksi vaksin dan mutunya, sistem analitik laboratorium, serta sistem teknologi informasi yang digunakan Bio Farma dalam memproduksi vaksin.
ADVERTISEMENT
CEPI merupakan koalisi pemerintah-swasta dan filantropis, yang berpusat di Norwegia, memiliki tujuan untuk mengatasi epidemi, dengan cara mempercepat pengembangan vaksinnya. CEPI juga bertujuan untuk mengembangkan fase awal vaksin, yang aman, efektif dan terjangkau yang dapat membantu menahan wabah sedini mungkin.

Pasien Sembuh di Kuningan, Jabar, Pecah Rekor

Relawan corona. Foto: Dok. Humas PMI Kabupaten Sleman
Jumlah pasien sembuh dari Virus Corona di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pecah rekor. Selama kurun waktu dua hari ini, tingkat kesembuhan cukup tinggi yakni mencapai 268 orang.
“Alhamdulillah khusus tren positif terus menurun. Ini sangat baik, khususnya untuk tingkat kesembuhan dari klaster pesantren juga meningkat," kata Juru Bicara Crisis Center COVID-19 Kuningan, Agus Mauludin.
Sementara itu, jumlah pasien positif di Kuningan, Jawa Barat, sudah mencapai 772 orang. Dari jumlah itu, masih ada95 orang yang menjalani karantina, 663 pasien yang sudah dinyatakan sembuh, dan 14 pasien lainnya meninggal.
ADVERTISEMENT

Tak Ada Efek Samping Serius Vaksin Sinovac

Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Direktur Registrasi Obat Badan POM Riska Andalusia memberikan apresiasi kepada tim peneliti uji klinis fase III vaksin corona Sinovac dan tim Bio Farma dan FK Unpad. Mereka dinilai sudah menjalankan uji klinis fase tiga sesuai dengan rencana dan jadwal yang ketat.
"Badan POM sebagai regulator memiliki fungsi tidak hanya melakukan fungsi pengawasan, tetapi kami juga berupaya untuk melakukan pendampingan, seperti inspeksi. Kami berharap juga uji klinis fase tiga ini, dilaksanakan sesuai dengan prinsip Cara Uji Klinis yang Baik (CUKB) dan validitas data dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (18/10).
Ia menambahkan sampai dengan hari ini, tidak ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping yang berat atau serius di antara relawan- relawan vaksin COVID-19.
ADVERTISEMENT
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona