Kabar Baik Corona: Uji Spesimen Pecah Rekor hingga BLT Dana Desa Sudah 97%

10 Juli 2020 6:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Angka penambahan kasus virus corona di beberapa tempat masih terjadi. Pada Rabu (8/7), total kasus corona di Indonesia berjumlah 68.079 positif, 31.585 sembuh dan 3.359 meninggal
ADVERTISEMENT
Namun di tengah banyaknya jumlah kasus baru virus corona yang bermunculan itu, ada beberapa kabar baik yang terjadi. Berikut kumparan merangkumnya untuk anda:

Uji spesimen corona pecah rekor

Petugas melakukan swab test untuk pelacakan pada klaster industri di Kabupaten Bekasi. Foto: Humas Pemprov Jabar
Uji spesimen terkait virus corona pecah rekor. Per Kamis (9/7), Indonesia memiliki penambahan 23.832 spesimen, angka tertinggi untuk sebuah tes spesimen.
"Sehingga total spesimen yang sudah kita periksa hingga saat ini sebanyak 992.069 spesimen," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB.
Sayangnya, angka pemeriksaan spesimen tak setara dengan jumlah orang yang diperiksa lantaran setiap orang bisa melakukan tes lebih dari sekali. Hari ini, uji spesimen hanya dilakukan kepada 12.554 orang, menurun dibanding kemarin di angka 12.777 orang.
ADVERTISEMENT

0 Penambahan pasien positif corona di 4 provinsi

Pasien positif virus corona di Indonesia bertambah 2.657 kasus dalam 24 jam, sehingga per Kamis (9/7), total pasien positif mencapai 70.736 orang. Meski demikian, ada kabar baik terkait sejumlah provinsi tak terjadi penambahan kasus positif.
Jubir pemerintah terkait penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, menyebut ada 19 provinsi dengan penambahan kasus positif di bawah 10. Sebanyak 4 di antaranya tak terjadi penambahan pasien positif virus corona sama sekali.
"Hari ini 19 provinsi laporkan kasus di bawah 10, (kemudian) 4 provinsi tidak ada penambahan kasus," kata Yurianto dalam konpers virtual di Gedung BNPB, Jakarta.

Muhadjir minta rapid test lokal bersaing

Menko PMK Muhadjir Effendy meluncurkan produk rapid test produksi dalam negeri dengan nama Ri-Gha COVID-19. Ia meminta produsen produk dalam negeri berani berinovasi, tidak hanya berkaitan dengan jenis produk tetapi juga tentang bagaimana memasarkannya.
ADVERTISEMENT
Ia berpendapat kehadiran produk dalam negeri tersebut dipastikan akan menyulut penyedia barang impor untuk menurunkan harga produknya. Strategi serupa, menurut Muhadjir, harus juga dilakukan para produsen dalam negeri dengan tetap menjaga kualitas produk yang dijualnya.
"Kita harus siap-siap, kalau nanti ada produk luar negeri yang semula harganya mahal setelah tahu ada pesaing dalam negeri dia bisa banting harga, kita juga harus siap-siap melayani dengan banting harga juga dengan kualitas yang sama," ujar Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Kamis (9/7).

WNI di Melbourne tak ada yang kena corona

Australia kembali melakukan lockdown di kota terbesar kedua, Melbourne. Lockdown selama enam pekan ke depan dilakukan untuk memutus penyebaran penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Pihak KJRI Melbourne telah memantau langsung kondisi WNI yang ada di sana sejak lockdown pertama kali pada Maret 2020. Saat ini terdapat sekitar 8.000 WNI di Melbourne.
“Karena ada privacy act jadi kendala untuk cari tahu yang positif terkena, tetapi sejauh ini kami tanya ke berbagai komunitas yang ada di Victoria belum ada yang kena COVID-19,” kata Konsul Pensosbud, Prima Januar Sastrawiria kepada kumparan, Kamis (9/7).

Penyaluran BLT dana desa sudah 97 persen

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) masih terus menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa ke warga terdampak pandemi COVID-19. Hingga 8 Juli 2020, realisasi penyalurannya sudah 97 persen.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyebut BLT dana desa tersebut sudah disalurkan melalui 72.599 desa.
ADVERTISEMENT
"Desa yang sudah salurkan BLT sampai 8 Juli (sebanyak) 72.599 desa, atau 97 persen dari 74.865 desa (yang sudah mendapatkan dana desa)," kata Abdul Halim Iskandar dalam rapat bersama KPK di Kementerian Desa PDTT, Kamis (9/7).
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)