Kabar Baik Corona: Vaksin Merah Putih Diproduksi 2022; Kasus Aktif di DKI Turun

24 Februari 2021 8:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga kesehatan melakukan registrasi sebelum mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin coronaSinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga kesehatan melakukan registrasi sebelum mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin coronaSinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Infeksi virus corona di Indonesia sudah mencapai angka 1.298.608, dengan 35 ribu di antaranya meninggal dunia. Namun harapan pandemi bisa segera berakhir masih terus diupayakan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Program vaksinasi yang sudah dimulai sejak Januari lalu diharapkan dapat menciptakan herd immunity. Fokus pemerintah saat ini adalah menjalankan vaksinasi tahap kedua yang menyasar pelayan publik, aparat TNI-Polri, pedagang, profesi lain yang memiliki risiko tinggi tertular corona, hingga lansia.
Sementara pengembangan vaksin corona buatan dalam negeri, seperti Vaksin Merah Putih juga terus diupayakan. Berikut kumparan merangkum kabar baik terkait penanganan pandemi corona di Indonesia sejauh ini:

Vaksin Merah Putih Diproduksi Awal 2022

Ilustrasi vaksin. Foto: KPCPEN
Pengembangan Vaksin Merah Putih dari LBM Eijkman menunjukkan progres yang positif. Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir memastikan vaksin ini bisa diproduksi awal 2022 jika seluruh tahapan uji klinis selesai dalam 9 bulan hingga setahun.
ADVERTISEMENT
Saat ini, bibit vaksin akan diberikan ke Bio Farma sesuai target waktu yang ditentukan, yakni Maret 2021.
"Uji klinis I, II, III butuh waktu. Kalau lancar kita bisa produksi vaksin Merah Putih kuartal I 2022," ungkapnya saat konferensi pers, Selasa (23/2).

Bio Farma Kini Bisa Produksi Vaksin di Luar Platform Inactivated Virus

Petugas medis menunjukan kemasan vaksin COVID-19 produksi Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi perdana di Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (14/1). Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
Bio Farma terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengembangan vaksin. Dari kapasitas produksi Bio Farma meningkat dari 100 juta dosis menjadi 250 juta per tahun.
Selain itu, Bio Farma juga meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan vaksin di luar platform mematikan virus atau inactivated, bahkan mengikuti kemampuan teknologi internasional. Seperti pengembangan vaksin dari protein rekombinan.
"Selama ini bisa vaksin inactivated virus sekarang kita bisa melakukan platform lain," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam International Conference On COVID-19 Pandemic yang disiarkan virtual, Selasa (23/2).
ADVERTISEMENT
Dalam sejarahnya, Bio Farma memang sudah terbukti secara global mengembangkan vaksin dengan metode inactivated virus, seperti vaksin polio.

RI Pertama di Asia Tenggara Jalankan Vaksinasi

Presiden Joko Widodo saat disuntik vaksin corona Sinovac di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi menegaskan Indonesia termasuk beruntung karena menjadi negara yang sudah mengamankan komitmen untuk vaksin. Bahkan yang pertama di Asia Tenggara.
Menurutnya, hal ini berkat upaya diplomasi yang dilakukan selama ini untuk menanggulangi pandemi corona.
"Diplomasi vaksin kita sudah berjalan dari sejak awal pandemi, hasilnya Indonesia adalah termasuk negara pertama di Asia Tenggara yang telah memulai vaksinasi sejak Januari 2021 dan dapat rampung pada akhir tahun ini," kata Jokowi saat memberi sambutan secara virtual dalam International Conference on COVID-19 Pandemic yang diadakan Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran, Selasa (23/2).
ADVERTISEMENT
Namun Jokowi memastikan Indonesia juga terus mendorong agar ada kesetaraan negara-negara di dunia mendapatkan vaksin corona.
"Sudah menjadi tekad Indonesia untuk mengamankan akses vaksin bagi kebutuhan nasional namun selalu berupaya untuk berkontribusi bagi negara-negara lain bagi dunia," jelas Jokowi.

Kasus Aktif Corona dan Okupansi Bed RS di DKI Turun

Sejumlah penumpang berada di dalam rangkaian KRL di Jakarta, Senin (14/6/2020). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Tren penularan corona di DKI Jakarta mengalami perkembangan yang baik selama perpanjangan PSBB ketat pada 7-22 Februari. Selama itu, kasus aktif COVID-19 di DKI turun signifikan.
Dinkes DKI Jakarta mencatat kasus aktif di Jakarta turun dari yang sebelumnya tercatat ada 23 ribu kasus lebih, menjadi 13 ribu kasus.
Dengan menurunnya angka kasus aktif ini, berdampak positif bagi okupansi rumah sakit yang ikut menurun secara signifikan. Okupansi ICU di Jakarta ada di angka 71%. Sementara bed isolasi 66%.
ADVERTISEMENT

Vaksinasi Turunkan Kasus Corona Nakes di DKI hingga Jatim

Sejumlah tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto memastikan vaksinasi saat ini mulai berhasil menurunkan angka penularan corona di kalangan tenaga kesehatan (nakes) di berbagai provinsi. Mulai DKI Jakarta, Jateng, hingga Jatim.
Sayangnya ia tak menjelaskan lebih detail soal penurunan penularan ini. Namun yang jelas menurutnya, kurva pandemi mulai melandai.
"Ini tentu membuktikan terjadi penurunan daripada tingkat mereka yang terpapar COVID," tutur dia dalam jumpa pers virtual, Selasa (23/2).
Perkembangan ini terlihat dari tren tingkat kesembuhan sudah mencapai 85,1% dan tingkat kematian juga turun hingga 2,7%. Selain itu, Airlangga mengatakan PPKM berhasil menekan kasus corona harian dan kasus aktif.
"Melalui berbagai kebijakan kita bisa melihat bahwa pelaksanaan PPKM kurva sudah mulai melandai. Di mana kasus aktif juga sudah turun ke level 157.148 (orang)," jelas dia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT