Kabar Baik Corona: Vaksin Prioritas untuk Dokter-Anggaran Digitalisasi Sekolah

4 September 2020 5:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabar Baik Corona - Presiden Joko Widodo meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19 di PT Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8). Foto: Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Kabar Baik Corona - Presiden Joko Widodo meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19 di PT Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8). Foto: Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Kabar Baik Corona-Kasus positif corona harian di Indonesia terus mencetak rekor: bertambah 3.622 kasus dalam sehari. Angka ini terus dibarengi dengan penambahan kasus kematian harian mencapai 132 jiwa per Kamis (3/9).
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pasien sembuh terus bertambah, yakni sebanyak 2.084 orang. Sejumlah kabar baik corona lainnya juga datang dari berbagai sektor.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Balai Kota, Jakarta. Foto: Pemprov DKI Jakarta

Inggris Kucurkan Rp 987 Juta untuk Pengembangan Data Corona Jakarta

Pemerintah Inggris mengucurkan dana untuk pendataan corona di DKI Jakarta. Dana sebesar £56.178 atau setara Rp 987 juta diberikan untuk meningkatkan pengumpulan data dan penyebaran informasi LaporCOVID-19 di Jakarta.
Kerja sama ini merupakan proyek kedua Inggris dengan LaporCOVID-19. Inggris sebelumnya juga menyuntikkan dana untuk proyek serupa kepada Jawa Timur pada 3 Juli lalu
Dalam proyek ini, Pemprov DKI dan LaporCOVID19 mengembangkan Indeks Kerentanan Pandemik (Pandemic Vulnerability Index atau “PVI”) untuk menindaklanjuti Studi Persepsi Risiko LaporCOVID-19 di DKI Jakarta.
Ilustrasi BPJS Kesehatan. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

BPJS Kesehatan Siapkan Data Peserta untuk Vaksin Corona Gratis

Pemerintah menyiapkan vaksin corona secara gratis untuk peserta BPJS Kesehatan. Program yang akan dilaksanakan awal tahun depan itu rencananya menyasar peserta BPJS Kesehatan yang masuk kategori ekonomi menengah ke bawah.
ADVERTISEMENT
"BPJS Kesehatan siap melaksanakan kebijakan pemerintah. Data Kepesertaan BPJS sudah ada dan selalu ready," ujar Kepala Humas BPJS Kesehatan, M. Iqbal Anas Ma'ruf, Kamis (3/9).
Jumlah peserta yang akan menerima vaksin gratis merupakan kebijakan Kementerian BUMN. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, ada 93 juta peserta BPJS Kesehatan yang mesti disubsidi pemerintah.
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Foto: Shutter Stock

Pemkot Yogyakarta Pasang 1.134 Wastafel di TK hingga SMP

Meski belum diizinkan sekolah tatap muka, Yogyakarta menyediakan 1.134 wastafel di sekolah tingkat TK hingga SMP. Sebab, TK hingga SMP merupakan tanggung jawab Pemkot Yogyakarta.
Pemasangan wastafel ini dikarenakan cuci tangan menjadi salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi selain mengenakan masker.
Mengenai kapan sekolah akan kembali dibuka, Pemkot Yogyakarta belum bisa memastikannya. Meski begitu, Pemkot Yogyakarta terus berkomunikasi dengan sekolah dan orang tua untuk mempersiapkan protokol.
RSHS Bandung sediakan ruang isolasi bagi suspect virus corona. Foto: kumparan

Erick Thohir: 1,5 Juta Dokter dan Perawat Diprioritaskan Dapat Vaksin Corona

ADVERTISEMENT
Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan Virus Corona dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, memperkirakan 1,5 juta dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya akan diprioritaskan untuk vaksin corona. Mereka akan diimunisasi lebih dulu sebelum masyarakat umum.
Meski begitu, jumlah tenaga kesehatan masih dikonsolidasikan. Sebab, kriterianya berbeda, seperti dokter jantung, paru-paru, dan lainnya. Begitu pun para perawatnya.
Untuk mengkonsolidasikan data tenaga kesehatan, pemerintah akan bekerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Mendikbud Nadiem Makarim saat rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Nadiem Anggarkan Rp 1,49 Triliun untuk Digitalisasi Sekolah
Mendikbud Nadiem Makarim menganggarkan Rp 1,49 triliun untuk program digitalisasi sekolah. Keputusan ini diungkapkan Nadiem saat menghadiri rapat di DPR.
ADVERTISEMENT
Dalam program tersebut, ada empat poin utama. Yaitu, penguatan platform digital sebesar Rp 109,85 miliar, bahan belajar dan model media pendidikan digital sebesar Rp 74,02 miliar, konten pembelajaran di program TVRI sebesar Rp 132 miliar, dan penyediaan sarana pendidikan (peralatan TIK) sebesar Rp 1.175,65 miliar.
Nadiem berharap, model pendidikan ini bisa membuat kurikulum yang tadinya offline, bisa diakses secara online dan lebih interaktif.
"Ini memberikan kemerdekaan bagi anak-anak kita. Kenapa merdeka belajar? Ini memberikan kemerdekaan agar anak-anak kita merdeka belajar dari berbagai macam source dan kanal," ujar Nadiem.
Infografik Gara-gara Long Weekend. Foto: Hod Susanto/kumparan
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
ADVERTISEMENT