Kabar Baik Corona: Vaksinasi Pelayan Publik; Tren Kasus Corona Tenakes Menurun

18 Februari 2021 6:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac dosis kedua kepada tenaga kesehatan saat Gebyar Vaksin COVID-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac dosis kedua kepada tenaga kesehatan saat Gebyar Vaksin COVID-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum sejumlah kabar baik corona pada Rabu (17/2). Mulai dari vaksinasi ke petugas pelayan publik mulai berjalan hingga tren kasus corona di kalangan tenaga kesehatan (tenakes) menurun.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum sejumlah kabar baik corona:
Vaksinasi Pelayan Publik Dimulai, Pedagang di Pasar Tanah Abang yang Pertama
Pemerintah memulai proses vaksinasi tahap II di Pasar Tanah Abang. Vaksinasi ini diperuntukan bagi pelayan publik, salah satunya pedagang.
Vaksinasi di Pasar Tanah Abang dilakukan di 2 lokasi. Lokasi pertama untuk para pedagang, lokasi kedua untuk pegawai PD Pasar Jaya. Ditargetkan, per Rabu bisa melakukan vaksinasi kepada 1.500 orang.
Dalam tahap II ini, Pasar Tanah Abang menjadi pilot project dari pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk pelayan publik.
"Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua ini akan dimulai kepada pedagang pasar, yang jadi pilot Project di DKI Jakarta yaitu di Pasar Tanah Abang pada hari Rabu, 17 Februari 2021," ucap Plt Dirjen P2P Kemenkes, dr Maxi Rein Rondonuwu.
Presiden Joko Widodo tinjau vaksinasi di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sementara itu, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, dalam vaksinasi tahap II ini, dilakukan pada 10 ribu pedagang di pasar. Pedagang pasar yang melakukan vaksinasi ini berasal dari 153 pasar yang ada di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Di Tanah Abang nanti dilanjutkan sama yang lain. Menurut Dirut Pasar Jaya sudah disiapkan data setidaknya 10.000 pedagang pasar dari 153 pasar yang ada di DKI Jakarta, lain-lain," kata Riza di Balai Kota, Selasa (16/2).
Selain pedagang pasar, vaksinasi tahap II akan menyasar petugas Damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, guru, dosen, tenaga pendidik, tokoh agama, petugas keamanan, hotel, restoran, atlet, pekerja transportasi publik, atlet, wartawan, petugas transportasi publik, masinis, bandara, pramugari, pilot, petugas pelabuhan, MRT, TransJakarta, sopir bus, kondektur, sopir taksi dan ojek online, hingga TNI-Polri.
Vaksin Nusantara: Oktober Tim Dibentuk, Kini Uji Klinis I Beres
Terawan Agus Putranto punya kesibukan baru setelah tak lagi menjabat Menteri Kesehatan: memantau penelitian Vaksin COVID-19 Nusantara. Tak begitu ramai diberitakan sebelumnya, ternyata penelitian vaksin ini sudah akan masuk ke uji klinis tahap II.
ADVERTISEMENT
Vaksin tersebut digagas saat Terawan masih menjabat sebagai Menkes. Pada Selasa, Terawan meninjau persiapan uji klinis fase II vaksin Nusantara di RSUP dr. Kariadi Semarang. Selain Terawan, sejumlah anggota komisi IX DPR juga hadir di acara ini.
"Vaksin ini merupakan kerja sama antara PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bersama AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat, Universitas Diponegoro (Undip), dan juga RSUP Dr. Kariadi," ujar Terawan di lokasi.
Terawan Agus Putranto saat meninjau persiapan uji klinis fase II vaksin Nusantara di RSUP dr. Kariadi Semarang. Foto: Dok. Istimewa
Vaksin yang berbasis sel dendritik ini mulai dikembangkan pada September 2020. Namun, penetapan tim penelitian uji klinis vaksin ini dilakukan pada 12 Oktober atau 2 bulan sebelum reshuffle kabinet.
Sel dendritik merupakan sel imun yang menjadi bagian dari sistem imun. Satu vaksin hanya diperuntukkan pada satu orang atau bersifat personalisasi. Dengan demikian, vaksin ini diyakini aman bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
ADVERTISEMENT
Terawan mengatakan, pengembangbiakan vaksin COVID-19 dengan sel dendritik akan terbentuk antigen khusus, kemudian membentuk antibodi.
Terawan menjelaskan, ada 30 relawan yang mengikuti uji klinis tahap I vaksin Nusantara. Ia mengeklaim hasilnya memuaskan.
"Uji klinis I yang selesai dengan hasil baik, imunitas baik dan hasil safety [baik]. Kan uji klinis I mengontrol safety dari pasien. Dari 30 pasien, imunogenitasnya baik," jelas dia.
Terawan belum bisa menyebut kapan vaksin tersebut siap diedarkan. Sebab, vaksin ini juga mesti harus lolos penilaian mutu, kualitas, dan efikasi dari BPOM ataupun kehalalan dari MUI.
Kasus Virus Corona di Jakarta Bertambah 1.445, Terendah Sejak 22 Desember 2020
Penambahan kasus positif virus corona di Jakarta per 17 Februari menjadi yang terendah sejak 22 Desember 2020. Penambahan hari ini sebanyak 1.445 kasus baru.
ADVERTISEMENT
Data ini berdasarkan website resmi Pemprov DKI di corona.jakarta.go.id. Total kasus positif di Jakarta hingga saat ini mencapai 320.738 kasus.
Dua orang dokter berdiri di depan salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Jika melihat hari-hari sebelumnya, penambahan kasus harian corona di Jakarta ada di rata-rata 1.800 kasus hingga 3 ribu kasus lebih. Bahkan pada 7 Februari, kasus harian Jakarta sempat tembus di angka 4.213 kasus.
Bukan hanya penambahan kasus harian, kasus aktif di Jakarta juga melandai di posisi 15.917 kasus. Penurunan ini terus terjadi sejak 13 Februari 2020.
Saat ini, total pasien yang dirawat ada sebanyak 7.450 orang. Sedangkan pasien yang melakukan isolasi mandiri ada 8.467 orang.
Menkes: Tren Kasus Corona Tenaga Kesehatan Turun Setelah Vaksinasi
Vaksinasi corona tahap pertama untuk tenaga kesehatan sudah dilakukan. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, ada sekitar 1,1 juta tenaga kesehatan yang telah menerima suntikan vaksin pertama dan lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan yang telah menerima suntikan vaksin kedua.
ADVERTISEMENT
Budi menjelaskan, upaya vaksinasi baru terlihat 2 minggu setelah suntikan vaksin kedua. Kemenkes masih menunggu suntikan vaksin kedua kepada tenaga kesehatan selesai dilakukan untuk mengambil kesimpulan dampak vaksinasi.
"Kesimpulan baru bisa diambil, diamati datanya dari tenaga kesehatan dan kesimpulan itu harus kita ambil 2 minggu setelah suntikan yang kedua," kata Budi.
Program vaksinasi corona massal Nakes di Graha Sabha Kampus UGM Yogyakarta, Kamis (28/1). Foto: Kemkes RI
Namun berdasarkan data sementara yang dikumpulkan, jumlah kasus konfirmasi virus corona trennya menurun setelah tenaga kesehatan menerima suntikan vaksinasi.
"Tapi data sementara yang kami lihat, semua tenaga kesehatan sesudah divaksinasi memang kasus konfirmasi trennya menurun. Kami masih menunggu kelengkapan datanya untuk mengambil kesimpulan yang pasti," ungkapnya.
"Tapi melihat tren yang ada sampai saat ini, sekarang sudah lebih 1,1 juta tenaga kesehatan yang kita vaksinasi pertama dan lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan yang kita vaksinasi kedua kita melihat tren yang promising," tuturnya.
ADVERTISEMENT