Kabar Baik Corona: Ventilator RI Dapat Izin Edar hingga KA Kembali Beroperasi

13 Juni 2020 6:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santri di Aceh Besar Perdana Jalani Rapid Test. Foto: Humas Dinas Pendidikan Dayah Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Santri di Aceh Besar Perdana Jalani Rapid Test. Foto: Humas Dinas Pendidikan Dayah Aceh
ADVERTISEMENT
Kasus pasien positif virus corona di Indonesia saat ini sudah mencapai 36.406 orang, dengan kasus kematian sebanyak 2.048 jiwa dan kasus sembuh 13.213.
ADVERTISEMENT
Di tengah kasus positif virus corona di Indonesia yang bertambah setiap harinya, terdapat sejumlah kabar baik yang menjadi oase di tengah jalan panjang penanganan pandemi virus corona di Indonesia.
Berikut kumparan merangkum sejumlah kabar baik seputar penanganan virus corona sepanjang Jumat (12/6):

Mobile Lab BSL-3 Pertama di RI Dipakai di Jabar, Bisa Uji 400 Spesimen Sehari

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam acara serah terima Laboratorium Mobile BSL3 di FK Unpad, Kota Bandung, Jumat (12/6/20). Foto: Riza/Humas Jabar
Pemprov Jawa Barat menyerahkan Laboratorium Mobile Bio Safety Level 3 (BSL3) buatan PT Bio Farma (Persero) kepada Universitas Padjadjaran (Unpad). Hal ini terkait upaya merealisasikan target 300.000 tes COVID-19 di Jabar. Penyerahan ini pun dihadiri langsung Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
“Dengan hadirnya mobil lab BSL3 ini testing ratio Jawa Barat akan meningkat pesat dan kami akan mengejar zona-zona merah, zona-zona hitam yang sekarang ada di level desa-desa manajemennya,” jelas Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil itu, BSL3 bergerak seharga Rp 6-7 miliar pertama di Indonesia itu mampu mengetes 400 spesimen per hari. Selain itu, mobil lab yang sudah memenuhi standar WHO ini menjadi bio safety level 3 pertama di Indonesia.
Emil mengatakan, untuk pengoperasian mobil lab BSL-3, Pemprov Jabar menyerahkannya ke tim ahli Unpad. Menurutnya, ke depan, Jabar juga berencana membuat mobil lab sejenis untuk menjangkau daerah di Jabar.

Dua Produk Ventilator Portabel Buatan RI Dapat Izin Edar

ilustrasi ventilator portabel Foto: Twitter/@DonAdam68
Dua produk ventilator portabel untuk mendukung penanganan pasien COVID-19 sudah mendapat izin edar. Hal itu disampaikan Ketua Task Force Riset dan Inovasi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC-19) Soni Solistia Wirawan.
Soni menjelaskan, sebagai bagian dari TFRIC-19, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan ventilator bersama-sama dengan PT Len Industri, PT Poly Jaya, dan PT Dharma Precision.
ADVERTISEMENT
"BPPT dalam upaya memaksimalkan kinerja ventilator darurat berbasis ambu bag--pipa berkatup untuk memompa oksigen-- menambahkan pengaman (over pressure relief valve), kapasitas tekanan PEEP sekitar 10-20 cm H2O, dan pengaturan fraksi gas oksigen," ungkap Soni, dilansir Antara, Jumat (12/6).
Menurut Soni, ventilator portabel itu dibuat dengan mengadopsi desain yang dikembangkan di Eropa dengan modifikasi material dan komponen. BPPT juga sudah menyelesaikan satu produk lainnya bekerjasama dengan bersama PT Poly Jaya. Produk ini masi dalam masa uji untuk mendapatkan izin edar.
Diketahui, Pemerintah Indonesia terus mendukung pengembangan ventilator buatan dalam negeri karena menurut perkiraan, kebutuhan ventilator di Indonesia pada puncak pandemi bisa sampai 70.000 unit lebih. Sedangkan jumlah ventilator yang tersedia di rumah sakit di seluruh Indonesia diperkirakan tidak sampai 7.000 unit.
ADVERTISEMENT

PT KAI Mulai Operasikan Lagi Semua Kereta

com-Ilustrasi kereta api Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
PT Kereta Api Indonesia atau PT KAI kembali mengoperasikan kereta api reguler, baik kereta lokal maupun kereta jarak jauh, mulai Jumat (12/6).
Vice President Corporate Communication PT KAI, Joni Martinus, mengatakan, sejalan dengan normalisasi operasional kereta, PT KAI telah menyusun langkah-langkah adaptasi kebiasaan baru yang harus dipatuhi oleh penumpang saat berada di stasiun dan dalam perjalanan di kereta.
Dia menjelaskan, setiap penumpang kereta jarak jauh maupun lokal harus sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, wajib menggunakan masker, dan menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket.
Setiap penumpang juga harus rutin mencuci tangan di tempat yang telah tersedia di stasiun, tetap membawa hand sanitizer pribadi, menjaga jarak saat duduk di ruang tunggu dan saat mengantre.
ADVERTISEMENT
“Petugas announcer baik di stasiun maupun di atas kereta, senantiasa mengumumkan perihal ketentuan ini kepada penumpang,” ujar Joni.
Petugas memeriksa kelengkapan dokumen milik calon penumpang Kereta Api (KA) Serayu di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (12/6). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Untuk menghindari kontak fisik dengan petugas boarding, proses boarding dilakukan secara mandiri oleh penumpang dengan menunjukkan tiket dan identitas yang sah dan disaksikan langsung oleh petugas boarding.
Khusus untuk penumpang kereta Jarak Jauh, PT KAI telah menyediakan face shield untuk penumpang dewasa guna mencegah penyebaran COVID-19 melalui droplet. Adapun bagi penumpang yang membawa anak berusia di bawah tiga tahun, maka wajib menyiapkan face shield pribadi. Face shield tersebut harus dikenakan selama dalam perjalanan dan tetap dipakai saat tiba di stasiun tujuan.
Untuk penumpang kereta lokal, tidak diperbolehkan berbicara di dalam kereta. Sementara bagi para penumpang dengan usia di atas 50 tahun yang sedang melakukan perjalanan kereta api, kondektur berhak mengatur penempatan tempat duduk penumpang tersebut supaya tidak berdampingan dengan penumpang lain.
ADVERTISEMENT
KAI hanya menjual tiket 70 persen tiket dari kapasitas tempat duduk yang tersedia untuk menciptakan physical distancing selama dalam perjalanan. Tiket dapat dipesan secara online melalui aplikasi KAI Access dan channel online lainnya mulai H-7 keberangkatan KA. Sedangkan penjualan tiket di loket stasiun dilayani mulai 3 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.

DKI Siapkan 50 Bus Gratis untuk Warga dari Jakarta ke Bodetabek dan Sebaliknya

Warga pakai masker beraktivitas di Kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan bus-bus di Bodetabek untuk menurunkan kepadatan yang terjadi terutama di stasiun KRL.
Memasuki masa PSBB transisi, transportasi umum, khususnya KLR, padat penumpang dari daerah penyangga yang bekerja di Jakarta. Sebab perkantoran mulai dibuka kembali.
Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo mengatakan, ada 50 bus yang disiapkan DKI. Bus itu akan beroperasi secara gratis bagi warga Bodetabek yang akan ke Jakarta. Juga sebaliknya.
ADVERTISEMENT
"Beroperasi pada Jumat sore dari Jakarta ke Bodetabek dan Senin pagi dari Bodetabek ke Jakarta," jelas Syafrin.
Untuk diketahui, selama penerapan PSBB transisi, transportasi umum juga dibatasi dengan maksimum kapasitas 50 persen.
Syafrin belum membeberkan secara detail soal di mana saja bus-bus ini ditempatkan. Baik saat keberangkatan dari Jakarta maupun keberangkatan dari Bodetabek.

SPP Gratis untuk SMA/SMK/SLB se-Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengumumkan 15 daerah di Jabar yang terapkan new normal. Foto: Dok. Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan menggratiskan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) atau iuran bulanan bagi siswa SMA/SMK/SLB Negeri di daerahnya. Gratisnya SPP itu akan dimulai pada Juli saat tahun ajaran baru dimulai.
Ridwan Kamil juga akan memberi subsidi kepada siswa tidak mampu yang mengenyam pendidikan di sekolah swasta.
"Berita baik sesuai urutan jadwalnya SMA-SMK negeri itu gratis dari Pemprov Jabar dan kepada warga tak mampu di swasta kita juga ada biaya dari Pemprov untuk menggratiskan pembelajaran di sekolah swasta," kata Ridwan Kamil, dalam keterangannya, Jumat (12/6).
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan di tengah pandemi saat ini, walau ekonomi sedang jatuh, Pemprov Jabar tetap menganggarkan Rp 1,42 triliun untuk sekolah gratis.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga menjanjikan bahwa bagi mahasiswa Jabar yang kuliah di Jabar, ada kesempatan beasiswa yang dianggarkan Pemprov senilai Rp 29 miliar.

Syukuran Nasi Tumpeng Pedagang di Pasar Kembang, Solo, karena Bebas Corona

Ilustrasi Tumpeng Foto: Shutterstock/Ariyani Tedjo
Pedagang di Pasar Kembang, Solo, Jawa Tengah, menggelar syukuran karena hasil pemeriksaan menunjukkan para pedagang bebas dari COVID-19. Syukuran digelar dengan makan tumpeng bersama.
Acara tersebut diawali dengan doa untuk keselamatan dan kesehatan para pedagang dan warga Solo. Selain nasi tumpeng, warga juga menyediakan aneka buah di acara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulilah, para pedagang semuanya sehat dan tidak ada yang sakit di tengah pandemi COVID-19 ini. Dari hasil tes cepat para pedagang juga tidak ada yang reaktif," kata Sekretaris Paguyuban Sekar Madu Manunggal Pasar Kembali Wiyadi (46) dikutip Antara, Jumat (12/6).
ADVERTISEMENT
Acara tersebut menarik perhatian warga sekitar. Meski berkumpul, para pedagang dan warga terlihat mengenakan masker. Salah satu pedagang, Parno (54), mengatakan selama pandemi COVID-19 penghasilan sehari-hari pedagang menurun drastis.
"Saya sejak pandemi COVID-19 dan Solo dinyatakan KLB, omzet penjualan menurun drastis. Jika hari biasa dagangannya bisa laku rata-rata Rp 1,5 juta per hari, tetapi di tengah pandemi COVID-19, hanya sekitar Rp 600 ribu per hari," kata Parno.
Pedagang di Pasar Kembang jumlahnya sekitar 250 orang. Menurut Parno, ia dan pedagang lainnya sudah berupaya menerapkan protokol pencegahan COVID-19, dengan mengenakan masker, menjaga jarak dengan pedagang lain, hingga mencuci tangan sebelum masuk dan saat keluar dari pasar.
ADVERTISEMENT

57 Persen Pasien Positif Corona di Depok Sembuh

Petugas medis menunjukkan imbauan untuk masyarakat terkait virus corona seusai melaksanakan SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/4). Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Sekitar 57 persen dari seluruh pasien positif virus corona atau pengidap COVID-19 di Kota Depok, Jawa Barat, sudah dinyatakan sembuh.
Hal ini dipastikan langsung oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris. Ia mengatakan, total pasien positif virus corona di Depok yang sudah sembuh sebanyak 359 pasien.
"Kasus konfirmasi yang sembuh bertambah 21 orang menjadi 359 orang atau 57,44 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada di Kota Depok," kata Idris dilansir Antara, Jumat (12/6).
Sementara itu, pasien positif virus corona bertambah 14 per Kamis (11/6) malam, sehingga total menjadi 625 pasien, dengan kasus kematian sebanyak 32 jiwa.
Selain itu, Idris menyebut hingga Kamis malam, ada 34 orang tanpa gejala (OTG), 47 orang dalam pemantauan (ODP), dan 7 pasien dalam pengawasan (PDP) yang telah selesai menjalani pengawasan.
ADVERTISEMENT
Untuk menekan penyebaran virus corona, Idris menekankan pentingnya warga tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti selalu mengenakan masker saat berada di luar rumah, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik dengan orang lain.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.