Kabar Baik, Okupansi Bed RS COVID-19 di Jakarta Turun: Isolasi 66%, ICU 71%

23 Februari 2021 9:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Turunnya kasus aktif COVID-19 di Jakarta berdampak pada penurunan okupansi rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta. Tren positif ini terus berjalan sejak PSBB ketat yang berbarengan dengan PPKM Jawa-Bali berlangsung di periode kedua hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
"Sejalan dengan penurunan kasus aktif tersebut, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian, baik itu tempat tidur isolasi maupun ICU juga terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Selasa (23/2).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau RSUD Cengkareng, Jakarta. Foto: Facebook/@aniesbaswedan
Dia mengatakan, saat ini okupansi bed isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta turun menjadi 66%. Padahal pada 5 Februari okupansi bed isolasi di Jakarta masih di angka 72%.
“Ada penurunan yang cukup signifikan pada keterisian tempat tidur isolasi di mana per tanggal 5 Februari 2021 sebanyak 8.259 tempat tidur kita terisi 5.921 tempat tidur atau 72%," rincinya.
"Menurun per tanggal 21 Februari 2021 di mana kapasitas tempat tidur ditambah menjadi 8.321 tempat tidur dan terisi 5.461 tempat tidur atau 66% dari kapasitas yang ada” lanjutnya.
Petugas Ambulans RSUD Kota Depok berdiri di depan ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sementara itu, okupansi bed ICU juga mengalami penurunan. Dari 74% kini turun menjadi 71%.
ADVERTISEMENT
“Per tanggal 5 Februari 2021 kapasitas ICU kita sebesar 1133 dan terisi 842 atau 74%, dan pada 21 Februari 2021 kapasitas ICU sebesar 1156, terisi 817 atau 71%,” jelasnya.
Turunnya rate okupansi di Jakarta, kata dia, menunjukkan langkah Pemprov DKI dengan terus menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU sangat efektif meningkatkan tingkat kesembuhan pasien sehingga berdampak pada turunnya okupansi.
Infografik 3 Faktor Terjadinya Mutasi Corona Adaptif. Foto: kumparan