Kabar Corona Dunia: 10.000 Kasus di Prancis; Korsel Longgarkan Pembatasan Sosial

14 September 2020 6:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga medis merawat pasien positif Covid-19 dalam gerbong kereta cepat TGV di Stasiun Gare d Austerlitz, Paris, Prancis, Rabu (1/4). Foto:  Thomas Samson/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga medis merawat pasien positif Covid-19 dalam gerbong kereta cepat TGV di Stasiun Gare d Austerlitz, Paris, Prancis, Rabu (1/4). Foto: Thomas Samson/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pandemi corona di sejumlah negara masih belum berakhir. Kasus positif baru terus bertambah setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Di Prancis misalnya, tercatat terjadi penambahan 10.000 kasus dalam satu hari. Sementara di Inggris dalam satu hari ada penambahan 3.497 kasus.
Selain dua kabar itu masih ada berita lainnya terkait penanganan virus corona di berbagai negara lainnya. Berikut kumparan rangkum:

Prancis Tambah 10.000 Kasus Corona dalam 24 Jam

Dikutip dari Reuters, otoritas kesehatan Prancis tepatnya mencatatkan pertambahan pasien virus corona sebanyak 10.561 dalam sehari. Ini merupakan rekor harian pertambahan kasus di Prancis.
Petugas membawa peti mati di Prancis. Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes
Sebelumnya, angka tertinggi pertambahan kasus yakni 9.843.
Atas adanya kenaikan kasus positif, pemerintah Prancis meresponsnya dengan merumuskan langkah tambahan untuk mencegah virus semakin menyebar.

Inggris Tambah 3.497 Kasus Corona Dalam Sehari

Inggris mencatatkan adanya penambahan pasien positif virus corona sebanyak 3.497 kasus per Sabtu (12/9). Angka ini menurun sedikit dibandingkan hari sebelumnya yakni 3.539 pasien.
Petugas medis membawa pasien virus corona dari ambulans menuju rumah sakit S Thomas di London, Inggris. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Dalam catatan Johns Hopkins University and Medicine, ada total 367.590 pasien positif corona di Inggris. Sementara angka kematian mencapai 41.712.
ADVERTISEMENT

Putri Mahkota Spanyol Dikarantina

Pewaris takhta kerajaan Spanyol, Putri Leonor, dikarantina setelah seorang teman sekelasnya di sekolah dinyatakan positif virus corona.
Putri Mahkota Spanyol Leonor melambai saat keluarga kerajaan mengunjungi Petra di pulau Mallorca selama liburan musim panas mereka di kepulauan Balearic pada (10/8). Foto: Jaime Reina/AFP
Dikutip dari Reuters, putri dari Raja Felipe VI yang berusia 14 tahun ini akan dites virus corona seperti siswa lain di kelasnya. Ia diketahui bersekolah di Santa María de los Rosales di Madrid.
Juru bicara Kerajaan menyampaikan, di saat sang putri dikarantina, raja dan ratu Spanyol dipastikan melanjutkan tugas kerajaan mereka untuk saat ini. Sebab, Spanyol tengah berjuang untuk mengendalikan lonjakan virus corona.

70 Ribu Orang di Meksiko Meninggal Karena Corona

Mengutip Reuters, Kementerian Kesehatan Meksiko melaporkan total 70.604 kematian akibat virus corona hingga Sabtu (12/9).
Sementara ada 5.674 kasus baru infeksi virus corona dilaporkan pada Sabtu (12/9), sehingga total kasus corona di negara itu mencapai 663.973.
ADVERTISEMENT

Kasus Corona di India Naik 94.000

India melaporkan 94.372 kasus baru infeksi virus corona pada Minggu (13/9), sehingga jumlah positif corona di India saat ini mencapai 4.754.356.
Mengutip Associated Press, Kementerian Kesehatan juga melaporkan 1.114 kasus kematian akibat virus corona dalam 24 jam terakhir, menjadikan total kematian sebanyak 78.586.
India berada di peringkat kedua dengan kasus corona terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat.

Korsel Longgarkan Pembatasan Sosial Selama 2 Pekan

Otoritas Korea Selatan pada Minggu (13/9) melonggarkan aturan pembatasan sosial selama 2 pekan di wilayah Ibu Kota Seoul. Pelonggaran pembatasan dilakukan di saat kasus virus corona masih berada di angka 3 digit.
"Setelah peninjauan menyeluruh atas situasi baru-baru ini dan pendapat ahli, pemerintah bermaksud untuk menyesuaikan pembatasan ke tahap dua di wilayah Seoul selama dua minggu," kata Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
"Infeksi harian belum menurun ke dua digit, sehingga pembatasan belum dapat dilonggarkan secara signifikan, karena jalur penularan satu dari empat orang tidak dapat dilacak," lanjut PM Chung.
Petugas menyemprotkan disinfektan di Gereja Grace River di Seongnam, Korea Selatan. Foto: AFP/JUNG YEON-JE
Beberapa pelonggaran di antaranya makan di tempat dapat lebih dari jam 9 malam. Tempat kebugaran dan kafe internet juga diizinkan untuk dibuka kembali namun dengan protokol ketat.
Kemudian pertemuan di dalam ruangan dibatasi hingga 50 orang dan pertemuan di luar ruangan dibatasi hingga 100 orang.
Otoritas kesehatan mengatakan pelonggaran pembatasan akan berkontribusi menghidupkan kembali ekonomi.