news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kabar Corona Dunia: 150 Garda Nasional AS Positif-Bahaya Varian Asal Inggris

24 Januari 2021 7:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Nyaris setahun lamanya, status pandemi corona melanda dunia. Kabar mengenai penanganan corona, hingga penambahan kasus baru pun masih terjadi hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum beberapa kabar terkait corona, mulai dari 150 Garda Nasional Amerika Serikat yang dikabarkan positif corona usai pelantikan Joe Biden, hingga perdana menteri Inggris yang ingatkan bahaya varian baru virus corona dari negerinya.
Berikut rangkumanya:
Lebih dari 150 Garda Nasional Positif COVID-19 Usai Jaga Pelantikan Joe Biden
25 ribu prajurit Garda Nasional AS dikerahkan untuk mengamankan jalannya pelantikan Joe Biden sebagai presiden. Dari jumlah tersebut, 150-200 orang personel dikabarkan positif corona.
Anggota Garda Nasional mengamankan daerah dekat Capitol, mengantisipasi adanya aksi protes, menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden, di Washington, AS, Sabtu (16/1). Foto: Eduardo Munoz/REUTERS
Dikutip dari Reuters, Sabtu (23/1), seorang pejabat AS mengungkapkan jumlah bisa terus bertambah, mengingat baru sejumlah kecil personel yang mengikuti tes corona. Sementara pihak Garda Nasional enggan mengomentari anggotanya yang positif corona.
Mereka hanya menegaskan seluruh personel yang terlibat telah mengikuti pedoman protokol kesehatan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
ADVERTISEMENT
Sebelum bertugas, personel ini disebut telah menjalani pemeriksaan suhu tubuh ketika meninggalkan negara bagian asalnya. Mereka juga diminta mengisi kuesioner untuk skrining kesehatan.
Catat! Ini Syarat Terbaru Kunjungi Singapura di Masa Pandemi Corona
Seluruh wisatawan internasional termasuk warga negara Singapura hingga penduduk tetap, diwajibkan menyerahkan bukti test COVID-19 dengan metode PCR setibanya di negeri singa putih itu. Kebijakan tersebut secara resmi dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Singapura, Sabtu (16/1).
Dikutip dari Channel News Asia, peraturan tersebut berlaku mulai 24 Januari pada pukul 23:59 waktu Singapura. Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah pemerintah memperketat pembatasan guna menekan risiko kasus impor COVID-19 yang dibawa wisatawan setelah bepergian ke negara lain.
Suasana jalan Orchard Road, Singapura. Foto: AFP/Roslan Rahman
Kebijakan karantina mandiri, termasuk tes PCR di akhir karantina akan terus dilakukan. Untuk memfasilitasi proses tes COVID-19, para penumpang internasional diimbau untuk melakukan registrasi dan melakukan pembayaran untuk tes COVID-19 tersebut sebelum berangkat ke Singapura.
ADVERTISEMENT
Kanada Imbau Warganya Tak ke Luar Negeri, Cegah Penularan Varian Baru Corona
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengimbau agar warga Kanada ekstra hati-hati menghadapi penularan varian baru corona. Ia meminta, agar warga menahan diri untuk tidak berpergian ke luar negeri dulu.
PM Kanada Justin Trudeau. Foto: Kadri Mohamed/ AFP
Hal tersebut bukan tanpa sebab. Kehati-hatian ini dilakukan usai pejabat kesehatan masyarakat Kanada semakin khawatir akan penyebaran varian baru virus corona. Bahkan, seruan untuk peningkatan batasan federal termasuk memperketat karantina bermunculan dari pimpinan provinsi di Kanada.
"Tidak boleh merencanakan perjalanan yang tidak penting atau perjalanan liburan ke luar negeri, terutama karena ... kami dapat menerapkan langkah-langkah baru yang secara signifikan menghalangi kemampuan Anda untuk kembali ke Kanada pada saat tertentu tanpa peringatan," kata Trudeau, dikutip dari AFP, Sabtu (23/1).
ADVERTISEMENT
Jerman Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona Asal Brasil
Jerman telah mendeteksi kasus pertama varian virus baru corona yang ditemukan di Brasil, di negaranya. Varian baru ini disebut, dan dikhawatirkan, sangat menular dibandingkan varian lainnya.
Dikutip dari AFP, kabar tersebut disampaikan Menteri Sosial Hesse, Kai Klose, yang menyebut ada pasien terinfeksi corona usai ia pulang dari Brasil. Hasil tes yang keluar pada Kamis (22/1) menunjukkan ia positif virus corona varian baru tersebut.
Pakar dari Robert Koch Institute (RKI) Jerman mengatakan mutasi Brasil mirip dengan varian baru yang muncul di Afrika Selatan, yang dipandang lebih menular daripada virus aslinya.
PM Boris Johnson: Varian Baru Corona Inggris Mungkin Bisa Lebih Berbahaya
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengungkapkan kemungkinan varian baru virus corona dari negaranya lebih mematikan ketimbang jenis mutasi corona aslinya.
Infografik Varian Baru Virus Corona. Foto: kumparan
Mutasi virus corona dari Inggris ini diketahui lebih cepat menyebar dibandingkan jenis sebelumnya.
"Kami telah diberitahu hari ini, bahwa selain menyebar lebih cepat, sekarang juga tampak ada beberapa bukti bahwa varian baru --varian yang pertama kali ditemukan di London dan tenggara [Inggris]-- mungkin lebih tinggi tingkat kematiannya," kata Johnson dalam konferensi persnya, dikutip dari Reuters, Sabtu (23/1).
Meski begitu, Johnson menilai vaksin masih tetap efektif untuk menangkal varian baru corona, maupun virus varian lama.