Kabar Corona Dunia: 7 Juta Kasus di AS - Turis di Abu Dhabi Pakai Gelang Pelacak

26 September 2020 7:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantai Papakole, Hawaii Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Papakole, Hawaii Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kasus positif virus corona di dunia per Sabtu (26/9) dini hari telah mencapai lebih dari 32,5 juta orang. Angka kematian akibat COVID-19 pun masih terus bertambah, dan kini totalnya mencapai 990 ribu.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus positif terbanyak di dunia. Negara yang beribu kota Washington DC itu mencatatkan 7,2 juta kasus positif, dengan pasien meninggal berjumlah 207 ribu jiwa.
Kabar-kabar terbaru terkait penanganan kasus corona di berbagai belahan dunia juga terjadi selama Jumat (25/9) kemarin. Berikut kumparan rangkum dalam kabar corona dunia:

Kasus Virus Corona di Amerika Serikat Tembus 7 Juta

Ribuan instalasi bendera Amerika Serikat sebagai tanda 200 ribu kematian korban akibat COVID-19 di Amerika. Foto: AP Photo/ J. Scott Applewhite
Kasus infeksi virus corona di Amerika Serikat pada Kamis (24/9) menembus tujuh juta. AS menyumbang lebih dari 20 persen kasus corona global.
Pada Kamis (25/9) terdapat penambahan 45.355 kasus baru. Kini, total kasus sebanyak 7.185.471.
Sehari sebelum kasus menembus tujuh juta, jumlah kematian akibat COVID-19 di AS juga mencapai 200 ribu jiwa.
ADVERTISEMENT
Tiap harinya, ada kurang lebih 700 orang di AS meninggal karena corona.

Maskapai Penerbangan di Italia Tawarkan Penerbangan Bebas COVID-19

Maskapai penerbangan Alitalia Foto: Shutter Stock
Maskapai penerbangan asal Italia, Alitalia, menghadirkan layanan penerbangan 'COVID-tested', para traveler dapat memesan kursi dalam penerbangan yang dijamin tidak bakal tertular virus corona.
Jaminan itu diberikan kepada penumpang untuk uji coba penerbangan antara Roma dan Milan.
Syaratnya, setiap penumpang harus mengkonfirmasi telah dites virus corona dengan hasil negatif. Tes COVID-19 itu dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum terbang dan setiap wisatawan wajib membawa hasil keterangan negatif tersebut ke bandara.
Selain itu, pilihan lainnya traveler mendapat tes dengan hasil negatif dari tes antigen cepat di fasilitas pengujian COVID-19 di bandara. Nantinya, calon penumpang mendapatkan jalur khusus untuk keamanan ekstra.
ADVERTISEMENT

Wisatawan yang Berkunjung ke Abu Dhabi Kini Dibekali Gelang Pelacak

Ilustrasi Abu Dhabi Foto: Shutter stock
Pemerintah Abu Dhabi akan memberlakukan peraturan baru untuk para pendatang ke negaranya. Setiap wisatawan yang memasuki negara tersebut akan dibekali gelang pelacak untuk mencegah adanya pelanggaran aturan wajib karantina virus corona.
Gelang tersebut merupakan sensor pelacakan elektronik untuk wisatawan agar pemerintah bisa dengan mudah memantau pelaksanaan karantina tersebut.
Setelah tinggal di Abu Dhabi selama 96 jam setelah penerbangan, pelancong wajib menjalani tes COVID-19.

Fitur Baru Google Maps Bakal Tampilkan Peta Persebaran Corona

Fitur COVID layer di Google Maps. Foto: Google Maps
Aplikasi peta online Google Maps mengumumkan fitur baru yang diberi nama COVID layer. Fitur ini berisi informasi tentang penyebaran corona di tingkat negara bagian atau provinsi, kabupaten, dan kota.
ADVERTISEMENT
Melalui fitur COVID layer tersebut, aplikasi Google Maps akan menunjukkan jumlah rata-rata kasus yang dikonfirmasi di setiap area per 100.000 orang selama tujuh hari terakhir. Area peta nantinya akan diberi kode warna berdasarkan rasio kasus serta label yang menunjukkan apakah kasus naik atau turun.
Google menyebut bahwa fitur COVID layer akan diluncurkan di Android dan iOS minggu ini. Fitur ini pun bakal dirilis di 220 negara yang dilayani oleh peta online milik Google tersebut.

Tanpa Karantina, Hawaii Kembali Buka Pintu untuk Wisatawan Mulai 15 Oktober

Ilustrasi Hawaii Foto: Shutter stock
Hawaii bakal kembali membuka pintu untuk wisatawan nasional dan internasional pada 15 Oktober tanpa karantina 14 hari. Hal tersebut diumumkan oleh Gubernur Hawaii David Ige, pada 16 September setelah menarik ulur keputusan tersebut selama tiga kali.
ADVERTISEMENT
Dilansir Travel and Leisure, program pengujian yang awalnya diumumkan oleh Ige pada 24 Juni, memungkinkan wisatawan yang datang menghindari karantina.
Wisatawan yang datang harus memiliki COVID-19 Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) yang valid dalam waktu 72 jam setelah menaiki penerbangan mereka ke Hawaii.

Prancis Catat Rekor: 16.096 Kasus Corona dalam Sehari

Petugas sekolah membersihkan sekolah dasar di Le Cannet jelang pembukaan sekolah setelah liburan musim panas di Prancis. Foto: ERIC GAILLARD/REUTERS
Prancis melaporkan 16.096 kasus corona baru dalam 24 jam. Jumlah itu menjadi rekor baru penambahan kasus corona harian Prancis.
Dilansir AFP, Jumat (25/9), tercatat di hari yang sama ada 52 orang meninggal akibat corona di rumah sakit dalam satu hari.
Adapun saat ini Prancis tengah melakukan pembatasan operasional bar hingga restoran di kota-kota besar. Salah satunya di Paris yang saat ini ada dalam status 'siaga tinggi' bar dan restoran harus tutup lebih awal, yakni pada pukul 10.00 malam.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona