Kabar Corona Dunia: 700 Ribu Kasus di Meksiko hingga Warga Inggris Diminta WFH

23 September 2020 5:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seseorang berlari melewati poster dengan pesan harapan, ketika penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Manchester, Inggris. Foto: REUTERS/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Seseorang berlari melewati poster dengan pesan harapan, ketika penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Manchester, Inggris. Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Pandemi corona masih mencengkeram dunia. Tercatat kasus positif sudah mencapai 31,6 juta pasien. Dari jumlah itu, 971 ribu pasien di antaranya meninggal dan 23 juta sembuh.
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara melaporkan penambahan kasus positif yang cukup tinggi, bahkan kasus corona di Meksiko sudah mencapai 700 ribu.
Tak hanya itu, lonjakan kasus corona juga terjadi di Inggris yang membuat warganya diminta bekerja dari rumah (WFH) kembali.
Berikut kumparan merangkum sejumlah kabar terkait virus corona dari berbagai belahan dunia:
Sebuah pemberitahuan bagi warga untuk memberi jarak sejauh 2 meter terlihat di Dalston, Selasa (14/4). Foto: REUTERS/Hannah McKay
Wali Kota London, Sadiq Khan, setuju memberlakukan pembatasan baru di Ibu Kota Inggris itu. Pembatasan diambil untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Dalam pembatasan baru tersebut, akan diatur jam buka pub dan bar serta memperluas aturan wajib penggunaan masker di tempat umum. Sebelumnya London mewajibkan penggunaan masker ketika berada di transportasi umum dan pertokoan.
Khan memastikan akan meminta pemerintah pusat untuk melaksanakan rencana tersebut secepat mungkin.
ADVERTISEMENT
"Tanpa pengujian yang memadai atau pelacakan kontak di London, kami tidak punya pilihan selain melihat tindakan lain untuk memperlambat penyebaran virus," kata Khan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
"Saya sangat yakin bahwa bertindak lebih awal, daripada harus memberlakukan tindakan yang lebih ketat nantinya adalah hal yang benar untuk dilakukan baik untuk kesehatan masyarakat maupun ekonomi," sambungnya.
Seorang pria yang mengenakan masker wajah dan sarung tangan berjalan di Westminster Bridge, London, Inggris, (19/3). Foto: REUTERS/Hannah McKay
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, meminta warganya untuk kembali bekerja dari rumah (work from home/WFH). Kebijakan ini diambil seiring melonjaknya kasus virus corona di Inggris.
Johnson menyatakan permintaan itu sebagai jalan tengah lantaran pemerintah tidak akan menerapkan lockdown secara nasionl seperti yang diterapkan pada Maret.
ADVERTISEMENT
"Kami tahu ini tidak akan mudah, tetapi kami harus mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengendalikan kemunculan kembali dalam kasus virus dan melindungi NHS (program layanan kesehatan Inggris)," kata Johnson seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, Johnson segera memberlakukan pembatasan baru di bar, pub dan restoran dalam upaya pengendalian gelombang kedua virus corona. Mulai Kamis (24/9), restoran, pub dan bar, serta perhotelan harus tutup pukul 10 malam.
Karyawan krematorium San Isidro, Meksiko menggunakan pakaian khusus saat mengkremasi jenazaj pasien virus corona. Foto: REUTERS/Carlos Jasso
Kasus positif corona di Meksiko melampaui angka 700 ribu pasien, tepatnya 700.580. Angka tersebut didapat setelah ada penambahan 2.917 kasus corona pada Senin (21/9) waktu setempat.
Sementara angka kematian corona di Negeri Sombrero mencapai 73.697 jiwa.
ADVERTISEMENT
Wakil Menkes Meksiko, Hugo Lopez-Gattel, menilai jumlah kasus corona yang sebenarnya bisa melebihi perhitungan resmi pemerintah.
Walau kasus virus corona mencapai 700 ribu, Lopez-Gattel mengklaim dua bulan terakhir tingkat infeksi sudah menurun.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Foto: REUTERS / Martin Hunter
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, meminta maaf pada Senin (22/9). Hal itu disampaikan setelah fotonya yang tak pakai masker beredar luas.
The New Zealand Herald melaporkan, Ardern mengakui telah membuat kesalahan dengan tidak menggunakan masker. Kritikan terhadap tindakan Ardern juga datang dari pemimpin partai saingannya.
Dalam foto yang beredar, Ardern bersama dengan para pekerja sebuah konstruksi berfoto bersama tanpa menggunakan masker. Tak cuma Ardern, pekerja yang ikut foto juga tidak pakai masker. Foto itu diketahui diambil pada minggu lalu di Palmerston North.
ADVERTISEMENT
"Di foto itu, saya melakukan kesalahan," kata Ardern kepada wartawan, seperti dikutip dari The Hill.
"Ya, saya seharusnya bergerak lebih jauh ke depan dan saya seharusnya meminta mereka untuk menjauh juga," lanjut Ardern.
Warga melakukan melewati polisi yang berjaga saat Israel memasuki lockdown kedua untuk mencegah virus corona. Foto: Ronen Zvulun
Ruang perawatan pasien COVID-19 di Tel Aviv, Israel, hampir mencapai batas kapasitas. Pihak otoritas kesehatan mengumumkan status darurat di seluruh rumah sakit karena peningkatan kasus corona yang signifikan.
Dilansir Reuters, pejabat kesehatan Israel khawatir lockdown selama tiga minggu yang diberlakukan pada hari Jumat (18/9) tidak cukup untuk menghentikan lonjakan kasus harian infeksi virus corona.
Kasus infeksi baru virus corona telah mencapai angka lebih dari 5.000 kasus di antara 9 juta penduduk Israel. Peningkatan itu melonjak dari dibandingkan pada lockdown pertama Maret lalu.
ADVERTISEMENT