Kabar Corona Dunia: 8 Singa di India COVID-19 hingga Jepang Perpanjang Darurat

6 Mei 2021 7:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi Singa  Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Singa Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi corona di dunia masih belum terkendali sepenuhnya. Berdasarkan catatan Worldometers, kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 155,5 juta pasien.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah itu, 3,24 juta orang di antaranya meninggal dan 132 juta pasien sembuh.
Masih meningkatnya kasus corona disebabkan lonjakan pasien di India. Tak hanya manusia, hewan pun terpapar corona di India. Sekitar 8 singa positif COVID-19 di India.
Sementara itu negara lain seperti Jepang terus berupaya menekan penularan kasus. Terlebih Olimpiade sebentar lagi digelar.
Berikut kumparan rangkum kabar corona dunia yang terjadi belakangan ini:
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Hoaks mengenai COVID-19 masih terus beredar luas di dunia maya, termasuk kabar yang menyatakan bahwa penyakit COVID-19 itu tidak pernah ada.
Menurut kantor berita Reuters, ada sebuah artikel yang diunggah di media sosial yang menyatakan bahwa autopsi jenazah COVID-19 di Rusia membuktikan tidak adanya COVID-19, dan selama ini orang-orang menderita penyakit pembekuan darah karena bakteri.
ADVERTISEMENT
WHO memastikan kabar tersebut hoaks. Sebelumnya, klaim-klaim seperti ini sudah pernah beredar pada bulan Mei 2020 di Italia. Klaim dan hoaks yang dipaparkan oleh artikel tersebut berhasil dibantah dengan fakta-fakta.
Jemaah haji menjaga jarak sosial saat melakukan tawaf wada, di Makkah, Arab Saudi, (2/8). Foto: Kementerian Media Arab Saudi
Pemerintah Arab Saudi mempertimbangkan melarang jemaah haji dari luar negeri. Jika terwujud, larangan ini sudah berjalan dua tahun berturut-turut.
Pertimbangan itu muncul lantaran kasus COVID-19 yang masih melonjak secara global. Hal lain yang jadi dasar pertimbangan, terkait munculnya varian corona yang lebih menular.
Sama seperti tahun lalu, ibadah Haji masih diizinkan. Namun, hanya untuk warga Arab Saudi dan penduduk lokal.
Mereka pun harus sudah divaksin. Jika belum, calon jemaah haji baru pulih dari COVID-19 dalam enam bulan terakhir masih boleh diizinkan beribadah.
Pasien terinfeksi virus corona mendapat perawatan di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash (LNJP), New Delhi, India. Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
ADVERTISEMENT
Data menggemparkan dirilis WHO. Organisasi Kesehatan Dunia itu menyebut, India menyumbang hampir setengah kasus virus corona di dunia pada pekan lalu.
Laporan WHO disampaikan saat India melaporkan penambahan kematian harian terbesar sepanjang pandemi COVID-19. Pada Rabu (5/5/2021) korban jiwa corona di India bertambah 3780.
Dalam laporan terbarunya WHO menyatakan, pekan lalu 46 persen kasus di dunia disumbang India. Sedangkan 25 persen kematian akibat virus corona secara global turut disumbang negara yang sama.
ilustrasi Singa Foto: Shutter stock
Penularan COVID-19 di India semakin tidak terkendali. Tidak hanya menjangkit manusia tetapi kini juga turun menjangkit hewan.
Setidaknya delapan ekor singa di Taman Zoologi Nehru dilaporkan tertular virus corona. Belum diketahui bagaimana singa itu bisa terpapar COVID-19.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Kementerian Lingkungan Hidup, Hutan dan Perubahan Iklim India meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab belum ada bukti ilmiah hewan bisa menularkan COVID-19 ke manusia.
"Berdasarkan pengalaman dengan hewan kebun binatang di tempat lain di dunia yang pernah mengalami SARS-COV2 positif tahun lalu, tidak ada bukti faktual bahwa hewan dapat menularkan penyakit lebih jauh kepada manusia," kata Kementerian Lingkungan Hidup, Hutan dan Perubahan Iklim dikutip dari Reuters, Rabu (5/5).
Polisi memeriksa taksi di sebuah titik pemeriksaan di perbatasan Queensland-New South Wales di Coolangatta di Gold Coast. Foto: AAP Image/Dan Peled via Reuters
Sebulan lebih hilang, penularan lokal infeksi virus corona di negara bagian terpadat di Australia, New South Wales, kembali muncul.
Kini aparat berwenang berpacu dengan waktu untuk melacak sumber virus. Hal itu dilakukan agar varian virus bisa segera diketahui.
ADVERTISEMENT
Kasus baru corona di New South Wales terjadi di bagian tenggara. Terakhir kali kasus COVID-19 muncul pada 31 Maret 2021.
Saat itu, Pemerintah Negara Bagian New South Wales langsung bergerak cepat. Mereka memperketat aturan jaga jarak.
Pejalan kaki yang mengenakan masker di tengah wabah virus corona, di Tokyo, Jepang. Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
Pemerintah Jepang mempertimbangkan memperpanjang situasi darurat corona yang akan berakhir pada 11 Mei 2021 mendatang.
Situasi darurat diberlakukan akibat melonjaknya kasus infeksi COVID-19. Tidak cuma di Tokyo, status itu berlaku di Osaka, Kyoto dan Hyogo.
Status darurat berlaku semenjak 25 April 2021. Dengan adanya kebijakan itu maka sejumlah kegiatan yang memicu penyebaran infeksi virus corona dibatasi.
Jika perpanjangan jadi berlaku, kebijakan ini datang tiga bulan sebelum Olimpiade Musim Panas di Tokyo dimulai. Keberlangsungan pesta olahraga itu pun kini masih jadi pertanyaan besar.
ADVERTISEMENT