Kabar Corona Dunia: Denda Pelanggar Lockdown di Melbourne; Rekor Kasus Filipina

5 Agustus 2020 7:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu penumpang mengenakan masker saat menunggu di Terminal Bus Pusat Araneta di Cubao di Manila, Filipina, Jum'at (13/3).  Foto: AFP/MARIA TAN
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu penumpang mengenakan masker saat menunggu di Terminal Bus Pusat Araneta di Cubao di Manila, Filipina, Jum'at (13/3). Foto: AFP/MARIA TAN
ADVERTISEMENT
Pandemi yang diakibatkan oleh sebaran virus corona masih belum mereda. Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Tercatat hingga Selasa (4/8), ada lebih dari 18,4 juta orang posiitif COVID-19. Kasus kematian sudah mencapai 696 ribu korban jiwa dan 11,6 juta kasus sembuh.
Sejumlah negara kembali menerapkan aturan ketat seperti yang dilakukan di Kota Melbourne, Australia. Denda Rp 50 juta disiapkan Pemerintah Kota Melbourne bagi warga yang melanggar masa lockdown.
Berikut kumparan merangkum sejumlah kabar terkait virus corona dari berbagai negara pada Selasa (4/8) kemarin:
Duterte: Saya Akan Bunuh Seluruh Pasien Corona di Filipina
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengungkapkan amarahnya kepada tenaga medis Filipina. Kemarahan Duterte itu berasal dari pernyataan para dokter di Filipina yang menyampaikan kekhawatiran mereka soal sistem kesehatan di negara mereka. Hal itu diperburuk dengan kembali melonjaknya angka penyebaran corona di Filipina.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
Mendengar curahan hati para dokter itu, Duterte justru menunjukkan respons yang di luar dugaan. Dia langsung menantang para dokter untuk mendeklarasikan revolusi dan mengancam akan membunuh semua pasien corona yang saat ini tengah menjalani perawatan.
ADVERTISEMENT
"Kalian sama sekali tidak mengerti saya. Kalian mau revolusi? Katakan itu. Silakan coba. Kami akan mengacaukan segalanya. Kami akan membunuh mereka yang terinfeksi COVID," kata Duterte seperti dikutip dari AlJazeera.
"Itu yang kalian mau? Kami bisa mengakhiri keberadaan kalian dengan cara ini," sambung dia.
Diketahui, selama sepekan, Filipina terus mengalami lonjakan kasus virus corona. Tiap harinya, penambahan kasus corona tercatat mencapai 3.000-5.000 kasus. Kini total penderita corona di Filipina sudah mencapai lebih dari 100 ribu.
Pelanggar Lockdown di Melbourne: Denda Rp 50 Juta
Mengantisipasi terus bertambahnya kasus positif corona, Pemerintah Negara Bagian Victoria di Australia menyiapkan aturan ketat. Aturan denda sebesar 5.000 dolar Australia atau sekitar Rp 50 juta, akan diterapkan bagi para pelanggar lockdown di Melbourne.
ADVERTISEMENT
Aturan tersebut akan diberlakukan mulai pekan ini dengan ketentuan jam malam mulai pukul 20.00 hingga pukul 05.00. Selain itum, mereka memperketat pembatasan sosial serta menutup sejumlah tempat bisnis.
Polisi berpatroli diperumahan selama penerapan lockdown di Melbourne, Australia. Foto: William WEST / AFP
Selain pemberlakuan jam malam, warga Melbourne juga tidak akan bisa pergi lebih jauh dari 5 kilometer dari rumah dan akan dibatasi untuk berolahraga selama satu jam dalam sehari.
Warga juga dilarang menerima tamu dan berekreasi. Nantinya, pemerintah akan mengerahkan militer untuk berjaga-jaga selama aturan lockdown itu diberlakukan.
WHO: Mungkin Tidak Akan Pernah Ada "Peluru Perak" untuk COVID
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan seluruh masyarakat dunia untuk waspada akan pandemi coroona. Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, bahkan menyebut besar kemungkinan tidak akan pernah ada "peluru perak" untuk COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kita semua berharap memiliki sejumlah vaksin efektif yang dapat membantu mencegah orang terinfeksi corona. Namun untuk saat ini, belum ada --bahkan mungkin tidak pernah ada peluru perak untuk COVID-19," ujar Tedros.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
Alih-alih terus bekerja menemukan vaksin atau obat untuk virus ini, Tedros justru mengajak seluruh negara untuk menekan penyebaran pandemi ini. Hal itu dilakukan dengan cara melakukan tes massal, pelacakan kontak, menjaga jarak fisik dan mengenakan masker.
"Dasar-dasar kesehatan adalah yang paling efektif untuk saat ini. Pesan ini ditujukan untuk masyarakat dan pemerintah, lakukan bersama-sama," kata Tedros.
"Ketika para pemimpin bekerja secara intens dengan masyarakat, penyakit ini dapat dikendalikan," pungkasnya.
Kasus Harian Bertambah, Vietnam Mulai Kekurangan Rapid Test
ADVERTISEMENT
Terus bertambahnya kasus harian corona di Vietnam berdampak pada makin menipisnya jumlah alat rapid test yang mereka miliki, khususnya di Ibu Kota Hanoi. Uji tes massal corona terus dilakukan Vietnam mengingat munculnya kasus terinfeksi baru di Kota Danang.
Vietnam melaporkan 10 kasus baru virus corona, dan dua kematian akibat virus corona pada Selasa (4/8). Sehingga total kasus di Vietnam sebanyak 652 kasus dan 8 orang meninggal dunia.
Awalnya, mayoritas kasus baru di gelombang kedua merupakan warga Kota Danang. Namun, saat ini virus telah menyebar ke 8 kota lain, termasuk Hanoi dan Ho Chi Minh.
Sejumlah siswa menggunakan masker berdiri dalam antrean untuk dipesika suhu tubuh setelah kembali sekolah di Marie Curie, Hanoi, Vietnam. Foto: AFP/Manan VATSYAYANA
Meski begitu, Pimpinan produsen tes kit, Viet A Corp Phan Quoc Viet, menyatakan, pihaknya tidak khawatir terkait dengan stok alat tes cepat. Sebab, mereka punya persediaan alat tes PCR yang cukup.
ADVERTISEMENT
"Vietnam tidak kekurangan," kata Viet kepada Reuters.
"Kami memiliki cukup untuk dua juta tes PCR dan bersedia memberikan kit yang cukup bagi negara untuk melakukan program pengujian yang luas," lanjutnya.
Kasus Harian Filipina Kembali Pecah Rekor, Bertambah 6.352 Orang
Filipina kembali memecahkan jumlah kasus positif pada Selasa (4/8). Setidaknya terdapat 6.352 tambahan kasus baru.
Dengan penambahan sebanyak 6.352 kasus, kini kasus virus corona di Filipina sudah mencapai 112.593 orang. Jumlah tersebut kian mendekati Indonesia yang mencatatkan total kasus virus corona mencapai 115.056.
Pekerja terlantar saat menunggu layanan antar-jemput setelah penangguhan transportasi massal pada hari pertama lockdown di Kota Quezon, Filipina. Foto: Eloisa Lopez/Reuters
Pada waktu yang sama Filipina melaporkan 11 kematian baru akibat corona, total korban jiwa saat ini mencapai 2.115.