Kabar Corona Dunia: Hong Kong Lockdown; Kematian Harian Malaysia Pecah Rekor

23 Januari 2021 6:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu petugas menyiapkan alat untuk mengambik sampel swab di pusat pengujian komunitas untuk penyakit COVID-19 di Hong Kong. Foto: Anthony Kwan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu petugas menyiapkan alat untuk mengambik sampel swab di pusat pengujian komunitas untuk penyakit COVID-19 di Hong Kong. Foto: Anthony Kwan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kasus positif virus corona di dunia kian mendekati angka 100 juta jiwa. Per Sabtu (23/1) pagi, total kasus positif COVID-19 secara global sudah mencapai 98,2 juta orang, dengan kematian lebih dari 2,1 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Berbagai negara masih berupaya menekan laju penularan virus corona, dan tak sedikit juga yang mengalami gelombang kedua, bahkan ketiga. Namun, ada juga yang menganggap sudah berhasil mengatasi pandemi ini, sehingga mulai melonggarkan aturan pembatasan.
Apa saja kabar terbaru soal penanganan COVID-19 di negara-negara lain? Berikut kumparan rangkum dalam kabar corona dunia:

Kebakaran Gedung Produksi Vaksin Terbesar Dunia di India

Asap mengepul dari Serum Institute of India, pabrik vaksin terbesar di dunia yang memproduksi vaksin AstraZeneca/Oxford University untuk virus corona, di Pune, India, Kamis (21/1). Foto: Rafiq Maqbool/AP Photo
Gedung pusat produksi vaksin terbesar di dunia yang berada di India, Serum Institute of India, terbakar pada Kamis (21/1). Setelah kobaran api dijinakkan, petugas pemadam menemukan lima jenazah di gedung yang sedang dibangun.
"Kami sangat sedih dan belasungkawa terdalam kami kepada anggota keluarga yang meninggal," tambah CEO Serum, Adar Poonawalla, dilansir AFP.
ADVERTISEMENT
Lantaran titik api berada di pusat fasilitas baru yang masih dibangun, Serum memastikan tidak ada vaksin terbakar.
Gedung tersebut dibangun untuk meningkatkan produksi vaksin COVID-19. "Kebakaran ini tidak akan mempengaruhi produksi vaksin COVID-19," kata pejabat Serum.
Kepada para korban yang tewas, perusahaan berjanji akan memberi dana kompensasi kepada keluarga korban masing-masing sebesar 2,5 juta rupee atau setara Rp 480 juta.

PM Mongolia Mundur Usai Diprotes Cara Penanganan Corona

Perdana Menteri Mongolia Khurelsukh Ukhnaa. Foto: Byambasuren BYAMBA-OCHIR/AFP
Perdana Menteri Mongolia Khurelsukh Ukhnaa mundur. Dia turun dari posisinya setelah diprotes akibat cara penanganan pasien kasus virus corona.
"Kami membuat kesalahan saat memindahkan ibu itu. Ini sangat memilukan melihat bagaimana dia diperlakukan," ujar Ukhnaa seperti dikutip dari AFP.
Kemarahan publik terhadap Ukhnaa muncul usai tayangan penelantaran seorang ibu pengidap virus corona yang baru melahirkan tersebar. Ibu baru itu diketahui dipaksa pindah ke pusat penanganan penyakit menular dari RS bersalin.
ADVERTISEMENT
Saat dipindahkan, ibu itu hanya menggunakan piyama dan sandal plastik di dalam ambulans. Saat kejadian suhu di Mongolia minus 25 derajat celsius.
Kejadian itu memicu protes di ibu kota Ulan Bator. Massa yang berjumlah ribuan orang memprotes cara penanganan virus corona yang dilakukan oleh Pemerintah, mereka pun meminta PM Ukhnaa mundur.

Victoria di Australia Kini Nihil Kasus Baru

Helikopter yang digunakan untuk melihat 12 Apostles di kawasan Taman Nasional Port Campbell, Victoria, Australia, dari ketinggian. Foto: Taufik Rahadian/kumparan
Negara Bagian Victoria di Australia melaporkan tidak ada kasus baru corona selama 16 hari. Victoria kemudian memutuskan untuk melonggarkan aturan pembatasan.
Saat Australia berhadapan dengan gelombang baru virus corona, Negara Bagian Victoria adalah episenter penyebaran kasus lokal.
Victoria sebelumnya telah melakukan lockdown ketat. Menteri Utama Victoria, Daniel Andrews, mengatakan keputusan tersebut mulai berlaku pada Jumat (22/1/2021) tengah malam.
ADVERTISEMENT

Hong Kong Lockdown untuk Pertama Kalinya

Seorang warga memakai potongan botol plastik untuk menutupi wajahnya saat berjalan di jembatan penyeberangan di Hong Kong pada 31 Januari 2020. Foto: Anthony WALLACE / AFP
Hong Kong akan melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona yang kian meningkat.
Lockdown ini merupakan tindakan pertama dari pemerintah sejak pandemi virus corona dimulai. Lockdown akan diberlakukan di Distrik Jordan dan Sham Shui Po yang mencakup sebagian kecil populasi penduduk Hong Kong.
Distrik-distrik itu terdapat banyak flat tua terletak. Oleh karena itu, penyebaran virus corona di dua distrik tersebut terjadi lebih mudah.
Otoritas Kesehatan Hong Kong telah melakukan isolasi pada empat blok pada flat di daerah tersebut pada Jumat (22/1). Ini dilakukan untuk menghentikan orang keluar masuk bangunan tersebut dan memastikan semua penduduk dikarantina.

China Laporkan Kasus Corona di Pabrik Pengolah Daging Ayam

Ilustrasi peternakan ayam di China Foto: AFP
China laporkan kasus pertama virus corona dalam klaster pabrik. Kasus ini ditemukan di antara para pekerja di sebuah pabrik besar pengolahan daging ayam.
ADVERTISEMENT
Pabrik tersebut sendiri dimiliki oleh konglomerat Thailand, Charoen Pokphand (C.P.), salah satu produsen unggas terbaik di dunia. Setiap tahunnya, pabrik itu menyembelih sebanyak 50 juta ayam untuk diolah.
Pejabat setempat mengumumkan pada Kamis (21/1/2021) bahwa dalam klaster tersebut, ditemukan sebanyak 10 kasus virus corona. Sedangkan 28 pekerja lainnya dan 3 anggota keluarga pekerja dinyatakan tak bergejala.
Telah diambil sampel dari pabrik C.P. dari area penyimpanan dingin hingga bagian luar kemasan produk. Ini menjadi inspeksi awal pada minggu ini dan ditemukan kasus positif.

Kematian Harian Akibat Corona di Malaysia Pecah Rekor

Salah satu jembatan terlihat sepi saat lockdown di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: Lim Huey Teng/Reuters
Malaysia pada Jumat (22/1) melaporkan penambahan harian tertinggi kematian akibat virus corona, yakni 18 orang. Selain penambahan kematian kasus harian baru corona turut bertambah sebesar 3.631.
ADVERTISEMENT
Lonjakan kematian itu terjadi sehari setelah Malaysia memperpanjang lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kebijakan ini berlaku di ibu kota negara, yaitu Kuala Lumpur dan lima negara bagian lainnya.
Saat ini total kasus corona di Negeri Jiran mencapai 176.180 orang. Total kematian akibat corona sebanyak 660 jiwa.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.
ADVERTISEMENT