Kabar Corona Dunia: Ibadah Haji 2021-Pelonggaran untuk yang Divaksin Penuh

11 Mei 2021 6:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita mendapat suntikan vaksin corona di pusat perbelanjaan Usce, di Beograd, Serbia, Kamis (6/5). Foto: Marko Djurica/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita mendapat suntikan vaksin corona di pusat perbelanjaan Usce, di Beograd, Serbia, Kamis (6/5). Foto: Marko Djurica/REUTERS
ADVERTISEMENT
Penanganan virus corona di dunia semakin menemui tantangan dengan ditemukannya berbagai varian baru COVID-19 di sejumlah belahan dunia. Bahkan, varian baru yang ditemukan tersebut disebut lebih cepat menyebar.
ADVERTISEMENT
Pemerintah di setiap negara terus mengingatkan warganya untuk mematuhi protokol kesehatan, mengikuti vaksinasi, dan memperketat pembatasan.
Sebagaimana perkembangannya? Berikut kabar corona dunia yang telah kumparan rangkum:

Alasan Inggris Tak Beri Vaksin AstraZeneca pada Warga di Bawah 40 Tahun

Petugas memegang botol vaksin Universitas Oxford / AstraZeneca di Princess Royal Hospital, Haywards Heath, West Sussex, Inggris. Foto: Gareth Fuller / PA Wire / Pool /REUTERS
Inggris menyatakan warga berusia 30-39 tahun tak disarankan menggunakan vaksin AstraZeneca. Kebijakan tersebut diambil karena melihat lebih kecilnya risiko pembekuan darah pada orang berusia di atas 40 tahun.
Badan Pengawas Obat-obatan dan Produk Layanan Kesehatan Inggris (MHRA) mengungkapkan telah menemukan kejadian 17,4 kasus pembekuan darah per 1 juta dosis vaksin dalam kelompok umur 30-39 tahun, dibandingkan dengan 10,5 kasus per 1 juta dosis secara keseluruhan.
Sementara untuk kasus kematian akibat pembekuan darah, ditemukan 4,5 kematian per 1 juta dosis dalam kelompok umur 30-39 tahun dibandingkan dengan 2,1 kematian per 1 juta dosis secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT

Arab Saudi Putuskan Selenggarakan Ibadah Haji 2021

Jemaah haji menjaga jarak sosial saat melakukan tawaf wada, di Makkah, Arab Saudi, (2/8). Foto: Kementerian Media Arab Saudi
Pemerintah Arab Saudi memutuskan akan menyelenggarakan ibadah Haji pada 2021 atau 1442 H. Kementerian Haji dan Umrah menyatakan, keputusan ini diambil karena Kerajaan Arab Saudi menginginkan jemaah dari seluruh dunia tetap bisa melaksanakan haji dan umrah meski pandemi COVID-19 belum berakhir.
"Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan Kerajaan Arab Saudi mengadakan ibadah haji untuk tahun 1442 H," kata Kementerian Haji dan Umrah.
Meski begitu, Kerajaan Arab Saudi menegaskan kesehatan dan keselamatan seluruh jemaah haji merupakan prioritas utama.
"Menjamin kesehatan dan keselamatan jemaah sesuai dengan kontrol dan standar kesehatan, keamanan dan regulasi. Sehingga para jemaah dapat menjalankan ibadah dengan mudah di dalam lingkungan yang aman," jelas Kementerian Haji dan Umrah.
ADVERTISEMENT

Jerman Longgarkan Pembatasan bagi Warga yang Divaksin Corona Dosis Penuh

Model virus corona terlihat melekat pada tanda selama protes terhadap pembatasan COVID-19 pemerintah di Kassel, Jerman (20/3). Foto: Thilo Schmuelgen/Reuters
Parlemen Jerman menyetujui RUU bagi warga yang telah divaksin dosis penuh dan mereka yang baru sembuh dari virus corona. Mereka akan diberikan kelonggaran di tengah pembatasan sosial yang dilakukan di Jerman.
RUU tersebut telah disahkan Bundesrat, majelis tinggi, pada Jumat lalu dan mulai berlaku secara bertahap.
Warga yang telah divaksinasi dosis penuh akan bebas dari aturan jam malam dan bisa menggelar pertemuan dengan massa terbatas. Mereka juga diizinkan berbelanja seperti biasa dan boleh menikmati layanan salon.
Meski demikian, semua warga masih harus memakai masker, menjaga jarak, dan tetap tidak boleh mengunjungi restoran maupun hotel karena masih tutup di sebagian besar negara bagian federal.
ADVERTISEMENT

Vaksin BioNTech Segera Bangun Pabrik Vaksin di Asia Tenggara

Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 diberikan kepada pekerja pendukung pribadi di Rumah Sakit Sipil di Ottawa, Ontario, Kanada, Selasa (15/12). Foto: Adrian Wyld/Pool via Reuters
Perusahaan Jerman produsen vaksin corona berbasis mRNA, BioNTech, akan segera membangun kantor pusat regional Asia Tenggara beserta pabrik di Singapura.
Pabrik ini akan menjadi tempat produksi ratusan juta vaksin mRNA per tahunnya. Menurut keterangan perusahaan, konstruksi di lokasi pembangunan akan dimulai tahun ini dan akan beroperasi pada 2023.
“Dengan sarana produksi mRNA yang terencana ini, kami akan meningkatkan keseluruhan kapasitas jaringan kami dan memperluas kemampuan kami dalam memproduksi dan mengirimkan vaksin dan terapi mRNA kami pada orang-orang di penjuru dunia,” kata Ugur Sahin, Kepala Eksekutif BioNTech.
Pabrik di Singapura bakal menjadi sarana produksi mRNA pertama milik BioNTech yang berlokasi di luar Eropa, dan diperkirakan akan memiliki kapasitas beberapa ratus juta dosis vaksin jenis tersebut.
ADVERTISEMENT

Pemerintah Norwegia Diminta Keluarkan AstraZeneca dari Program Vaksinasi Massal

Petugas kesehatan mengambil vaksin corona AstraZeneca sebelum disuntikkan di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Pemerintah Norwegia diminta tidak memasukkan vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson ke program imunisasi massal.
Hal itu disampaikan oleh komisi khusus yang ditunjuk Pemerintah. Usulan tersebut terkait efek samping pembekuan darah yang muncul akibat pemakaian dua vaksin tersebut.
Menurut komisi resmi pemerintah itu, hanya warga yang mau disuntik dua vaksin itu yang boleh diberikan AstraZeneca dan Johnson & Johnson.
Usulan itu sudah sampai ke telinga Menkes Norwegia, Bent Hoeie. Dia memastikan akan mempertimbangkan anjuran tersebut.