Kabar Corona Dunia: Jerman Beli Vaksin Sputnik; Singapura Belum Buka Perbatasan

10 April 2021 7:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pejalan kaki yang mengenakan masker di tengah wabah virus corona, di Tokyo, Jepang. Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pejalan kaki yang mengenakan masker di tengah wabah virus corona, di Tokyo, Jepang. Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
ADVERTISEMENT
Penanganan pandemi virus corona di dunia masih terus berlangsung hingga saat ini. Ratusan juta orang di dunia tercatat telah terpapar corona sejak awal pandemi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi pandemi, negara di dunia satu per satu memulai program vaksinasi massal. Produksi dan pengadaan vaksin dari berbagai perusahaan hingga saat ini masih dilakukan.
Bagaimana perkembangan penanganan pandemi corona di dunia? Berikut kabar corona dunia yang telah kumparan rangkum:

Regulator Obat Slovakia Blokir Sejumlah Vaksin Sputnik V Rusia

Regulator obat Slovakia menemukan komposisi vaksin Sputnik V Rusia yang dikirim ke Bratislava, ibu kota Slovakia, bulan lalu tidak dapat diverifikasi.
The State Institute for Drug Control (SUKL) atau badan pengawas obat Slovakia menyebut sejumlah vaksin milik Rusia yang diterima tak memiliki kandungan yang sama dengan hasil uji klinis.
Sebungkus botol bekas dan tidak terpakai dari vaksin Sputnik V di sebuah rumah sakit swasta di Karachi, Pakistan. Foto: Akhtar Soomro/Reuters
"Batch vaksin (Sputnik V) yang digunakan dalam uji praklinis dan studi klinis yang diterbitkan dalam jurnal Lancet tidak memiliki karakteristik dan sifat yang sama dengan batch vaksin yang diimpor ke Slovakia," kata SUKL.
ADVERTISEMENT
"Hanya namanya yang mengaitkannya dengan vaksin Sputnik V yang digunakan di sekitar 40 negara di seluruh dunia," lanjutnya.
Dari hasil skrining yang dilakukan SKUL, ditemukan Sputnik yang diterima Slovakia tak aman untuk digunakan manusia.

Jerman Berencana Beli Vaksin Sputnik V dari Rusia

Jerman akan membuka pembicaraan dengan Rusia untuk membeli vaksin Sputnik V.
Pembelian akan dilakukan jika regulator Eropa menyetujui penggunaan vaksin itu. Meski demikian, Jerman tidak akan menunggu Uni Eropa bergerak memulai perundingan pembelian vaksin Sputnik V dengan Rusia terlebih dulu.
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn. Foto: Michael Sohn/AFP
Menkes Jerman Jens Spahn mengatakan, langkah mandiri Jerman tanpa Uni Eropa dikarenakan kebutuhan vaksinasi massal sangat mendesak. Spahn menegaskan, Jerman ingin mempercepat vaksinasi.
"Komisi Uni Eropa kemarin berkata, tidak akan menandatangani kontrak dengan mereka (Sputnik V), jadi saya berkata kami akan menggelar pertemuan bilateral dengan Rusia," kata Spahn.
ADVERTISEMENT

Festival Agama dan Kampanye Pemilu Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19 di India

Kasus COVID-19 di India dalam dua bulan melonjak 13 kali lipat. Keganasan gelombang dua virus corona ini didorong pengabaian protokol kesehatan di negara itu.
Sejumlah pengabaian protokol kesehatan nampak pada penyelenggaraan kampanye pemilu. Selain itu, pelaksanaan festival keagamaan makin memperparah lonjakan virus corona.
Seorang wanita bereaksi saat petugas kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) mengambil sampel saat kampanye pemeriksaan penyakit virus corona di daerah kumuh di Mumbai, India, (5/9). Foto: Francis Mascarenhas/REUTERS
Sebenarnya pada akhir tahun lalu India mendapat pujian dunia. Mereka berhasil mengendalikan penambahan kasus baru menjadi di bawah 10 ribu tiap harinya.
Namun ketika angka kasus menurun, India mulai mengizinkan kegiatan-kegiatan yang tadinya dilarang.

Singapura Tak Mau Buru-buru Buka Perbatasan Perjalanan Internasional

Singapura menjadi salah satu negara yang masih belum mau membuka perbatasan perjalanan internasionalnya. Area Director STB Indonesia (Surabaya), Jolene Goh, mengatakan pemerintah Singapura tak ingin buru-buru membuka pintu untuk turis asing.
ADVERTISEMENT
"Seperti kita ketahui, kita semua sangat paham bahwa pemulihan pariwisata (akibat COVID-19) pasti membutuhkan waktu. Butuh waktu bagi perjalanan internasional untuk pulih kembali. Kami mengambil langkah-langkah untuk secara bertahap membuka negara kami dengan cara yang aman," kata Jolene dalam webinar “Hidupkan Kembali Impianmu di Singapura” yang digelar Kamis (8/4).
Pengunjuk diperiksa suhu tubuh saat akan masuk ke Kebun Binatang Singapura, Singapura, Senin (6/7). Foto: Roslan RAHMAN / AFP
Jolene menambahkan, untuk menunggu perjalanan internasional kembali pulih, pihaknya dalam hal ini Singapore Tourism Board (STB) menjalin kerja sama dengan stakeholder terkait, mempersiapkan dan menciptakan standar baru pariwisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Selain itu, pihaknya juga akan memastikan keamanan wisatawan dari bandara hingga akhirnya saat berada di Singapura.
Ada tiga upaya terbaru yang kini tengah dilakukan STB untuk mempertahankan daya tarik Singapura sebagai tujuan bisnis dan rekreasi terkemuka. Di antaranya yaitu memulihkan arus wisatawan ke Singapura, memfasilitasi transformasi industri dan bisnis, dan mempertahankan citra positif untuk menjaga Singapura sebagai destinasi wisata pilihan.
ADVERTISEMENT