Kabar Corona Dunia: Jumlah Kasus Kematian di Eropa hingga Obama Kritik Trump

26 Oktober 2020 6:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang mengenakan masker. Foto: JEENAH MOON/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang mengenakan masker. Foto: JEENAH MOON/REUTERS
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum sejumlah kabar perkembangan virus corona di dunia. Mulai dari kasus kematian akibat corona di Eropa hingga Obama kritik Donald Trump atasi corona.
ADVERTISEMENT
Seperti apa beritanya berikut rangkumannya untuk Anda:

Beda Sikap Trump dan Biden soal Corona saat Kampanye di Swing State

Presiden AS Donald Trump dari Partai Republik dan lawannya Joe Biden dari Partai Demokrat memberikan pernyataan yang sangat kontras tentang pandemi virus corona dalam kampanye mereka di negara bagian yang menjadi swing state (wilayah yang diperebutkan).
Pada Sabtu (24/10) di Lumberton, North Carolina, Trump mengatakan bahwa dia menawarkan pemulihan cepat kerusakan ekonomi yang ditimbulkan akibat lockdown. Menurut dia, lockdown menghancurkan bisnis kecil dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan lawannya Joe Biden saat debat terakhir kampanye presiden AS 2020 di Curb Event Center di Belmont University di Nashville, Tennessee, AS, (22/10). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
"Ini adalah dua pilihan antara pemulihan super Trump dan penguncian (lockdown) Biden," kata Trump, seperti dikutip dari Reuters.
"Kita sedang berputar balik," lanjutnya, mengulangi klaim yang telah dia buat soal virus corona yang akan segera hilang di AS.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Joe Biden memperingatkan beberapa bulan ke depan selama musim dingin virus corona dapat lebih meluas di AS.
Dalam kampanyenya secara drive-in Pennsylvania, Biden mengatakan soal 'musim dingin yang suram' di AS, kecuali jika pemerintahan Trump dapat bekerja lebih baik untuk mengendalikan virus yang telah menewaskan 224.000 orang Amerika.
"Ini akan menjadi musim dingin yang gelap kecuali kita mengubah cara kita," katanya, merujuk soal upaya Trump untuk mengendalikan virus corona.
Marc Short, Kepala Staf Wakil Presiden AS. Foto: Mandel Ngan/AFP

Kepala Staf Wapres AS Positif Corona

Kepala Staf Wakil Presiden Amerika Serikat Marc Short dinyatakan terinfeksi virus corona. Hal ini disampaikan oleh kantor Wakil Presiden AS dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (24/10) waktu setempat.
Sementara itu Wakil Presiden AS Mike Pence yang kontak erat dengan Marc Short telah dinyatakan negatif COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Hari ini, Marc Short, Kepala Staf Wakil Presiden, dinyatakan positif COVID-19, dan memulai karantina serta membantu proses pelacakan kontak," kata Sekretaris Pers Pence, Devin O'Malley dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNN, Minggu (25/10).
"Wakil Presiden Pence dan Nyonya Pence dinyatakan negatif COVID-19 hari ini, dan dalam keadaan sehat, " lanjut Devin O'Malley.
Petugas menyiapkan peti mati untuk orang meninggal karena penyakit coronavirus (COVID-19) di gereja pemakaman Serravalle Scrivia, Italia. Foto: REUTERS / Flavio Lo Scalzo

Kasus Kematian Akibat Corona di Eropa Lampaui 250 Ribu Kasus

Eropa menjadi kawasan kedua setelah Amerika Latin yang kasus kematian akibat virus corona melampaui 250 ribu, hingga Sabtu (24/10) waktu setempat.
Mengutip Reuters, Eropa melaporkan total 200 ribu kasus harian virus corona untuk pertama kalinya pada Kamis (22/10), karena banyaknya negara yang melaporkan rekor kasus harian.
ADVERTISEMENT
Eropa menyumbang hampir 19 persen kasus virus corona global dan sekitar 22 persen kematian global.
Inggris, Italia, Prancis, Rusia, Belgia dan Spanyol menyumbangkan hampir dua per tiga dari sekitar 250.000 korban meninggal yang tercatat, dari total sekitar 8 juta kasus di Eropa.
Inggris yang terbanyak memiliki korban meninggal di Eropa dengan sekitar 45.000 kematian, diikuti Italia, Spanyol, Prancis, dan Rusia.
Mantan Presiden AS Barack Obama berpidato di depan para pendukung Biden-Harris selama demonstrasi drive-in di Philadelphia, Pennsylvania, Rabu (21/10). Foto: Alex Edelman / AFP

Obama Kembali Kritik Upaya Trump Atasi Corona

ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kembali mengkritik penanganan pandemi virus corona yang dilakukan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Menurut Obama, upaya Trump dalam menghalau penularan sangat kacau dan tak masuk akal. Trump selama ini dianggap menyepelekan penularan.
ADVERTISEMENT
"Gagasan bahwa Gedung Putih telah melakukan sesuatu (dalam menghadapi corona), tetapi benar-benar kacau. Hal ini tak masuk akal," kata Obama saat mengkampanyekan mantan wapresnya, Joe Biden, di rapat umum di Miami, Florida, Sabtu (24/10), dilansir AFP.
Obama sebelumnya mengkritik Trump sebagai orang yang hanya peduli dengan dirinya sendiri. Kritik Obama ini disampaikan saat mengkampanyekan Biden di Philadelphia, Pennsylvania, Rabu lalu.
Presiden Polandia Andrzej Duda. Foto: Kacper Pempel/REUTERS

Sebelum Positif Corona, Presiden Polandia Bertemu Presiden Estonia dan Bulgaria

Presiden Polandia, Andrzej Duda, mengumumkan diri positif virus corona pada Sabtu (24/10) waktu setempat usai menjalani tes. Duda menambah daftar pemimpin dunia yang terinfeksi corona, termasuk Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Minggu (25/10), Duda tertular corona tanpa gejala (OTG). Ia merasa dalam keadaan baik secara umum dan akan tetap bekerja dari jarak jauh selama menjalani isolasi.
"Sebagai hasil dari tes, saya tahu bahwa saya sakit (terinfeksi) dengan virus corona," ungkap Duda dalam video yang diunggahnya di Twitter.
Tak diketahui jelas kapan Duda terinfeksi. Namun pada Senin lalu, dia sempat menghadiri forum investasi di Tallinn dan bertemu dengan Presiden Estonia Kersti Kaljulaid dan Presiden Bulgaria Rumen Radev.