Kabar Corona Dunia: Kasus Positif Capai 100 Juta; WHO Rekomendasikan Moderna

28 Januari 2021 6:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang mengenakan masker. Foto: JEENAH MOON/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang mengenakan masker. Foto: JEENAH MOON/REUTERS
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum kabar corona dunia, Rabu (27/1). Mulai dari kasus positif global mencapai 100 juta jiwa hingga WHO mengeluarkan rekomendasi penggunaan vaksin Moderna.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini penularan harian masih terus terjadi. Jumlah kasus positif mencapai 100.928.148 orang di mana 2.169.672 pasien meninggal dunia.
Amerika Serikat, India dan Brasil masih menjadi tiga negara terdampak parah COVID-19. Kasus positif di tiga negara itu di atas 8,9 juta jiwa.
Berikut kumparan rangkum kabar corona dunia:
Salah satu gedung menyalakan lampu berbentuk hati di pusat kota Toronto, Kanada. Foto: Cole Burston/ AFP

Infeksi Virus Corona di Dunia Tembus 100 Juta Kasus

Infeksi virus corona global menembus 100 juta kasus pada Rabu (27/1). Perhitungan itu dilakukan oleh kantor berita Reuters.
Dengan kasus mencapai 100 juta maka 1,3 persen populasi dunia terinfeksi COVID-19.
Dari 100 juta lebih kasus, sebanyak 2,1 juta meninggal dunia akibat terpapar COVID-19. Menurut Reuters, jumlah detail kasus virus corona di dunia sebanyak 100.825.118. Sementara kematian mencapai 2.167.018.
ADVERTISEMENT
Sejak awal 2021, setiap 7,7 detik satu orang warga dunia terinfeksi virus corona. Per harinya ada sekitar 600 ribu kasus baru muncul. Rata-rata kematian sudah menembus 2,15 persen.
Suasana Wuhan, China ketika satu tahun virus corona merebak. Foto: Ng Han Guan/AP PHOTO

Jelang Imlek, China Suntik 22,8 Juta Dosis Vaksin Corona ke Warga

China mendistribusikan sebanyak 22,8 juta dosis vaksin corona kepada warganya. Vaksinasi dilakukan jelang Tahun Baru Imlek.
China memperluas skema vaksinasi yang ditargetkan sejak bulan Desember 2020 lalu.
Hal ini dilakukan untuk memasukkan lebih banyak kelompok prioritas yang berisiko tinggi terkena COVID-19 dan untuk mencegah terjadinya wabah di musim dingin juga musim semi.
“Secara keseluruhan telah berjalan lancar dan teratur,” ucap wakil direktur Komisi Kesehatan Nasional, Zeng Yixin.
ADVERTISEMENT
China akan memvaksinasi sebanyak 50 juta warganya sebelum dimulainya Tahun Baru Imlek pada Februari mendatang.
Skema vaksin nasional menunjukkan prioritas untuk memprioritaskan kelompok-kelompok penting. Seperti tenaga medis, transportasi dan layanan makanan, karyawan dan pelajar yang pergi ke luar negeri.
Orang-orang yang mengantre di lokasi pengujian virus corona, di Adelaide, Australia, Selasa (17/11). Foto: AAP/Kelly Barnes via REUTERS

Australia Laporkan Nihil Kasus Corona dalam 10 Hari

Australia melaporkan nol kasus lokal virus corona dalam hari ke-10 sampai Rabu (27/1).
Negara bagian terpadat di Australia, New South Wales (NSW), kini melonggarkan aturan lockdown. NSW juga mencatat nihil kasus baru selama 10 hari terakhir.
Menteri Utama NSW, Gladys Berejiklien, mengumumkan pelonggaran aturan pembatasan dimulai hari Jumat (29/1/2021). Hal ini termasuk pelonggaran dalam penggunaan masker dan mengizinkan jumlah yang lebih banyak dalam pertemuan di pesta, rumah, pernikahan, tempat ibadah, dan pemakaman.
ADVERTISEMENT
Berejiklien juga mengatakan bahwa pembatasan akan dilonggarkan lebih lama jika dalam dua minggu tidak ada tambahan kasus corona.
Perpanjangan tersebut kelak akan beriringan dengan menyeimbangkan cara pengendalian virus corona dengan pertumbuhan ekonomi.

Calon Relawan Uji Coba Vaksin Sinopharm di Peru Meninggal karena COVID-19

Seorang relawan uji coba vaksin corona Sinopharm di Peru meninggal dunia. Dikabarkan oleh Cayetano Heredia University, ia meninggal karena pneumonia yang dipicu COVID-19.
Uji coba vaksin Sinopharm dilakukan oleh Cayetano Heredia University pada hari Selasa (26/1). Pihak universitas mengatakan bahwa mereka sebelumnya telah melarang keikutsertaan relawan tersebut dalam uji coba karena ia terinfeksi COVID-19.
Mereka juga memutuskan relawan itu mendapatkan plasebo dan bukan vaksin. Oleh karena itu, Cayetano Herdia menegaskan relawan itu status hanya calon penerima vaksin dan belum disuntik.
ADVERTISEMENT
"Penting untuk menetapkan bahwa kematian peserta tidak terkait dengan vaksin sejak dia menerima plasebo, dan oleh karena itu kami akan melaporkan kepada badan regulasi dan etika terkait mempertahankan jalannya studi tahap ketiga ini," kata universitas tersebut.
Namun, German Malaga, kepala peneliti di Universitas Cayetano Heredia, mengatakan bahwa relawan yang meninggal itu karena menderita diabetes, bukan pneumonia.
Malaga mengatakan para peneliti percobaan sejauh ini telah mengeluarkan dua dosis vaksin atau plasebo kepada 12 ribu sukarelawan dan sekarang mereka sedang meninjau respons apa yang dihasilkan.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Foto: Ian Vogler/Pool via REUTERS

PM Inggris Tanggung Jawab Usai Kematian Corona Tembus 100 Ribu

Jumlah kematian akibat COVID-19 di Inggris kini sudah melewati angka 100 ribu jiwa.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Boris Johnson langsung meminta maaf atas rekor buruk itu. Sebagai seorang pemimpin, Johnson mengaku bertanggung jawab.
"Saya sangat meminta maaf atas setiap jiwa yang hilang," kata Johnson.
"Tentu saja sebagai seorang Perdana Menteri saya bertanggung jawab penuh atas apa yang pemerintah saya lakukan," sambung dia.
Johnson menegaskan, pemerintahannya tidak akan lelah melawan pandemi virus corona. Kerja keras akan dilakukan untuk meminimalisir kematian dan penambahan kasus.

Menteri Pertahanan Kolombia Meninggal Akibat COVID-19

ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Kolombia Carlos Holmes Trujillo meninggal dunia. Pemerintah Kolombia mengkonfirmasi bahwa Trujillo meninggal akibat virus COVID-19 yang sebelumnya menginfeksinya pada 12 Januari lalu.
Setelah dinyatakan terinfeksi corona, kondisi Trujillo terus memburuk hingga pada akhirnya ia dipindahkan ke unit perawatan intensif.
ADVERTISEMENT
Trujillo dinyatakan meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit militer di Bogota pada usia 69 tahun.
"Kematian Carlos Holmes membuatku sedih, Kolombia kehilangan salah satu orang terbaiknya," kata Presiden Ivan Duque.
Semasa hidupnya, Trujillo dikenal sebagai seorang pengacara, politikus dan diplomat yang karirnya telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun.
Trujillo pernah juga menjabat sebagai wali kota Cali, anggota Majelis Nasional yang mereformasi konstitusi Kolombia pada tahun 1991. Dia juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan serta sejumlah peran-peran lainnya.
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengenakan masker dobel saat tiba di Fort Lauderdale, Florida, AS pada 13 Oktober 2020. Foto: JIM WATSON / AFP

Joe Biden Larang Wisatawan Afsel, Brasil, dan Eropa Masuk AS

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memperketat aturan sektor pariwisata di negaranya dengan melarang beberapa warga negara non-AS untuk mengunjungi negaranya.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini ia mengumumkan telah menangguhkan izin masuk untuk wisatawan yang berasal dari Afrika Selatan akibat penyebaran virus corona varian baru yang ditemukan di negara tersebut.
Kebijakan itu berlaku mulai Sabtu (23/1). Tak hanya Afrika, Biden juga menerapkan kembali larangan masuk untuk seluruh wisatawan internasional yang pernah berkunjung ke Brasil, Inggris Raya, Irlandia, dan 26 negara di Eropa yang mengizinkan perjalanan melintasi perbatasan terbuka.
Biden mengatakan, Amerika Serikat telah menerapkan berbagai langkah untuk melindungi warga negaranya guna menekan penyebaran virus corona. Varian baru virus corona dari Afrika Selatan diyakini 50 persen lebih menular dari yang ditemukan pertama kali di Wuhan.
Ilustrasi vaksin Moderna COVID-19. Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS

WHO Keluarkan Rekomendasi Penggunaan Vaksin Moderna

WHO mengeluarkan rekomendasi terhadap vaksin virus corona Moderna. Mereka menyatakan, vaksin buatan pabrikan Amerika Serikat itu bisa diberikan sebanyak dua dosis.
ADVERTISEMENT
Dosis kedua disuntikkan dalam interval 28 hari atau 48 hari jika ada kejadian luar biasa.
Rekomendasi dari Kelompok Penasihat Ahli Imunisasi WHO atau SAGE, dikeluarkan beberapa pekan usai mereka memberikan rekomendasi serupa pada Pfizer.
SAGE menjelaskan, usai meninjau data ahli independen vaksin Moderna tidak direkomendasikan digunakan ke wanita hamil, kecuali mereka adalah petugas kesehatan yang terpapar corona atau memiliki kondisi medis berisiko tinggi.
"Rekomendasi utama penggunaan vaksin berdasarkan unsur-unsur yang ada saat ini bahwa vaksin harus diberikan dalam dosis 100 mikrogram atau 0,5 ml dengan selang waktu 28 hari," ucap Ketua Panel SAFE Alenjandro Cravioto.
Sementara itu, Direktur Imunisasi WHO Kate O'Brien mengatakan, untuk ibu hamil penggunaan Moderna masih harus diujikan lagi terlebih dulu.
ADVERTISEMENT