Kabar Corona Dunia: Kematian di Afrika Melonjak 43%; Varian Delta di Filipina

17 Juli 2021 8:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pelajar di Afrika Selatan kembali ke sekolah untuk pertama kali setelah lockdown akibat virus corona di Cape Town, Senin (8/6). Foto: Reuters/Mike Hutchings
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pelajar di Afrika Selatan kembali ke sekolah untuk pertama kali setelah lockdown akibat virus corona di Cape Town, Senin (8/6). Foto: Reuters/Mike Hutchings
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum sejumlah kabar mengenai perkembangan kasus corona yang terjadi di dunia sepanjang Jumat (16/7). Kabar tersebut mulai dari lonjakan kematian di Afrika hingga varian corona Delta yang sudah menyeruak di Filipina hingga mengepung Los Angeles, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, semua negara di dunia masih terus berjuang melawan virus corona.
Seperti apa beritanya, berikut rangkumannya:
Seorang lelaki tua memandang ke luar jendela selama lockdown di Afrika, Jumat (27/3). Foto: REUTERS/Sumaya Hisham
Kematian Akibat COVID-19 di Afrika Melonjak
Kasus kematian akibat COVID-19 di Afrika melonjak hingga 43 persen pada pekan kemarin. Kondisi ini menyebabkan kekurangan oksigen dan tempat tidur perawatan intensif di berbagai negara.
WHO mengatakan, tingkat kematian akibat COVID-19 di Benua Afrika mencapai 2,6 persen. Sedangkan kematian rata-rata global adalah 2,2 persen.
Lonjakan kasus positif di Afrika dipicu oleh varian baru varian delta. Kematian naik tajam selama lima minggu terakhir menjadi 6.273 di minggu lalu.
WHO mengatakan Afrika Selatan, Tunisia, Uganda dan Zambia menyumbang sebagian besar kematian ini.
Suasana vaksinasi di Budapest, Hungaria. Foto: REUTERS/Bernadett Szabo
Hungaria Segera Tawarkan Warga Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga
ADVERTISEMENT
Hungaria adalah salah satu negara Eropa yang cukup sukses menekan laju penyebaran COVID-19. Negara tersebut akan menawarkan opsi vaksin dosis ketiga kepada warganya mulai 1 Agustus mendatang.
Di samping itu, Perdana Menteri Viktor Orban pada Jumat (16/7) turut mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 akan diwajibkan bagi seluruh tenaga kesehatan Hungaria.
Menurut Orban, dokter akan menentukan vaksin jenis apa yang bisa diterima setiap orang sebagai dosis ketiga.
Suntikan booster ini juga harus dilakukan setidaknya empat bulan usai suntikan dosis kedua, kecuali dokter memberikan rekomendasi lain bagi pasiennya, demikian dikutip dari Reuters.
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Chile Rekomendasikan Suntikan Dosis Ketiga Vaksin Sinovac
Uji klinis vaksin Sinovac di Chile menghasilkan rekomendasi bahwa penyuntikan dosis ketiga vaksin tersebut diperlukan. Mereka yakin, dosis ketiga dapat meningkatkan perlindungan dari virus corona varian Delta.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi keluar usai uji laboratorium dilakukan untuk menentukan efektivitas vaksin produksi China ini terhadap varian Delta. Varian Delta diketahui lebih menular dibanding varian lain.
Dari pengujian tersebut, para peneliti menemukan antibodi penetralisir virus saat berhadapan dengan varian Delta, berkurang empat kali lipat dibandingkan dengan antibodi yang diproduksi terhadap strain awal virus corona.
Sebelumnya, sejumlah ilmuwan China mengatakan, pengurangan antibodinya hanya tiga kali lipat.
Menurut keterangan Direktur Institut Milenium Chile untuk Imunologi dan Imunoterapi, Dr Alexis Kalergis, dari penelitian yang dilakukan hanya kurang dari 3 persen jumlah penerima vaksin Sinovac yang tertular COVID-19, enam bulan usai menerima suntikan dosis kedua.
Akan Tetapi setelah waktu enam bulan lewat maka terdapat penurunan antibodi pelindung terhadap virus corona. Kalergis merekomendasikan penyuntikan dosis ketiga untuk memberikan perlindungan yang jauh lebih baik lagi terhadap mutasi-mutasi virus corona lainnya termasuk varian Delta.
Penampakan varian Corona Delta terungkap. Foto: Dok. Jason Roberts/VIDRL - Doherty Institute, 2021
Varian Delta Mulai Menyebar di Filipina
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Filipina melaporkan kemunculan pertama varian Delta. Satu orang yang tertular varian virus corona ini meninggal dunia.
Pejabat Kemenkes Filipina, Maria Rosario Vergeire, mengatakan ada 16 kasus varian Delta yang terdeteksi di Filipina. Sebanyak 11 di antaranya adalah penularan lokal.
Sementara warga yang meninggal dunia, kehilangan nyawa pada 28 Juni 2021 di salah satu rumah sakit di Manila, demikian dikutip dari Reuters.
Seorang warga memakai masker saat tiba di Bandara Internasional Los Angeles (LAX), Los Angeles, California, Amerika Serikat. Foto: Patrick T. FALLON / AFP
Varian Delta Mengepung Los Angeles
Kota terbesar kedua di Amerika Serikat, Los Angeles, akan kembali memberlakukan wajib masker. Aturan tersebut diambil seiring lonjakan kasus COVID-19 di kota tersebut, salah satunya varian delta.
Rencananya wajib masker di Los Angeles bakal berlaku pada Sabtu (17/7/2021) waktu setempat. Belum diketahui sampai kapan kebijakan wajib masker akan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Selama enam hari terakhir, muncul 1000 kasus baru di Los Angeles. Sebanyak hampir 400 di antaranya dirawat di rumah sakit. Jumlah itu melonjak jauh dari pekan sebelumnya, yaitu 275 kasus dalam seminggu terakhir.