Kabar Corona Dunia: Lonjakan di China, 23 Orang di Norwegia Tewas Usai Divaksin

20 Januari 2021 8:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengangkut pasien yang diduga menderita COVID-19 di rumah sakit 28 de Agosto, di Manaus, Brasil, Kamis (14/1). Foto: Bruno Kelly/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengangkut pasien yang diduga menderita COVID-19 di rumah sakit 28 de Agosto, di Manaus, Brasil, Kamis (14/1). Foto: Bruno Kelly/REUTERS
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum kabar corona dunia, Selasa (19/1). Mulai dari China alami gelombang penularan terburuk sejak 2020 hingga 23 orang di Norwegia tewas usai disuntik vaksin Pfizer.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini penularan harian COVID-19 masih terus terjadi. Tercatat jumlah kasus positif kini mencapai 96.130.340 orang di mana 2.052.491 pasien meninggal dunia.
Amerika Serikat, India dan Brasil masih menjadi tiga negara dengan kasus positif terbanyak. Kasus positif virus corona di tiga negara itu di atas 8,4 juta orang.
Berikut kumparan rangkum kabar corona dunia:
Suasana Wuhan, China ketika satu tahun virus corona merebak. Foto: Ng Han Guan/AP PHOTO

China Hadapi Gelombang Virus Corona Terburuk Sejak Maret 2020

China harus kembali berhadapan dengan pandemi virus corona. Bahkan gelombang kali ini adalah yang terburuk sejak Maret 2020.
Jubir Kemlu China Hua Chunying mengakui mereka harus bertindak lebih. Namun, Hua menegaskan usaha lebih tak berarti upaya China saat ini kurang manjur.
Triwulan awal tahun lalu merupakan waktu ketika China berhadapan dengan gelombang awal virus corona dan yang terburuk dalam sejarah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kala itu, penambahan kasus sempat menyentuh angka 14 ribu dalam 24 jam. Usai gelombang awal mereda, China hanya berhadapan dengan kasus-kasus kecil yang bisa diredam dengan cepat.
Suasana Wuhan, China ketika satu tahun virus corona merebak. Foto: Ng Han Guan/AP PHOTO
Salah satunya saat penyebaran virus corona muncul di pasar induk Beijing Juni 2020 lalu. China cepat menanggulangi klaster tersebut.
Namun memasuki awal 2021, keadaan mulai berbeda. Selama tujuh hari hingga Selasa (19/1) kasus baru harian selalu di atas 100.
Belasan kota yang mayoritas berada di sekitar Beijing, telah memberlakukan lockdown. China juga mempercepat vaksinasi dan melarang warga keluar rumah saat libur Imlek. Namun, cara-cara itu sampai saat ini belum ampuh. Kini total kasus infeksi virus corona di China sudah menyentuh angka 89.454.
Seorang spesialis mengerjakan vaksin Sputnik V di fasilitas perusahaan bioteknologi BIOCAD di Saint Petersburg, Rusia. Foto: Anton Vaganov/Reuters

Palestina Akan Terima 5.000 Dosis Vaksin Sputnik V Buatan Rusia

Vaksin corona Sputnik V buatan Rusia tiba di Palestina pada Selasa (19/1). Keterangan tersebut disampaikan seorang pejabat Pemerintah Israel yang namanya dirahasiakan.
ADVERTISEMENT
Total ada 5.000 dosis vaksin Sputnik V yang tiba di Tepi Barat pada Selasa ini. Dia menyebut, vaksin itu dibawa ke Tepi Barat melalui Yordania.
Vaksin yang dibeli Palestina sudah ditinjau dan disetujui oleh Kementerian Kesehatan Israel. Izin dari Israel diperlukan karena wilayah Palestina kini diduduki oleh negara Yahudi tersebut.
Pekan lalu Kementerian Kesehatan Palestina memberi izin penggunaan darurat Sputnik V. Nantinya untuk pemberian vaksin masih tahap satu akan dilakukan secara terbatas.
Suasana di Bandara Internasional Chicago O Hare. Foto: Daniel Slim/AFP

Pria Asal LA Sembunyi 3 Bulan di Bandara Chicago karena Takut COVID-19

Seorang pria asal Los Angeles, California, AS, bersembunyi di Bandara O’Hare Chicago selama tiga bulan. Ia melakukan aksi nekat karena takut untuk pulang dan tertular virus corona.
ADVERTISEMENT
Pria tersebut Bernama Aditya Singh. Ia sudah ditangkap karena bersembunyi dan menyusup di area terlarang bandara. Singh didakwa atas pencurian lencana keamanan bandara.
Walau dijatuhi berbagai dakwaan, pengadilan memutuskan pria itu dapat dibebaskan jika membayar sebesar denda USD 1.000 (setara dengan Rp 14,1 juta). Meski demikian, Singh dilarang untuk menginjakkan kaki di bandara lagi.
Aksi nekat Singh ditanggapi Hakim Wilayah Cook, Susana Ortiz. Dia menyayangkan kejadian tersebut karena ada seseorang berada di area terlarang bandara tanpa terdeteksi.
"Berada di area terlarang dengan badge identitas palsu, saya temukan bahwa orang ini berbahaya," ucap Ortiz.
Menurut Jaksa Agung, Kathleen Hagerty, kecurigaan terhadap Singh pertama kali muncul dari dua karyawan United Airlines. Mereka melihat Singh berada di area terbatas bandara.
ADVERTISEMENT
Saat dimintai identifikasi, Singh menunjukkan lencana milik manajer operasi di area terlarang yang dilaporkan hilang sejak bulan Oktober 2020 lalu.
Para karyawan kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian dan kemudian menangkapnya. Hagerty mengatakan Singh telah memberi tahu petugas ia takut pulang karena corona.
Uji coba vaksin yang diproduksi oleh Sinopharm Tiongkok di Pusat Studi Klinis Universitas Heredia Cayetano di Lima, Peru. Foto: Ernesto Benavides/AFP

Pakistan Terbitkan Izin Darurat Vaksin Sinopharm

ADVERTISEMENT
Pakistan menyetujui izin penggunaan darurat untuk vaksin corona asal perusahaan China, Sinopharm. Regulator obat Pakistan, Drug Regulatory Authority Pakistan (DRAP) sebelumnya juga telah menerbitkan izin darurat vaksin AstraZeneca asal Inggris.
"Dua vaksin COVID-19 telah diberikan EUA (emergency use authorization) dengan kondisi tertentu (darurat)," kata juru bicara DRAP, memastikan kedua vaksin tersebut telah dievaluasi keamanan dan kualitasnya.
DRAP juga memastikan data keamanan, efikasi, dan mutu vaksin akan terus ditinjau setiap tiga bulan. Khususnya, mengawal hingga uji klinik fase III Sinopharm dan AstraZeneca rampung seluruhnya.
ADVERTISEMENT
Hasil sementara uji klinis Sinopharm di China menunjukkan efikasi atau kemanjuran sebesar 79,34%. Sedangkan uji klinis di Uni Emirat Arab pada Desember lalu sebesar 86%.
Selain Sinopharm dan AstraZeneca, Pakistan juga berkomitmen dengan perusahaan Cansino Biologics Inc. China. Keduanya tengah bernegosiasi agar bisa mendapatkan puluhan juta dosis vaksin.
Italia memulai vaksinasi COVID-19. Foto: Ministero della Salute/Handout via REUTERS

Perempuan Usia 108 Tahun di Italia Disuntik Vaksin COVID-19

Seorang perempuan di Italia berusia 108 tahun menjadi salah satu orang tertua di dunia yang disuntik vaksin COVID-19. Pada 3 Juni nanti, Fatima Negrini akan berusia 109 tahun.
Negrini disuntik pada Senin (18/1) bersama dengan para penghuni panti jompo Anni Azzurri San Faustino di Milan, Italia.
Negrini adalah penyintas COVID-19. Ia dinyatakan positif pada Mei 2020 dan berhasil sembuh hingga akhirnya divaksinasi tahun ini.
ADVERTISEMENT
Selain Negrini, vaksin juga diberikan kepada Sami Modiano, pria berusia 90 tahun dari Roma.
Vaksinasi di Italia sudah dilakukan sejak 27 Desember. Hingga kini, sudah ada 1,15 juta orang di Italia yang disuntik vaksin. Italia sejauh ini telah berkomitmen menggunakan vaksin Pfizer BioNTech.
Seorang petugas kesehatan disuntik vaksin corona Sinovac di Rumah Sakit das Clinicas, Sao Paulo, Brasil. Foto: Amanda Perobelli/REUTERS

Brasil Mulai Vaksinasi Corona

Regulator kesehatan Brasil, Anvisa, akhirnya menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin COVID-19 asal perusahaan China, Sinovac Biotech Ltd, dan AstraZeneca dari Inggris.
Vaksinasi perdana telah disuntikkan ke Monica Calazans, seorang perawat berusia 54 tahun di Sao Paulo. Monica menjadi orang pertama di Brasil yang menerima vaksin Sinovac setelah uji klinis fase III.
Presiden Jair Bolsonaro yang selama ini skeptis terhadap virus corona dan menolak divaksinasi, mendapat tekanan sehingga bersedia memulai vaksinasi. Brasil telah kehilangan lebih dari 200.000 jiwa akibat COVID-19.
ADVERTISEMENT
Namun sejauh ini Brasil baru memiliki vaksin Sinovac. Pemerintah masih menunggu pengiriman vaksin AstraZeneca.
Presiden AS Donald Trump saat telekonferensi video Thanksgiving dengan anggota pasukan militer di Gedung Putih di Washington, AS, (26/11). Foto: ERIN SCOTT/REUTERS

Donald Trump Cabut Larangan Perjalanan dari Brasil dan Eropa

Jelang lengser, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencabut larangan masuk dari Eropa dan Brasil. Kebijakan yang dikeluarkan pada 2020 lalu ditujukan untuk meredam pandemi virus corona.
Keputusan Presiden (Keppres) akan berlaku efektif pada 26 Januari 2021. Nantinya seluruh orang yang terbang dari Brasil dan Eropa yang sudah membawa bukti negatif corona diizinkan masuk AS.
Namun Trump tetap memberlakukan larangan kedatangan terhadap China dan Iran.
Keputusan Trump ini disesalkan sejumlah ahli kesehatan AS. Mereka menyatakan, kebijakan itu sangat berisiko memperburuk pandemi virus corona di AS.
ADVERTISEMENT
Sama seperti AS, Brasil dan Eropa adalah episenter corona dunia. Bahkan, terdapat varian baru corona di Inggris dan Brasil yang dapat menular lebih cepat.
Sedangkan Presiden AS terpilih Joe Biden akan membatalkan Keppres Trump sesaat usai resmi dilantik. Joe Biden akan diambil sumpah jadi Presiden AS pada Rabu 20 Januari 2021 mendatang.
Sindiran media China kepada media Barat. Foto: Schrenshot Global times

Norwegia Selidiki Penyebab Kematian 23 Orang Usai Divaksin Pfizer

Dokter di Norwegia memulai investigasi kematian 23 lansia usai disuntik vaksin Pfizer. Kematian puluhan lansia tersebut terjadi pekan lalu. Mereka adalah penerima vaksin gelombang pertama di Norwegia.
Menurut keterangan Badan Obat Norwegia (NOMA) kini pihaknya sudah mendata seluruh kematian yang terjadi di dekat hari vaksinasi Pfizer. Data dikumpulkan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala NOMA Sigurd Hortemo mengatakan, dari hasil awal pemeriksaan reaksi efek samping dari vaksin corona adalah demam dan mual. Efek samping seperti itu sebenarnya ringan dan jarang terjadi. Namun, bisa saja berakibat fatal bagi pasien rentan.
Kematian 23 orang lansia di atas 80 tahun usai menerima vaksin Pfizer telah menjadi fokus utama Pemerintah Norwegia.
Kini, selain memulai penyelidikan pemerintah setempat memerintahkan agar dokter mengevaluasi pedoman vaksinasi.
Untuk pasien rentan dan lansia pedoman akan dibuat lebih detail. Bahkan dokter di Norwegia diwajibkan memeriksa kondisi lansia dan pasien rentan sebelum menyuntik vaksin.