Kabar Corona Dunia: Menkes Afsel Positif hingga Aturan Pembatasan Baru di Italia

20 Oktober 2020 7:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara skuter listrik melintasi jalanan yang sepi di Roma, Italia. Foto: REUTERS/Remo Casilli
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara skuter listrik melintasi jalanan yang sepi di Roma, Italia. Foto: REUTERS/Remo Casilli
ADVERTISEMENT
Pandemi corona masih melanda dunia seiring terus bertambahnya kasus positif. Berbagai upaya menekan penyebaran, khususnya vaksin corona, masih dilakukan.
ADVERTISEMENT
Tercatat kasus positif di dunia mencapai 40 juta pasien. Dari jumlah tersebut, 1,1 juta orang di antaranya meninggal dunia dan 30,2 juta sembuh.
Bertambahnya kasus baru tersebut termasuk dari pejabat di beberapa negara
Berikut kumparan rangkum kabar seputar corona di dunia:
Pengunjung mengenakan masker berjalan di Seaside Heights, New Jersey, Amerika Serikat. Foto: AFP/Kena Betancur
Kasus corona di dunia telah melampaui 40 juta pasien pada Senin (19/10). Dilansir Reuters, para ahli menilai jumlah kasus yang corona yang sebenarnya dan jumlah kematian akibat virus corona jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan.
Hal ini lantaran kurangnya kapasitas tes corona serta kurangnya pelaporan oleh beberapa negara.
Kasus COVID-19 di Amerika Utara, Tengah, dan Selatan mewakili sekitar 47,27% atau hampir setengah dari kasus global.
ADVERTISEMENT
Kasus baru juga tumbuh di lebih dari 150.000 sehari di Eropa, karena banyak negara termasuk Italia, Belanda, Jerman, Austria, Polandia, Ukraina, dan Republik Ceko telah melaporkan rekor peningkatan harian infeksi virus corona.
Eropa saat ini menyumbang lebih dari 17 persen kasus global dan hampir 22 persen kematian terkait dengan virus corona di seluruh dunia.
Menteri Kesehatan Afrika Selatan Dr Zweli Mkhize mengkonfirmasi kasus pertama virus Corona di Afrika Selatan. Foto: Reuters / Sumaya Hisham
Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize dan istrinya May Mkhize dinyatakan positif COVID-19. Kini Mkhize dan istri menjalani karantina mandiri di rumah.
"Saya tetap optimis bahwa kami akan pulih sepenuhnya dari virus ini," kata Mkhize dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
Mkhize melakukan tes virus corona pada Sabtu setelah mengalami gejala ringan.
Pebalap sepeda KTM Umberto Marengo mengambil kantung plastik berisi es krim untuk diantarkan di Collegno, Turin, Italia. Foto: AFP/MARCO BERTORELLO
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, menerapkan aturan baru terkait pembatasan sosial untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Mengutip Reuters, Conte mengatakan situasi pandemi virus corona menjadi kritis saat kasus harian di Italia mencapai rekor baru sebanyak 11.705 pada Minggu (18/10).
Namun pemerintah berupaya untuk tidak melakukan lockdown seperti yang terjadi pada Maret lalu.
Kebijakan pembatasan baru tersebut termasuk pemberian wewenang bagi kepada wali kota untuk menutup alun-alun tempat pertemuan mulai pukul 21.00.
Selain itu restoran dan bar-bar dilarang memberikan layanan makan di tempat setelah jam 18.00, namun masih diperbolehkan buka hingga malam. Kompetisi olahraga amatir dan pameran lokal juga dihentikan sementara.
Petugas medis membawa pasien virus corona dari ambulans menuju rumah sakit S Thomas di London, Inggris. Foto: REUTERS/Hannah McKay
ADVERTISEMENT
Kasus kematian pasien corona di Eropa telah mencapai 250.030 jiwa dari 7.366.028 pasien yang tercatat.
Dilansir AFP pada Senin (19/10), ada 5 negara di Eropa yang menjadi penyumbang terbanyak kasus kematian COVID-19.
Inggris mencatat 43.646 kasus kematian dari 722.409 kasus positif. Sementara Italia mencatat ada 36.543 kasus kematian.
Spanyol dengan 33.775 kasus kematian, Prancis dengan 33.392 kasus kematian dan Rusia mencatat sebanyak 24.187 kasus kematian akibat virus corona.
Kepala Angkatan Laut Mexico, Jose Rafael Ojeda. Foto: Pedro Pardo/ AFP
Kepala Angkatan Laut Meksiko, Jose Rafael Ojeda, dinyatakan positif terpapar virus corona. Jose mengaku tak merasa memiliki gejala.
Jose masuk daftar beberapa pejabat Meksiko yang terjangkit corona. Saat ini Jose tengah melakukan isolasi mandiri. Ia mengaku akan tetap bekerja dari rumah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya ada Menteri Keuangan Arturo Herrera, Menteri Energi Rocio Nahle, Kepala Kementerian Administrasi Publik Irma Erendira Sandoval, dan Kepala Layanan Administrasi Perpajakan Raquel Buenrostro yang lebih dulu dinyatakan positif COVID-19.
"Saya tidak menunjukkan gejala dan akan terus bekerja dari rumah mengikuti nasihat medis," tulis Jose di akun Twitter pribadinya, dikutip dari Reuters, Senin (19/10).
Warga melewati mural yang menggambarkan pejuang garis depan virus corona yang digambar di dinding tempat pembuangan sampah di New Delhi, India. Foto: Sajjad Hussain/AFP
Sekitar setengah dari 1,3 miliar populasi India berpotensi terinfeksi virus corona pada Februari tahun depan. Hal ini disampaikan Komite Pemerintah Federal India yang terdiri dari para ahli dan ilmuwan dalam pemaparan penanganan COVID-19 pada Senin (19/10).
Hingga kini India melaporkan 7,55 juta kasus virus corona dan berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat sebagai negara dengan infeksi corona terbanyak di dunia.
ADVERTISEMENT
"Model matematis kami memperkirakan bahwa sekitar 30 persen populasi saat ini terinfeksi dan bisa meningkat hingga 50 persen pada Februari," kata Manindra Agrawal, Profesor di Institut Teknologi India di Kanpur dan Anggota Komite seperti dikutip dari Reuters.