news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kabar Corona Dunia: Positivity Rate di Argentina 60% hingga Trump Lepas Masker

7 Oktober 2020 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis membawa pasien dengan gejala terinfeksi virus corona ke rumah sakit di Buenos Aires, Argentina. Foto: AFP/RONALDO SCHEMIDT
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis membawa pasien dengan gejala terinfeksi virus corona ke rumah sakit di Buenos Aires, Argentina. Foto: AFP/RONALDO SCHEMIDT
ADVERTISEMENT
Virus corona yang bermula di Wuhan, China, sejak akhir 2019 kini telah menjangkiti 35,9 juta orang di dunia.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah tersebut, 1 juta pasien di antaranya meninggal dunia. Sementara 26,9 juta pasien lainnya sembuh.
Masih melonjaknya kasus corona di dunia lantaran penanganannya di sejumlah negara masih buruk. Seperti di Argentina dengan angka positivity rate mencapai puluhan persen.
Begitu pula kasus kematian yang masih terjadi signifikan di Amerika Serikat dan Meksiko.
Berikut kumparan rangkum kabar seputar corona dari berbagai penjuru di dunia:
Bendera Amerika Serikat yang terpasang di tugu peringatan orang-orang yang meninggal karena COVID-19 di National Mall, Washington, Amerika Serikat. Foto: Joshua Roberts/REUTERS
Kasus kematian corona di Amerika Serikat telah melampaui 210 ribu pada Senin (5/10). Demikian menurut data Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) Universitas Johns Hopkins.
Dilansir Reuters, total kasus corona secara nasional di AS mencapai 7,4 juta dan kasus kematian naik menjadi 210.117.
ADVERTISEMENT
Negara bagian New York melaporkan 33.214 kematian akibat corona, menjadi yang tertinggi di seluruh negara bagian AS.
Presiden AS Donald Trump melepas masker saat berpose di atas Truman Balcony Gedung Putih, di Washington, AS, Senin (5/10). Foto: Erin Scott/REUTERS
Presiden AS, Donald Trump, meninggalkan Rumah Sakit Militer Walter Reed pada Senin (5/10) sore waktu setempat.
Sebelumnya Trump sempat dirawat selama 4 hari sejak Jumat (2/10) akibat terpapar COVID-19. Namun karena kondisinya terus membaik, Trump sudah diperbolehkan pulang dan menjalani isolasi mandiri.
Trump kemudian kembali ke Gedung Putih dengan menggunakan helikopter untuk menjalani isolasi mandiri.
Setibanya di Gedung Putih, Trump yang masih dinyatakan positif COVID-19 langsung melepaskan masker yang ia pakai.
Padahal, ketika meninggalkan RS Militer Walter Reed, Trump masih menggunakan masker sebagaimana anjuran WHO. Masker berwarna putih yang sempat ia pakai kemudian dimasukkan ke dalam kantong jasnya.
ADVERTISEMENT
Seorang warga yang memakai masker berjalan, di Buenos Aires, Argentina. Foto: REUTERS/Agustin Marcarian
Penyebaran corona di Argentina kian memprihatinkan. Tercatat dalam 7 hari terakhir, rata-rata penambahan kasus positif harian berkisar 12.500 pasien.
Kini secara akumulatif, jumlah kasus positif di Argentina mencapai 800 ribu. Sedangkan jumlah pasien meninggal mencapai 20 ribu orang.
Selain itu, tingkat positivity rate di Argentina kini menjadi yang tertinggi di dunia hampir mencapai 60 persen, jauh dari standar WHO maksimal 5 persen. Sebelumnya pada Agustus lalu, positivity rate di Argentina berkisar 40 persen.
Positivity rate adalah jumlah total kasus positif dibagi dengan jumlah orang yang dites.
Setidaknya, ada dua hal penting yang menyebabkan positivity rate di Argentina meningkat. Mulai dari tidak ada anjuran isolasi mandiri hingga jumlah testing yang rendah.
ADVERTISEMENT
Mike Ryan, Executive Director of WHO Health Emergencies Programme. Foto: Denis Balibouse/Reuters
Direktur Eksekutif WHO, Mike Ryan, memberikan pandangannya terkait pandemi COVID-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Ryan memperkirakan 1 per 10 orang di dunia ini bisa saja telah terpapar virus corona.
"Sekitar satu dari 10 orang mungkin telah terinfeksi virus corona dan membuat sebagian besar populasi dunia rentan terhadap penyakit COVID-19," kata Ryan dikutip dari Reuters.
Ryan menambahkan hal itu diperkuat dengan melonjaknya kasus baru di Asia Tenggara dan meningkatkan jumlah kematian di Eropa.
Polisi dan tim medis berjaga di perbatasan Jedrzychowice, antara Polandia dan Jerman untuk mencegah penyebaran virus corona. Foto: AFP/ODD ANDERSEN
Menteri Pendidikan Polandia, Przemyslaw Czarnek, mengumumkan diri positif COVID-19 pada Senin (5/10). Padahal, pria berusia 43 tahun itu baru saja ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan menggantikan Dariusz Piontkowski.
ADVERTISEMENT
Czarnek mengumumkan diri positif beberapa jam sebelum dilantik Presiden Andrzej Duda. Ia merasakan gejala ringan, namun dalam kondisi baik.
"Tadi pagi saya dites karena pusing agar tidak menyusahkan presiden, kabinet, dan peserta lain dalam acara hari ini. Saya baik-baik saja. Jangan meremehkan gejalanya," kata Czarnek.
Pekerja menyiapkan liang lahat untuk jenazah kasus virus corona di pemakaman Xico di pinggiran Mexico City, Meksiko, Rabu (10/6). Foto: Edgard Garrido/REUTERS
ADVERTISEMENT
Meksiko melaporkan kenaikan tajam pada jumlah kasus harian dan kematian akibat virus corona pada Senin (5/10). Peningkatan angka tersebut memecahkan rekor mencapai 28.115 kasus infeksi dan 2.789 kematian.
Kementrian Kesehatan Meksiko menyebut lonjakan tersebut jauh melampaui angka yang sebelumnya tercatat. Sebelumnya angka kasus kematian harian adalah 1.092 dan kasus positif sebanyak 9.556.
Lonjakan angka ini memecahkan rekor kasus mereka, termasuk kasus tambahan pada bulan Juni. Total kasus yang dikonfirmasi di Meksiko sekarang mencapai 789.780. Jumlah kematian yang dilaporkan 81.877.
ADVERTISEMENT
Masyarakat terlihat mengenakan masker saat menunggu bus umum di sepanjang jalan di New Delhi, Senin (5/10). Foto: Jewel Samad/AFP
Dalam 24 jam terakhir, angka kasus corona di India meningkat mencapai total 6,69 juta. Angka tersebut tercapai setelah kasus harian bertambah sebanyak 61.267.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan setempat, jumlah kematian di India akibat virus corona juga meningkat sebanyak 884 menjadi 103.569. Jumlah kematian COVID-19 di India tembus 100.000 sejak hari Sabtu (3/10).
Dari angka kematian tersebut, hal ini menjadikan India menjadi negara ketiga di dunia dengan jumlah kematian akibat COVID-19 terbanyak, setelah Amerika Serikat dan Brasil.
Diprediksi India akan menggeser AS sebagai negara dengan penderita corona terbanyak di dunia dalam beberapa minggu ke depan.