Kabar Corona Dunia: Pusat Uji Corona Palestina hingga Trump Minta Pakai Masker

23 Juli 2020 7:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat adat menghadiri pemakaman Kepala Messias Kokama yang meninggal dunia karena virus corona di Parque das Tribos, Manaus, Brasil.  Foto: AFP/MICHAEL DANTAS
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat adat menghadiri pemakaman Kepala Messias Kokama yang meninggal dunia karena virus corona di Parque das Tribos, Manaus, Brasil. Foto: AFP/MICHAEL DANTAS
ADVERTISEMENT
kumparan telah merangkum seputar kabar corona dunia yang terjadi hingga Rabu (22/7). Hingga saat ini, pandemi virus corona masih belum mereda dan pertumbuhan kasus harian terus terjadi.
ADVERTISEMENT
Tercatat hingga kini jumlah orang yang terpapar virus corona mencapai 15 juta jiwa. Sementara jumlah pasien meninggal menyentuh angka 617 ribu jiwa.
Amerika Serikat, Brasil, India dan Rusia masih menjadi daftar negara yang terdampak parah pandemi virus corona.
Berikut kumparan rangkum kabar corona dunia:
Jenazah seorang wanita yang terkena virus corona di salatkan sebelum dimakamkan di Hebron, Tepi Barat yang diduduki Israel. Foto: Mussa Qawasma/REUTERS

Israel Hancurkan Pusat Uji Virus Corona Palestina

Pasukan militer Israel menghancurkan pusat pengujian virus corona Palestina di Kota Hebron, Tepi Barat pada Selasa (21/7). Lokasi itu merupakan pusat karantina dan penanganan krisis virus corona.
Penghancuran itu dilakukan karena pendirian bangunan tidak memiliki izin. Sebab tanah itu terletak di Area C, bagian dari Tepi Barat dan sepenuhnya dikendalikan oleh Israel. Sehingga warga Palestina hampir tidak pernah mendapat izin mendirikan bangunan.
ADVERTISEMENT
Farid al-Atrash, seorang pengacara hak asasi manusia dan aktivis dari Hebron, mengatakan kepada MEE bahwa kota itu menderita akibat krisis dan sangat membutuhkan fasilitas kesehatan.
Ia menyebut penghacuran itu bisa menjadi cara bagi Israel untuk menekan Palestina agar melanjutkan koordinasi birokrasi yang telah dihentikannya sebagai protes atas rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat.
Petugas medis berbincang dengan warga di Bondi Beach, Sydney, Australia. Foto: REUTERS / Loren Elliott

Kasus Harian Virus Corona di Australia Pecahkan Rekor

Australia mengumumkan penambahan 501 kasus harian virus corona dalam 24 jam terakhir. Tambahan itu menjadi rekor tertinggi sejak pandemi terjadi pada Maret lalu. Saat ini total kasus virus corona di Australia mencapai 12.894 orang.
Selain penambahan kasus, Australia juga melaporkan penambahan 2 kematian akibat COVID-19. Total korban jiwa COVID-19 di Australia sebanyak 128 jiwa.
ADVERTISEMENT
Negara Bagian Victoria, dengan Ibu Kota Melbourne menyumbang sebagian besar kasus baru, dengan 484 kasus. Melbourne mencatat klaster peningkatan virus corona menyebar ke banyak panti jompo dan beberapa lapas.
Victoria telah mencatat total lebih dari 6.700 infeksi virus corona, lebih dari setengah total kasus virus corona di Australia.
Meskipun tingkat kematian di Australia lebih rendah daripada negara lain di dunia, namun pejabat setempat semakin khawatir dengan penyebaran virus corona di Melbourne.
Pengunjung merayakan akhir pekan di pantai Osage di Danau Ozarks, Missouri, Amerika Serikat. Foto: Twitter / Lawler50 / via REUTERS

Kematian Akibat Virus Corona di AS Bertambah 1.119 Orang

Amerika Serikat melaporkan tambahan 1.119 kematian dalam sehari akibat virus corona pada Selasa (21/7). Jumlah itu merupakan kenaikan terbesar di AS dalam sehari sejak 10 Juni lalu.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, hampir 142 ribu orang di AS meninggal dunia karena virus corona dengan kasus infeksi mencapai lebih dari 4 juta kasus.
Para ahli memperingatkan jumlah korban meninggal akibat corona di negara itu masih akan terus meningkat seiring dengan penambahan pasien rawat inap di banyak negara bagian.
Vaksin corona basis stem cell yang dikembangkan Daewoong Infion. Foto: Dok. Daewoong Group

Vaksin Corona Sinovac Mulai Diuji Coba di Brasil

Vaksin corona buatan pabrik Sinovac, China, telah memasuki tahap terakhir uji klinis di Brasil. Sejumlah relawan telah menerima dosis pertama vaksin yang diharapkan dapat menjadi mengakhiri pandemi ini.
Sinovac merupakan vaksin ketiga di dunia yang memasuki tahap III uji klinis atau pengujian skala besar kepada manusia -- tahap terakhir sebelum disetujui pemerintah.
Ada ekitar 9.000 tenaga kesehatan di enam negara bagian Brasil akan menerima vaksin yang diberi nama CoronaVac. Mereka akan diberi dua dosis selama 3 bulan ke depan dalam penelitian ini.
ADVERTISEMENT
Sinovac bekerja sama dengan pusat penelitian kesehatan Brasil, Institut Butantan, untuk uji coba. Jika vaksin tersebut terbukti aman dan efektif, institut tersebut akan memiliki wewenang untuk memproduksi 120 juta dosis.

Jamuan Nobel Banquet Dibatalkan karena Pandemi Virus Corona

ADVERTISEMENT
Jamuan Nobel Banquet pada bulan Desember mendatang dipastikan batal karena pandemi virus corona. Meski begitu, acara pemberian penghargaan akan tetap digelar dalam "format baru".
Pembatalan jamuan Nobel Banquet ini baru pertama kalinya sejak tahun 1956.
"Nobel Week tidak akan berjalan seperti biasanya karena pandemi. Ini adalah tahun yang spesial di mana semua orang harus berkorban dan beradaptasi dengan situasi yang benar-benar baru," kata Direktur Yayasan Nobel Lars Heikensten.
Heikensten mengatakan para penerima penghargaan akan mendapatkan sorotan dalam "cara yang berbeda" bersama dengan "penemuan dan karya mereka".
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan masker saat mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, Sabtu (11/7). Foto: Patrick Semansky/AP Photo

Akhirnya Trump Minta Warga AS Pakai Masker

Setelah sempat menentang dan mengkritik penggunaan masker selama pandemi virus corona, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya berubah pikiran. Trump akhirnya meminta warganya untuk memakai masker.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab, Trump mendesak warga AS memakai masker demi membantu mencegah penularan virus yang telah menewaskan lebih dari 141.000 orang di Amerika Serikat.
"Kami minta kepada semuanya ketika anda tidak bisa menjaga jarak sosial, gunakan masker," kata Trump.
"Apakah anda suka masker atau tidak, mereka mempunyai pengaruh. Mereka akan memiliki efek dan kita memerlukan apa pun yang dibutuhkan" tambahnya.
Selain itu, Trump menegaskan jika tujuannya bukan hanya mengendalikan pandemi tetapi untuk mengakhirinya. Ia yakin cepat atau lambat pandemi ini akan segera berakhir.