Kabar Corona Dunia: Putra Mahkota Saudi Divaksin; Kasus Varian Baru di Prancis
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat masih jadi negara dengan kasus positif virus corona terbanyak di dunia, yakni dengan 19 juta orang telah terinfeksi. Angka kematiannya pun mencapai 300 ribu jiwa.
Di samping itu, masih ada sejumlah kabar corona dunia yang terjadi sepanjang Sabtu (26/12) kemarin. Apa saja?
China Puji Diri Sendiri karena Dianggap Berhasil Tangani Virus Corona
Pemimpin Partai Komunis China memuji diri sendiri. Mereka menganggap kinerjanya berhasil menangani pandemi virus corona domestik.
Politbiro China menyebut, kepemimpinan Partai Komunis memainkan peranan penting dalam mengatasi pandemi virus corona pada 2020. Politbiro adalah lembaga pengambilan keputusan tertinggi di Partai Komunis China.
“Di masa kritis ini, Komite Pusat Partai mengambil pandangan jangka panjang dan berhasil menggapai kemenangan luar biasa pada tahun yang sangat tak biasa ini,” ucap pernyataan bersama Partai Komunis China seperti dikutup dari AFP.
ADVERTISEMENT
Tanpa Bukti Ilmiah, Presiden Turkmenistan Klaim Akar Manis Bisa Sembuhkan Corona
Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdymukhamedov membuat heboh. Orang nomor satu di negara pecahan Soviet itu mengeklaim tumbuhan licorie atau akar manis dapat menyembuhkan corona.
“Ilmuwan dari seluruh negara mencari obat yang efektif, dan melakukan berbagai penelitian, satu dari itu bisa jadi adalah akar licorie,” Berdymukhamedov dikutip dari AFP.
Berdymukhamedov menyampaikan hal itu tanpa menyertakan bukti ilmiah apa pun. Mantan dokter gigi itu malah mengeklaim licorie ampuh menghentikan perkembangan virus corona.
Putra Mahkota Saudi MbS Divaksin Corona
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammaed Bin Salman (MbS) disuntik vaksin corona pada Jumat (25/12). Ia terlihat mengenakan pakaian hitam dan disuntik vaksin di tangan kirinya.
Dikutip dari Reuters, vaksinasi corona ini merupakan bagian dari vaksinasi nasional di Arab Saudi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.
ADVERTISEMENT
Tak dijelaskan vaksin apa yang digunakan oleh MbS. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Saudi Dr. Tawfiq Al-Rabiah menjadi warga negara pertama yang menerima vaksin tersebut, pada Kamis (17/12).
Dikutip dari Saudi Gazette, vaksinasi di Arab sifatnya opsional dan tidak wajib. Vaksin juga diberikan secara gratis oleh pemerintah.
Prancis Catatkan 20 Ribu Kasus Positif Corona dalam 24 Jam
Pertumbuhan kasus positif virus corona di Prancis masih tinggi. Tercatat pada Jumat (25/12) masih ada penambahan 20.262 kasus positif baru virus corona di negara dengan landmark menara Eiffel itu.
Dikutip dari AFP, angka kematian akibat virus tersebut di Prancis pun bertambah sebanyak 159. Kementerian Kesehatan Prancis mengkhawatirkan adanya gelombang baru virus corona.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah kasus corona di Prancis saat ini sudah mencapai 2.547.771. Sementara jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai 62.427, yang merupakan angka tertinggi ketujuh di dunia.
Prancis Konfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Corona Inggris
Pemerintah Prancis melalui Kementerian Kesehatannya mengkonfirmasi adanya kasus pertama pasien COVID-19 varian baru yang pertama ditemukan di Inggris.
Virus tersebut menjangkit warga negara Prancis yang tinggal di Inggris. Orang tersebut tak bergejala dan tengah melakukan isolasi mandiri di kediamannya.
Dikutip dari AFP, orang tersebut tiba dari London pada 19 Desember dan menjalani pemeriksaan di rumah sakit di Prancis pada 21 Desember.
Hasilnya, ia dinyatakan positif varian baru corona yang dikenal dengan VOC 202012/01. Pemerintah pun melakukan tracing terhadap kontak pasien tersebut.
ADVERTISEMENT
"Otoritas kesehatan telah melakukan pelacakan kontak untuk para profesi kesehatan yang merawat pasien," kata Kementerian Kesehatan dalam keterangannya.
Uji Coba Sinovac di Brasil Tunjukkan Tingkat Kemanjuran 50 Sampai 90 Persen
Vaksin corona CoronaVac yang dikembangkan oleh perusahaan China Sinovac ampuh mencegah virus corona sebesar 50 sampai 90 persen.
Angka ini didapat dari hasil uji coba di Negara Bagian Sao Paolo, Brasil. Laporan utuh hasil uji coba Sinovac akan disampaikan ke publik pada 7 Januari 2021.
Menurut Sekretaris Kesehatan Negara Bagian Sao Paolo Jean Gorinchteyn, uji klinis vaksin CoronaVac dilakukan pusat penelitian biomedis Butantan. Mereka sudah menjalin kerja sama dengan Sinovac untuk uji klinis dan pengembangan vaksin.