Kabar Corona Dunia: Rusia Setujui Vaksin hingga Kasus Baru di Selandia Baru

12 Agustus 2020 5:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pejalan kaki menyebrangi jalanan yang sepi, selama lockdown di Moskow, Rusia, Senin (30/3). Foto: REUTERS/Evgenia Novozhenina
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pejalan kaki menyebrangi jalanan yang sepi, selama lockdown di Moskow, Rusia, Senin (30/3). Foto: REUTERS/Evgenia Novozhenina
ADVERTISEMENT
Kasus infeksi virus corona di dunia per Selasa (11/8) dini hari waktu Indonesia telah menembus lebih dari 20 juta jiwa. Amerika Serikat masih menjadi negara dengan penyumbang kasus positif COVID-19 terbanyak, dengan lebih dari 5,26 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Berbagai negara juga melaporkan tambahan kasus positif corona, termasuk Selandia Baru yang harus me-lockdown Kota Auckland usai ditemukan kasus baru setelah 120 hari. Lalu ada juga Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyetujui vaksin corona.
Berikut kumparan rangkum kabar corona dunia yang terjadi selama Selasa kemarin:

Kasus Positif Corona di Dunia Tembus 20 Jiwa

Petugas pemakaman terlihat memakamkan jenazah pasien virus corona di pemakaman Vila Formosa di Sao Paulo, Brasil. Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
Hingga Selasa (11/8) tengah malam, kasus positif virus corona di dunia sudah mencapai 20.358.380 orang. Jumlah ini enam kali lipat dari rata-rata tahunan warga dunia yang terserang penyakit flu atau influenza.
Dikutip dari Reuters, Amerika Serikat, Brasil, dan India menjadi negara yang paling banyak menyumbang kasus positif.
Kasus positif di Amerika Serikat saat ini sekitar 5 juta kasus, sedangkan di Brasil ada 3 juta kasus, dan India 2 juta. Jika digabungkan, tiga negara itu menyumbang lebih dari setengah kasus positif di dunia atau sekitar 10 juta.
ADVERTISEMENT
Sementara jumlah kumulatif korban tewas akibat COVID-19 kini mencapai 728.000 orang atau melampaui jumlah korban tewas tahunan akibat penyakit flu.

Selandia Baru Laporkan Kasus Corona Baru Setelah 102 Hari

Selandia Baru pada Selasa (11/8) mengkonfirmasi kasus baru virus corona. Kasus baru ini muncul setelah 102 hari Selandia Baru dinyatakan tidak ada penularan lokal.
Mengutip Reuters, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan empat orang dari satu keluarga di Auckland Selatan telah dipastikan telah terpapar virus corona.
Pengunjung masuk ke restoran siap saji, usai Selandia Baru melonggarkan peraturan ketat untuk mencegah virus corona, di Auckland, Selandia Baru, Selasa (28/4). Foto: REUTERS/Ruth McDowall
Ardern mengumumkan bahwa Auckland akan beralih ke pembatasan level tiga atau lockdown mulai Rabu (12/8) selama tiga hari. Seluruh negara juga akan kembali diberlakukan pembatasan level 2.
Sehingga, warga Auckland harus kembali melakukan pembatasan sosial, sekolah, bar dan restoran ditutup, serta akses warga keluar masuk Auckland juga akan dibatasi.
ADVERTISEMENT
“Kami meminta orang-orang di Auckland untuk tinggal di rumah untuk menghentikan penyebarannya," ungkap Jacinda di Wellington.

Rusia Jadi Negara Pertama Dunia yang Menyetujui Vaksin Corona

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan negaranya telah menjadi yang pertama memberikan persetujuan untuk vaksin virus corona. Pemberian persetujuan diberikan kurang dari dua bulan usai uji coba pada manusia.
"Saya tahu ini bekerja cukup efektif, membentuk kekebalan yang kuat, dan telah melewati semua pemeriksaan yang diperlukan," ucap Putin dalam keterangannya dikutip Reuters.
Vaksin Corona di Rusia. Foto: REUTERS
Putin mengatakan, vaksin yang dikembangkan Institut Gamaleya Moskow aman. Bahkan, vaksin itu sudah diberikan kepada salah seorang putrinya. Setelah vaksin pertama putrinya mengalami demam 38 derajat celsius, lalu besoknya demam turun jadi 37 derajat celsius.
ADVERTISEMENT
"Kemudian, setelah suntikan kedua, dia sedikit demam lagi, dan kemudian semuanya baik-baik saja, dan merasa sehat karena memiliki jumlah antibodi yang tinggi," jelas Putin.
Rusia pun menamai vaksin corona ini dengan nama Sputnik V, yang juga akan digunakan untuk pasar luar negeri. Sputnik V diambil dari nama satelit pertama di dunia milik Rusia yang meluncur ke luar angkasa.
Menurut keterangan Kepala Pengelolaan Dana Asing Rusia, Kirill Dmitriev, Rusia sudah menerima permintaan vaksin dari 20 lebih negara untuk 1 miliar dosis vaksin.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan peninjauan terhadap vaksin Sputnik V ini.
"Kami komunikasi erat dengan otoritas kesehatan Rusia dan diskusi sedang berlangsung mengenai prakualifikasi vaksin dari WHO," ucap jubir WHO Tarik Jasarevic seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
"Prakualifikasi vaksin apa pun harus mencakup tinjauan dan penilaian cermat atas semua keamanan data dan kemanjuran yang diperlukan," sambung dia.
Jasarevic berharap setiap negara yang mengembangkan vaksin tidak cuma mementingkan kecepatan. Lebih dari itu, harus mengutamakan keamanan.

Duterte Siap Jadi ‘Kelinci Percobaan’ Uji Vaksin Corona Rusia di Filipina

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memuji upaya Rusia untuk mengembangkan vaksin virus corona. Duterte bahkan bersedia berpartisipasi dalam uji coba vaksin.
"Saya akan memberitahu Presiden (Vladimir) Putin bahwa saya memiliki kepercayaan besar pada studi anda dalam memerangi COVID-19 dan saya percaya bahwa vaksin yang anda hasilkan sangat baik untuk kemanusiaan," kata Duterte yang ikut menyambut baik tawaran pasokan vaksin gratis dari Moskow, dikutip Reuters.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Foto: Reuters
Rusia mengharapkan persetujuan peraturan untuk vaksin COVID-19 potensial bulan ini dan siap menyalurkan ke Filipina, atau bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk memproduksi secara massal. Untuk menghindari kekhawatiran publik, ia menyatakan siap menjadi kelinci percobaan saat vaksin tiba di negaranya.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa menjadi orang pertama yang bisa digunakan untuk uji coba," ucap Duterte.

Trump Akan Larang Warganya Pulang ke Rumah Jika Terpapar Corona

Anak-anak terlihat mengikuti orangtuanya ke Pantai Oceanside, California, Amerika Serikat. Foto: Mike Blake/REUTERS
Amerika Serikat menjadi negara pertama dengan kasus positif virus corona terbanyak di dunia. Presiden AS, Donald Trump, tengah menyusun kebijakan melarang hingga memblokir warganya pulang ke rumah jika telah terpapar virus corona.
Hanya saja, masih belum jelas warga AS di mana yang nantinya akan dilarang pulang. Apakah mereka yang sedang berada di luar negeri atau mereka yang sedang di dalam negeri namun sedang berada di luar rumah.
Dikutip dari Reuters, Selasa (11/8), salah seorang pejabat di pemerintahan Trump mengatakan, rancangan kebijakan itu hingga saat ini masih terus disempurnakan. Nantinya jika sudah disahkan, pihak otoritas AS yang sudah diberikan kewenangan dapat melarang dan memblokir warga yang tertular COVID-19.
ADVERTISEMENT

Brasil dan Meksiko Laporkan 27.000 Kasus Corona dalam Sehari

Sejumlah pengunjung mengenakan masker saat mengantre memasuki kuil pemujaan La Santa Muerte, di Tultitlan, Meksiko, (26/7). Foto: Luis Cortes/REUTERS
Per Senin (10/8) waktu setempat, kasus harian tertinggi dilaporkan dari Brasil dan Meksiko, yakni sebanyak 27.000 kasus baru hanya dalam satu hari.
Menurut perhitungan Reuters, Meksiko melaporkan 5.558 kasus baru dengan 705 kematian, sehingga total kasus infeksi corona di Meksiko 485.836 kasus dan 53.003 kematian.
Sementara Brasil melaporkan 22.048 kasus baru virus corona dan 703 kematian. Secara keseluruhan Brasil memiliki total 3.057.470 kasus infeksi corona, sementara jumlah kematian meningkat menjadi 101.752 jiwa.

Papua Nugini Akan Cabut Lockdown

Polisi memblokir jalan menuju gedung Parlemen di Port Moresby, Papua Nugini. Foto: NESS KERTON/AFP
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, akan mencabut lockdown di negaranya. Kebijakan itu diambil walaupun pada minggu ini walaupun kasus infeksi virus corona di negara itu terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, PM Marape mengatakan lockdown selama 2 pekan di Ibu Kota Port Moresby akan dicabut mulai Rabu (12/8).
"Sementara penyebarannya ada, kita harus beradaptasi untuk hidup dengan COVID-19 tahun ini, dibandingkan mengambil tindakan drastis," kata Marape.
Papua Nugini memiliki total 214 kasus infeksi corona dan tiga kematian. Menurut WHO, kasus di Papua Nugini naik dua kali lipat jika dibandingkan dengan minggu lalu yang mencatat 104 kasus dan 1 kematian.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona