news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kabar Corona Dunia: Status Darurat Italia Diperpanjang - Singapura Nekat Pemilu

11 Juli 2020 7:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim medis membantu melepas alat pernafasan pasien corona sebelum video call dengan kerabat. Foto: REUTERS/Flavio Lo Scalzo
zoom-in-whitePerbesar
Tim medis membantu melepas alat pernafasan pasien corona sebelum video call dengan kerabat. Foto: REUTERS/Flavio Lo Scalzo
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara masih berjibaku memberantas pandemi virus corona. Italia misalnya, berencana memperpanjang status daruratnya. Hal tersebut mengingat kasus corona di negara tersebut yang terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Di belahan benua lain, ada tiga presiden wilayah Amerika Latin yang dinyatakan positif corona. Sejumlah kabar terkait corona dunia sepanjang Jumat (10/7) kemarin, sudah kumparan rangkum untuk anda. Berikut selengkapnya:

Italia perpanjang status darurat

Ines Prandini (85), mengenakan masker untuk melindungi dari virus corona saat bermain bola dengan cicitnya di San Fiorano, salah satu kota 'zona merah' Itali. Foto: Marzio Toniolo / via REUTERS
Italia berencana memperpanjang status darurat. Hal ini karena kasus virus corona yang masih terus bertambah.
Status darurat di Italia sejatinya berakhir pada 31 Juli 2020. Namun, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengindikasikan penambahan massa status darurat.
"Perpanjangan (status darurat) berarti kami dalam posisi untuk mengambil langkah-langkah dibutuhkan," kata Conte seperti dikutip dari Reuters.

Tiga presiden di Benua Amerika yang terinfeksi virus corona

Presiden Brasil Jair Bolsonaro terlihat batuk-batuk saat menghadiri demonstrasi menentang lockdown di Brasilia, Brasil pada 19 April 2020. Foto: Sergio LIMA/AFP
Benua Amerika saat ini telah menjadi episenter penyebaran virus corona di dunia.
ADVERTISEMENT
Tercatat setengah dari 12 juta lebih kasus corona dunia per Kamis (10/7) terdapat di wilayah Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Corona menyerang orang-orang tanpa pandang bulu. Hingga kini, sudah ada tiga Presiden negara di Benua Amerika yang terinfeksi virus corona.
Mereka adalah Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Presiden Bolivia Jeanine Anez dan Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez.

Singapura nekat gelar pemilu

Warga mengenkan masker dan sarung tangan ketika memberikan suara pada pemilihan umum di Singapura. Foto: Edgar Su/REUTERS
Menggunakan masker dan sarung tangan, warga Singapura berbondong-bondong ke TPS untuk ikut serta pada pemilu parlemen 2020. Lebih 2 juta orang diwajibkan menggunakan hak pilihnya pada pemilu lima tahunan itu.
Pemilu tahun ini berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Sebab, pemilu digelar di tengah pandemi virus corona.
Singapura merupakan salah satu negara paling terdampak pandemi virus corona di Asia Tenggara. Sampai Kamis (9/7) terdapat 45.423 kasus corona di Singapura dan 26 di antaranya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT

California gugat rencana Trump usir mahasiswa asing

Presiden AS Donald Trump. Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
Jaksa Agung negara bagian California akan mengajukan gugatan kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terkait kebijakan mengusir mahasiswa asing.
Jaksa Agung Xavier Becerra mengatakan, aturan itu membahayakan siswa asing. Sebab, agar tidak dideportasi maka kelas tatap muka langsung wajib digelar. Sistem belajar mengajar tatap muka berbahaya lantaran pandemi virus corona masih berlangsung di AS.
Kebijakan untuk mengusir mahasiswa asing itu dikeluarkan oleh Badan Penegak Bea Cukai dan Imigrasi AS (ICE) pada 6 Juli 2020 lalu. ICE tak akan mengizinkan pemegang visa pelajar tertentu untuk berada di negara tersebut. Terutama, jika pembelajaran berlaku secara daring di musim gugur mendatang.

Dihantam krisis ekonomi, Ibu Kota Lebanon gelap gulita

Seorang wanita menggunakan lilin untuk menerangi ruangan akibat pemadaman listrik di Beirut, Lebanon. Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
Beberapa wilayah di Lebanon terlihat gelap gulita saat malam hari, salah satunya kota Beirut. Akibat ekonomi yang hancur beberapa apartemen hanya mendapat listrik kurang dari dua jam sehari.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Samira Hanna salah satu warga Beirut menghabiskan banyak waktu dalam kegelapan. Bahkan akibat ekonomi Lebanon yang hancur, seorang nenek nyaris tidak mampu membeli lilin, apalagi generator pribadi.
Krisis keuangan Lebanon hingga kelangkaan bahan bakar telah memperburuk pemadaman listrik yang ada. Hal tersebut memperparah kesulitan masyarakat Lebanon yang berjuang akibat kehilangan pekerjaan, melambungnya harga kebutuhan dan kelaparan, ditambah dampak pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)